Tuesday 19 April 2016

Daily Reflection 19 April 2016

                        19th April 2016 Tuesday Fourth Week of Easter

REFLECTION
John 10:22-30
"A listening and obedient sheep"
Our union with him comes from the fruit of obedience. Obedience comes from the Latin word: ob-audire – ‘ob’ means ‘To’ and ‘audire’ means ‘Listen with attentiveness’. Obedience starts with listening deeply to the voice of God in prayer and in our conscience, listening to the voice of each member in our community and the needs of others. It is an attentive listening that moves us from deep within to leave our ways and ideas, to break our will in order to do the will of God.

Do I listen to Jesus and am I willing to do what He tells me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-4-16 复活期第四周星期二
默想
若10.22-30
"听从耶稣。"
“从”的甲骨文写作一个人跟着另一个人。“听从”表示听了耶稣的话还要跟随祂。耶稣的话是藉着我四周的人和事物传达出来……我能放下成见,去听从耶稣藉着人生种种给我讲的话吗?

我能放下成见,去听从耶稣藉着人生种种给我讲的话吗?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19hb April 2016 (Hari Selasa Paskah Ke Empat)
Renungan
Yoh 10:22-30
"Domba yang mendengar dan taat"
Kesatuan kita dengan Allah datang dari ketaatan kita. Ketaatan (dalam Bahasa Inggeris Obedience) datang daripada perkataan Latin: ob-audire – ‘ob’ bermaksud ‘To/Untuk’ dan ‘audire’ bermaksud ‘Mendengar dengan penuh perhatian’. Ketaatan dimulai dari mendengar dengan penuh mendalam suara Allah melalui doa dan hati nurani kita, mendengar suara setiap ahli dalam komuniti kita dan mendengar keperluan orang lain. Melalui pendengaran yang penuh perhatian inilah yang akan menggerakkan hati kita untuk meninggalkan jalan dan idea kita sendiri demi melakukan kehendak Allah.

Adakah saya mendengarkan Yesus dan sanggup melakukan apa yang Dia ingin katakan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-4-16
Ari Dua Minggu Paska Ka Empat.

Renungan
John 10:22-30
"Bedus ti mendingka serta nitih ka perintah"
Kitai bersaum enggau Iya laban kitai nitih ka perintah. Nitih ka perintah datai ari jako latin:Ob-audire- 'ob' reti ia 'Ka' alu 'audire' reti ia 'mending enggau manah'.
Nitih ka perintah bepun ari ninga enggau dalam agi nyawa Allah Taala nengah sembiang engau ati ti tuchi, ninga nyawa bala dalam gerempung kitai serta ninga utai diperguna orang bukai. Ninga enggau pengamat, mai ati kitai ninggal ka runding diri ketegal deka ngereja peneka Allah Taala.

Kati aku mendingka Jesus alu ngadu utai ti diperintah Iya?

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.