Friday 30 September 2016

Daily Reflection 30 September 2016

30th September 2016 Friday Twenty Sixth Week of Ordinary Time - St Jerome

REFLECTION
Luke 10:13-16
"A simple message for today"
These were places where Jesus went around, preaching and working intensely yet the people did not believe in His message. They rejected Jesus. In order to wake them from their indifference, Jesus did not mince His words but spoke the truth and made His point. Listen attentively to Jesus. Listen too to Him through His messengers who sincerely proclaim the Gospel by their words and lives.

Whose voice do I listen to?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

30-9-16 常年期26周星期五(圣热罗尼莫)

路10.13-16
“听你们的,就是听我。”(16节)
16节所言放在圣热罗尼莫身上最贴切不过。这位圣人翻译出《拉丁文通行本圣经》,是教会研读圣经的主保,名言是“不认识圣经就是不认识基督”。

我听不听圣热罗尼莫的话?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

30 hb September 2016  Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 26 - St Jerome

Renungan
Lukas 10:13-16
"Mesej sederhana untuk hari ini"
Tempat ini merupakan tempat dimana Yesus selalu datang, memberitakan khabar gembira dan bekerja, namun orang-orang di situ tidak percaya kepada mesej yang disampaikanNya. Mereka menolak Yesus. Demi menyedarkan mereka daripada sikap acuh tak acuh mereka, Yesus berterus terang mengatakan kebenaran. Dengarkan Yesus dengan penuh perhatian. Dengarkan Dia melalui rasul-rasul yang memberitakan Injil dengan penuh ikhlas melalui perkataan dan kehidupan mereka. Apabila kita gagal menyediakan ruang untuk mendengarkan Dia, kita berjalan keluar dari relasi yang penuh kasih dan intim dengan Yesus. Hari ini, Dia memanggil kita kembali untuk menemukan Dia semula. Kita mempunyai pilihan untuk mendengarkan Dia atau menutup telinga kita dan tidak mendengarkan Dia.

Suara siapakah yang harus saya dengarkan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

30-09-16
Hari Lima Minggu Biasa Ka-26
St. Jerome

Renungan
Luke 10:13-16
"Jako pesan ti lantang ka saritu"
Tu meh endur Jesus bejalai, ngajae sereta ngereja pengawa tan mayuh orang enda arap ka pesan Iya. Sida nulak Jesus. Ketegal nyak, Jesus bejako ka pemendar sereta meri jako pesan enggau nadai belalai ngambika sida nemu ulah diri. Dinga ka Jesus enggau amat. Dinga mega pesan Iya nengah orang ti dipilih Iya lebuh sida bejalai ngerembai ka Injil nengah jako sereta pendiau sida.

Nyawa sapa deka didinga aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 29 September 2016

Daily Reflection 29 September 2016

29th September 2016 Thursday Twenty Sixth Week of Ordinary Time - Ss. Michael, Gabriel and Raphael
Archangels

REFLECTION
John 1:47-51
"How do you know me?"
Nathanael – an upright and sincere person, free from hypocrisy and deceitful heart. Nathanael felt moved by Jesus’ deep prior knowledge of him and asked in wonderment. “How do you know me?” Nathanael felt that his innermost desires were being read by Jesus.

What is Jesus’ invitation for me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

29-9-16 圣弥格、圣佳播、圣来福天使

若1.47-51
“天使在人子身上,上去下来。”(51节)
在圣经中,最早出现的天使是没有名字的。他们是来自天上的使者或是天主的化身。犹太人充军回乡以后,天使渐渐有了名字。耶稣没有来取代天使,反而让他们藉着祂,继续执行神圣任务。

众圣天使,为我等祈。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

29 hb September 2016  Hari Thursday Minggu Biasa Ke 26 - Ss. Michael, Gabriel and Raphael
Archangels

Renungan
Yohanes 1:47-51
"Bagaimana Engkau mengenal aku?"
Nathanael – seorang peribadi yang tulus dan ikhlas, tidak berpura-pura dan tidak menipu. Nathaneal tersentuh dengan pengetahuan Yesus tentang dirinya dan bertanya dengan penuh kekaguman. “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Nathanael merasa bahawa keinginannya yang paling dalam dapat dibaca oleh Yesus.

Apakah jemputan Yesus kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

29-09-16
Hari Empat Minggu Biasa Ka-26
Ss. Michael, Raphael sereta Gabriel - Penghulu Melikat.

Renungan
John 1:47-51
"Kati ko nuan nemu pasal aku?"
Nathanael-orang ti bendar;nadai bisi akal ti jai ba iya. Nathanael berasai ati lebuh iya ninga Jesus nemu pasal iya lebuh Jesus bejako ngagai iya. "Kati ko nuan nemu pasal aku?" Iya berasai diri dikelala ulih Jesus.

Nama kangau Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 28 September 2016

Daily Reflection 28 September 2016

                        28th September 2016 Wednesday Twenty Sixth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 9:57-62
"I will follow you but…"
In today’s gospel passage, Jesus did not paint a rosy picture to people who came to Him and expressed their desire to follow Him. He told them bluntly what it would cost to be His disciples. To follow Jesus implies a constant giving up of worldly attachments that might hold us back from following Him closely.

How far will you go to follow Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28-9-16 常年期26周星期三

路9.57-62
“手扶着犁而往后看的”(62节)
61-62节是路加的独有资料,对比 列上19.20的厄里亚,耶稣的要求更严格;一反51-56节耶稣比厄里亚(列下1.10,12)宽厚。严或宽,原来应时而变。

今天的福音要怎么解读?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28 hb September 2016  Hari Rabu Minggu Biasa Ke 26

Renungan
Lukas 9:57-62
"Saya akan mengikuti kamu tetapi…"
Dalam petikan Injil hari ini, Yesus tidak memberikan gambaran kepada orang-orang yang datang kepadaNya dan menyatakan hasrat mereka untuk mengikutiNya. Yesus menyatakan dengan terus terang balasan yang akan diterima sebagai pengikut-pengikutNya. Mengikuti Yesus memerlukan perbuatan melepaskan kelekatan duniawi yang boleh menghalang kita mengikuti Yesus dengan lebih dekat.  Dalam Injil, ketiga-tiga orang yang datang kepada Yesus mempunyai alasan mereka sendiri dalam memberikan komitmen mereka untuk mengikuti Yesus.

Sejauh manakah kamu ingin mengikuti Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28-09-16
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-26

Renungan
Luke 9:57-62
"Aku deka nitih ka Nuan Tuhan, tang aku..."
Dalam Injil saritu, Jesus mandang ka pekara bendar enti orang datai sereta madah ka diri deka nitih ka Iya. Enggau lantang Iya nyaut nama utai ti deka nyadi enti sida deka nyadi murid Iya. Nitih ka Jesus reti ia kitai selalu ngelengka ka utai dunya ti mai ngetan ati kitai ari deka nitih ka Iya enggau pengabis ati kitai.

Penyauh ni kitai deka nitih ka Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Tuesday 27 September 2016

Daily Reflection 27 September 2016

27th September 2016 Tuesday Twenty Sixth Week of Ordinary Time - St. Vincent de Paul

REFLECTION
Luke 9:51-56
"Responding with love"
In today’s gospel, Jesus Himself faced rejection when the Samaritans refused to let Him into their town. How did He handle rejection? Did Jesus react with anger and fear or respond with love? His two disciples, James and John, reacted angrily and wanted to call down fire from heaven to burn them up. Jesus instead rebuked His two disciples and carried on His way. Jesus came to love, not to destroy.

How can I choose today to be more loving in the way I speak and act?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27-9-16 常年期26周星期二

路9.51-56
“耶稣被接升天的日期近了。”(51节)
路9.31耶稣显圣容时,梅瑟和厄里亚显现,谈论耶稣的“出谷”,呼应今天福音“耶稣被接升天”。他的死亡不是毁灭,而是通往提升和举扬的必经之道。

死亡不能毁灭耶稣,耶稣也不毁灭不接待他的人(53-56节)。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27 hb September 2016  Hari Selasa Minggu Biasa Ke 26 - St. Vincent de Paul

Renungan
Lukas 9:51-56
"Bertindak balas dengan cinta"
Dalam Injil hari ini, Yesus sendiri berhadapan dengan penolakan apabila orang-orang Samaria tidak menerimaNya di kota mereka. Bagaimanakah Yesus mengendalikan penolakan? Adakah Yesus bertindak balas dengan kemarahan dan ketakutan atau dengan cintakasih? Kedua-dua pengikutNya, Yakobus dan Yohanes, bertindakbalas dengan kemarahan dan mahu memanggil api dari syurga untuk membinasakan mereka. Namun, Yesus menegur mereka dan meneruskan perjalananNya. Yesus datang untuk mengasihi, bukannya membinasakan. Dalam menghadapi penolakan, memerlukan kekuatan dalaman dan keberanian untuk bertindakbalas dengan kasih dan bukannya bertindakbalas dengan kemarahan dan keberangan.

Bagaimana saya boleh memilih hari ini untuk menjadi lebih mengasihi dalam perkataan dan tindakan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27-09-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-26
St. Vincent de Paul

Renungan
Luke 9:51-56
"Malas enggau pengerindu"
Dalam baca Injil saritu, Jesus ngasai ka diri ditulak orang Samaria mansang ngagai tumpok sida. Kati gaya Jesus malas ulah sida iya?Sekali ka enggau pengeringat, meri takut tauka enggau pengerindu?Dua iko murid Iya nyaut enggau pemgeringat sereta deka besampi ngasoh api datai ari serega tang Jesus nganu seduai iya;lalu bejalai baru. Jesus datai ketegal pengerindu ukai pemenci.

Kati aku ulih meri diri awak ka lebih rindu dalam jako sereta pendiau aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 26 September 2016

Daily Reflection 26 September 2016

26th September 2016 Monday Twenty Sixth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 9:46-50
"The power of simplicity"
For all who desire to follow Jesus closely, the key to greatness is to be simple and humble as a little child. Unfortunately, there are many people who undervalue the power of simplicity. Yet, this is the path we need to take when we truly desire to follow Jesus. In the next incident in today’s gospel passage, John and James showed that they could not truly grasp Jesus’ message of simplicity and humility. The two brothers saw an outsider casting out devils in Jesus’ name, and they felt threatened. They felt that only they, as true disciples of Jesus, had the power to do such a thing. Jesus came and said, “You must not stop him.” This was because Jesus knew that God could use simple hearts to do great deeds.

What does it mean to be great for me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26-9-16 常年期26周星期一

路9.46-50
“谁不反对你们,就是倾向你们。”(50节)
人通常自以为看法最正确,要别人配合我。其实教会外的先知先觉者并不比教会内的少。那些为真理发言,维护社会正义的,都由圣神推动,无需隶属我们。

别人不需要迎合我,因为基督才是轴心。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26 hb September 2016  Hari Isnin Minggu Biasa Ke 26

Renungan
Lukas 9:46-50
"Kuasa kesederhanaan"
Bagi siapapun yang ingin mengikuti Yesus dengan lebih dekat, kunci kejayaan adalah dengan menjadi sederhana dan rendah hati seperti anak kecil. Malangnya, terdapat ramai orang yang meremehkan kuasa kesederhanaan. Namun, ini adalah jalan yang perlu kita ambil sekiranya benar-benar ingin mengikuti Yesus. Dalam kejadian seterusnya pada petikan Injil hari ini, Yohanes dan Yakobus menunjukkan bahawa mereka tidak mampu memahami mesej Yesus tentang kesederhanaan dan kerendahan hati. Kedua-dua mereka melihat orang luar mengusir setan dalam nama Yesus dan mereka merasa terancam.  Mereka merasakan bahawa, hanya mereka yang menjadi pengikut Yesus berhak menggunakan kuasa tersebut. Yesus datang dan mengatakan, “Jangan menghalang dia.” Ini adalah kerana Yesus mengetahui bahawa Allah dapat menggunakan hati yang sederhana untuk melakukan pebuatan yang luarbiasa.

Apakah ertinya menjadi yang terbaik bagi saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26-09-16
Hari Satu Minggi Biasa Ka-26

Renungan
Luke 9:46-50
"Kuasa ati talok"

Kunci nitih ka Jesus enggau semak agi ianya ati baruh sereta talok baka anak mit. Cerita dalam injil saritu, John sereta James enda ulih nemu reti pesan Jesus. Seduai menyadi muru antu dalam nama Jesus, tang berasai diri kena beduan. Sida ngumbai diri sida aja ulih muru antu laban sida murid Jesus. Tang ko Jesus nyaut, "anang nagang iya." Tu nyadi laban Jesus nemu Allah Taala ulih ngena orang ti ati baruh sereta talok ngaga pengawa besai.

Nama reti nyadi orang ti terbilang ba aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Sunday 25 September 2016

Daily Reflection 25th September 2016

                        25th September 2016 Sunday Twenty Sixth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 16:19-31
"The rich man and Lazarus"
The rich man lived a self-centred life. He had all the worldly comforts and wealth, but he had absolutely no compassion for anyone else. He knew of the poor beggar who laid at his gate but he simply ignored him. His behaviour towards poor Lazarus reflected his relationship with God. He had no God in his heart. Lazarus lived in poverty all his life. Yet, he held onto his greatest treasure, that was his faith in God. Even though, Lazarus suffered, he continued to trust in God alone. When he died, angels carried him to be with Abraham in paradise. Today, let us not put our confidence in worldly securities and power. May we humble ourselves and recognise that the real treasure we can ever have is based on an intimate relationship with God as well as to be at the service of our brothers and sisters.

What is Jesus’ invitation to me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-9-16 常年期26主日

路16.19-31
“如果他们不听从梅瑟和先知”(31节)
路加福音常强调今生来世祸福大逆转,有人先甘后苦,有人先苦后甘。命运一判决,苦乐分两边,越界无望。人若不信经书指引,复活主也无能为力。

在我心目中,圣经的话有多少分量?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25 hb September 2016  Hari Ahad Minggu Biasa Ke 26

Renungan
Lukas 16:19-31
"Orang kaya dan Lazarus"
Orang kaya tersebut hidup memikirkan dirinya sendiri. Dia mempunyai semua kekayaan dan keselesaan duniawi, tetapi tidak mempunyai belas kasihan terhadap siapapun. Dia mengetahui tentang pengemis yang berada dekat pintu rumahnya tetapi dia sengaja mengabaikannya. Sikapnya terhadap Lazarus yang miskin mencerminkan relasinya dengan Tuhan. Dia tidak mempunyai Tuhan dalam hatinya. Lazarus hidup dalam kemiskinan di sepanjang hidupnya. Namun, dia berpegang kepada harta tertinggi iaitu iman kepercayaannya kepada Tuhan. Walaupun Lazarus menderita, dia terus percaya hanya kepada Tuhan. Apabila dia meninggal, malaikat datang dan membawanya kepada Abraham di syurga.

Apakah jemputan Yesus kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-09-16
Hari Minggu Biasa Ka-26

Renungan
Luke 16:19-32
"Orang Kaya enggau Lazarus"
Orang kaya nya mikir ka pengidup diri. Iya bisi mayu reta sereta pengaya dunya tang nadai penyinu ka orang bukai. Iya nemu orang seranta sigi selalu ba pintu rumah iya tang iya enda peduli ka orang seranta nya. Cara iya enggau Lazarus nya mandangka kaul iya enggau Tuhan mega. Dalam ati iya nadai Tuhan. Lazarus idup nyadi orang seranta tang iya arap ka Tuhan taja iya idup tusah. Lebuh Lazarus mati, melikat datai ngusong iya ngagai Abraham diserega.

Nama kangau Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Daily Reflection 25 September 2016

                        25th September 2016 Sunday Twenty Sixth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 16:19-31
"The rich man and Lazarus"
The rich man lived a self-centred life. He had all the worldly comforts and wealth, but he had absolutely no compassion for anyone else. He knew of the poor beggar who laid at his gate but he simply ignored him. His behaviour towards poor Lazarus reflected his relationship with God. He had no God in his heart. Lazarus lived in poverty all his life. Yet, he held onto his greatest treasure, that was his faith in God. Even though, Lazarus suffered, he continued to trust in God alone. When he died, angels carried him to be with Abraham in paradise. Today, let us not put our confidence in worldly securities and power. May we humble ourselves and recognise that the real treasure we can ever have is based on an intimate relationship with God as well as to be at the service of our brothers and sisters.

What is Jesus’ invitation to me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-9-16 常年期26主日

路16.19-31
“如果他们不听从梅瑟和先知”(31节)
路加福音常强调今生来世祸福大逆转,有人先甘后苦,有人先苦后甘。命运一判决,苦乐分两边,越界无望。人若不信经书指引,复活主也无能为力。

在我心目中,圣经的话有多少分量?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25 hb September 2016  Hari Ahad Minggu Biasa Ke 26

Renungan
Lukas 16:19-31
"Orang kaya dan Lazarus"
Orang kaya tersebut hidup memikirkan dirinya sendiri. Dia mempunyai semua kekayaan dan keselesaan duniawi, tetapi tidak mempunyai belas kasihan terhadap siapapun. Dia mengetahui tentang pengemis yang berada dekat pintu rumahnya tetapi dia sengaja mengabaikannya. Sikapnya terhadap Lazarus yang miskin mencerminkan relasinya dengan Tuhan. Dia tidak mempunyai Tuhan dalam hatinya. Lazarus hidup dalam kemiskinan di sepanjang hidupnya. Namun, dia berpegang kepada harta tertinggi iaitu iman kepercayaannya kepada Tuhan. Walaupun Lazarus menderita, dia terus percaya hanya kepada Tuhan. Apabila dia meninggal, malaikat datang dan membawanya kepada Abraham di syurga.

Apakah jemputan Yesus kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-09-16
Hari Minggu Biasa Ka-26

Renungan
Luke 16:19-32
"Orang Kaya enggau Lazarus"
Orang kaya nya mikir ka pengidup diri. Iya bisi mayu reta sereta pengaya dunya tang nadai penyinu ka orang bukai. Iya nemu orang seranta sigi selalu ba pintu rumah iya tang iya enda peduli ka orang seranta nya. Cara iya enggau Lazarus nya mandangka kaul iya enggau Tuhan mega. Dalam ati iya nadai Tuhan. Lazarus idup nyadi orang seranta tang iya arap ka Tuhan taja iya idup tusah. Lebuh Lazarus mati, melikat datai ngusong iya ngagai Abraham diserega.

Nama kangau Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 24 September 2016

Daily Reflection 24th September 2016

24th September 2016 Saturday Twenty Fifth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 9:43-45
"Stop admiring"
In today’s gospel passage, everyone was full of admiration for all that Jesus did. Jesus did not place importance on being admired by the crowds of people. Jesus never once told the people, ‘Come, admire me!’ Rather, He always called the people, ‘Come, follow me!’ An admirer is constantly amazed by Jesus. A follower is faithfully committed to Him. An admirer gives a standing ovation for all that Jesus says and does. A follower gives his/her life up to Jesus with trust.

How can I trust and surrender more of my life to Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

24-9-16 常年期25周星期六

路9.43-45
“人子要被交于人手中。”(14节)
众人赞叹耶稣行的奇事时,耶稣来个反高潮,要门徒谨记他的苦难预言。44节“被交于”和45节“被蒙蔽”是指“被天主交付/蒙蔽”。一切都在天主的计划中。

当我看不清苦难的意义时,我会怎么办?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

24 hb September 2016  Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 25

Renungan
Lukas 9:43-45
"Berhenti mengagumi"
Dalam petikan Injil hari ini, semua orang merasa kagum dengan apa yang dilakukan oleh Yesus. Yesus tidak meletakkan kepentingannya untuk dikagumi oleh semua orang. Yesus tidak pernah memberitahu orang-orang, “Mari, kagumi Aku!” Sebaliknya, Yesus sentiasa memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku!” Seorang yang mengagumi sentiasa kagum dengan Yesus. Seorang pengikut sentiasa komited mengikuti Yesus. Seorang yang mengagumi memberikan memberikan sokongan terhadap apa yang Yesus perkatakan dan lakukan. Seorang pengikut memberikan hidupnya kepada Yesus dengan penuh kepercayaan.

Bagaimana saya boleh lebih percaya dan menyerahkan seluruh kehidupan saya kepada Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

 24-09-16
Hari Enam Minggu Biasa Ka-25

Renungan
Luke 9:43-45
"Badu.."
Dalam Injil saritu, semua orang alit ati ka kereja digaga Jesus. Jesus enda mentingka diri empu ngami orang mandang utai dikereja Iya. Jesus enda kala bejako,"aram, alit ati ka kereja digaga aku" tang Jesus bejako "aram, titihka aku". Orang ti selalu alit ati ka Jesus sigi murid Iya ti amat nitihka Iya. Iya ti alit ati meri sokong ka utai ditusi sereta dikereja Jesus sereta meri nyawa iya ngagai Jesus enggau nadai kakang ati.

Kati alu ulih arap agi sereta meri nyawa diri ka Jesus dalam pengidup aku ?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 23 September 2016

Daily Reflection 23rd September 2016

23rd September 2016 Friday Twenty Fifth Week of Ordinary Time - St. Pio  of Pietreclina

REFLECTION
Luke 9:18-22
"Jesus, you are mine"
“Who do you say I am?” Jesus is asking each one of us the same question today. We can search for the answer in endless books and articles as well as by attending seminars and discussions. However, Jesus desires a sincere and honest answer from our heart. Today, we celebrate the feast of St. Pio or better known as Padre Pio. He carried the stigmata of Jesus. More than the pain of carrying the wounds of Jesus on the Cross was the emotional pain of being doubted and misunderstood by the religious authorities of his time. Yet, St. Pio loved Jesus deeply with his whole heart, mind and strength. Thus, it was his love for Jesus that made him live his life with faith. He willed and did everything in the light of his deep faith in Jesus.

Who is Jesus for me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23-9-16 常年期25周星期五

路9.18-22
“你们说我是谁?”(20节)
伯多禄答对了:天主的默西亚。当时人对默西亚有不同的期望,却没有包括“苦难君王”的形象,所以耶稣要澄清,表明荣耀跟随苦难而来。

我说耶稣是谁?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23 hb September 2016  Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 25 - St. Pio  of Pietreclina

Renungan
Lukas 9:18-22
"Yesus, engkau milikku"
“ Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Yesus bertanya kepada setiap peribadi kita soalan yang sama hari ini. Kita boleh mencari jawapannya di dalam buku dan artikel ataupun dengan menghadiri seminar-seminar dan perbincangan. Tetapi, Yesus memerlukan jawapan yang tulus dan jujur dari hati kita. Hari ini, kita merayakan pesta St. Pio yang lebih dikenali sebagai Padre Pio. Dia mengalami stigmata Yesus. Penderitaan membawa luka Yesus di atas kayu salib tidak dapat dibandingkan dengan penderitaan emosi yang dialaminya kerana tidak difahami dan diragui oleh pihak berkuasa agama pada zamannya. Namun, St. Pio mencintai Yesus dengan sepenuh hati, minda dan kekuatannya. Oleh kerana itu, kerana cintanya kepada Yesus membuatkannya hidup dengan imannya. Dia melakukan segala-galanya dalam cahaya iman yang mendalam kepada Yesus.

Siapa Yesus bagi saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23-9-16
Hari Lima Minggu Biasa Ka-25
St. Pio ari Pietreclina

Renungan
Luke 9:18-22
"Jesus, nuan enggi aku"
"Sapa aku ko nuan?"  Jesus nanya kitai siko-siko tanya tu baka saritu. Kitai ulih ngiga saut tu dalam buku tauka bup baca bukai tauka enggau seminar sereta randau. Tang, Jesus beguna ka saut ti datai ari ati kitai. Pengerami St. Pio tauka Padre Pio, iya ti bisi abi telih baka Jesus. Ngasai ka pemerinsa Jesus ba regang merinsa dalam emosi laban ti beduan sereta di tuduh ulih pemesai agama maya nya. Taja pia, St. Pio rinduka Jesus enggau pengabis ati, runding sereta pengering iya. Tu utai ti mai iya idup enggau pengarap. Ia andal sereta ngaga utai ketegal pengarap titetap dalam Jesus.

Sapa Jesus ka aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 22 September 2016

Daily Reflection 22 September 2016

                        22nd September 2016 Thursday Twenty Fifth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 9:7-9
"A series of daily encounter"
Herod the tetrarch asked, “Who is this?” as he heard all the things that Jesus did. He was moved with intense desire to see Jesus, out of curiosity and fear. What about us? Why do we go to Jesus? Do we yearn to get something out of Him? Or do we simply desire to be with Him? Many times, we tend to forget the presence of Jesus in our daily life. Yet, Jesus patiently comes to us in the ordinary moments of our day in order to re-encounter us and love us. Today, let us in a very simple moment of prayer have the desire to see Jesus again in prayer, in the Scripture, in the Eucharist, in the silence, in our service to others. Let us never get tired of wanting to meet Jesus and be transformed by His love.

Do I have the eagerness to see Jesus in prayer and in each moment of the day?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

22-9-16 常年期25周星期四

路9.7-9
“这人到底是谁?”(9节)
路加没有叙述分封侯黑落德杀害洗者若翰的经过,只说他听到有关耶稣的名声,感到困惑。经文两次提到“复活”,一次“厄里亚出现”;这些都是末世景象,却没有催生悔改,反而撩起他的好奇心。

我以什么心态去接触天主圣言?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

22 hb September 2016  Hari Khamis Minggu Biasa Ke 25

Renungan
Lukas  9:7-9
"Siri pertemuan setiap hari"
Herodes bertanya, “Siapakah orang ini?” selepas mendengar semua perkara yang dilakukan Yesus. Dia digerakkan dengan keinginan untuk melihat Yesus, penuh tanda tanya dan ketakutan. Bagaimana dengan kita? Mengapa kita datang kepada Yesus? Adakah kita menginginkan sesuatu daripadaNya? Atau adakah kita hanya menginginkan untuk bersama dengan Dia? Seringkali, kita cenderung untuk melupakan kehadiran Yesus dalam kehidupan kita. Namun, Yesus dengan sabra datang kepada kita melalui kehidupan harian semata-mata untuk bertemu kembali dan mencintai kita.

Adakah saya mempunyai keinginan yang kuat untuk melihat Yesus dalam doa dan di setiap saat setiap hari?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

22-09-16
Hari Empat Minggu Biasa Ka-25

Renungan
Luke 9:7-9
"Betemu ninting maya"
Rajah Herod nanya,"Sapa iya tu" lebuh iya ninga pasal utai dikereja Jesus. Iya amat deka meda Jesus, ketegal takut ati. Kati baka kitai?lapa kitai mansang ngagai Jesus? Nama kitai bisi utai ti deka kitai ari Iya? Tauka kitai deka begulai sejalai enggau Iya?kitai suah enda ingat Jesus selalu bejalai enggau kitai. Mayuh maya kitai selalu enda ingat ka Jesus dalam pengidup kitai. Tang,Jesus mansang ngagai kitai dalam semua pengawa kitai. Saritu kitai besampi ngambika kitai ulih meda Jesus  dalam kitai besampi, dalam bup kudus, dalam Ekaristia, dalam awak sunyi, dalam kitai mela sama diri. Aram kitai tetap bisi ati deka betemu enggau Jesus serta diubah ulih Iya.

Nama aku bisi ati gaga deka betemu enggau Jesus dalam besembiang sereta ninting maya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 21 September 2016

Daily Reflection 21 September 2016

21st September 2016 Wednesday Twenty Fifth Week of Ordinary Time - St. Matthew

REFLECTION

Matt 9:9-13
"Called and chosen"
As we celebrate the feast of St. Matthew, we can see it so well that our God is a God of mercy. It was Jesus' gaze of mercy that moved Matthew to leave everything, get up and follow Him. That moment of encounter with Jesus changed Matthew from being a tax-collector to an apostle; from being a sinner to a saint. Today, let us allow ourselves to be loved by Him. We must never forget Jesus' profound mercy. When we truly experience ourselves being loved and forgiven by Jesus, we can also break down the walls of prejudices and judgements that make us exclude others.

What is Jesus’ message for me in this time of prayer?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

21-9-16 圣史玛窦

玛9.9-13
“我来召叫罪人。”(13节)
耶稣来召叫所有的人,因为没有人无罪(玛7.11)。他说“我来不是召叫义人”是反讽-------法利塞人自命清高,“不需要医生”(12节);这些“义人”冥顽不灵,自绝于天国。

求主助我深认己罪之余,也乐于宽待他人。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

21 hb September 2016  Hari Rabu Minggu Biasa Ke 25 - St. Matthew

Renungan
Matius 9:9-13
"Dipanggil dan dipilih"
Dalam merayakan Pesta St. Matius, kita dapat melihat bahawa Allah kita adalah Allah yang berbelas kasih. Melalui pandangan Yesus, telah menggerakkan Matius untuk meninggalkan segala-galanya, bangkit dan mengikuti Yesus. Peristiwa pertemuan dengan Yesus mengubah Matius daripada pemungut cukai kepada rasul; daripada seorang yang berdosa kepada santo. Hari ini, marilah membenarkan diri kita dicintai oleh Tuhan. Janganlah kita melupakan belas kasihan Yesus. Apabila kita benar-benar mengalami saat dicintai dan diampuni oleh Yesus, kita juga boleh menghapuskan sikap menghakimi dan prasangka yang menyebabkan kita menolak orang lain.

Apakah mesej Yesus kepada saya pada masa doa ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
21-9-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-25
St. Matthew

Renungan
Matthew 9:9-13
"Dipanggil sereta dipilih"
Keterubah kitai rami gawai St. Matthew ketegal kitai udah meda penyinu Allah Taala ti Tuhan kitai. Penyinu Jesus nya meh ti mai Matthew ngelengka ka semua pengawa iya, angkat sereta nitih ka Jesus. Tekala nya Jesus ngubah Matthew ari pengumpol cukai nyadi murid Iya;orang bedosa nyadi orang sante. Saritu aram kitai meri awak dikerindu ulih Jesus sereta ingat ka penyinu Iya ti besai. Ari pengasai tu kitai ulih mecah ka dinding runding ti enda manah sereta ngakim orang.

Nama pesan Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Tuesday 20 September 2016

Daily Reflection 20 September 2016

20th September 2016 Tuesday Twenty Fifth Week of Ordinary Time - Ss. Andrew Kim Taegon  & Paul Chong Hasang & companions

REFLECTION
Luke 8:19-21
"Listen and do"
Jesus wanted to challenge His listeners to have a total commitment to hearing and doing God’s Word. He wanted them to enter into a new and deeper reality that went beyond blood ties. We can truly say that we are God’s children only when we hear His Word and faithfully put it into practice. Every day, we need to set aside time and space for God where we listen attentively to His Word. God speaks to us through life’s events and circumstances. He speaks to us through people. He speaks to us best through Scripture. We must listen first before we do what He tells us.

What is God telling me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20-9-16 常年期25周星期二

路8.19-21
“聆听天主的话并实行”(21节)
在初世纪地中海社会,血缘高于一切。耶稣却宣称,听了天主的话而实行的,才是他的母亲和兄弟(21节)。耶稣聚集门徒,建立一个新的义缘家庭,大家一起维护天父的荣誉。

天主的话我听得多了,付诸实行的有多少?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20 hb September 2016  Hari Selasa Minggu Biasa Ke 25 - Ss. Andrew Kim Taegon  & Paul Chong Hasang & companions

Renungan
Lukas 8:19-21
"Dengar dan lakukan"
Yesus ingin mencabar para pendengarNya agar mempunyai komitmen penuh dalam mendengar dan melakukan perkataan Tuhan. Dia menginginkan agar mereka memasuki realiti yang lebih dalam melebihi ikatan persaudaraan. Kita dapat mengatakan bahawa kita adalah anak-anak Allah dengan hanya mendengar perkataanNya dan dengan setia melakukannya. Setiap hari kita perlu memberikan ruang masa kepada Tuhan untuk mendengar dengan penuh perhatian kepada perkataanNya. Tuhan berbicara melalui kejadian dan peristiwa yang berlaku dalam kehidupan. Dia berbicara kepada kita melalui orang lain. Dia berbicara dengan lebih baik melalui Alkitab. Kita harus mendengar terlebih dahulu sebelum melakukan apa yang diperkatakan olehNya.

Apakah yang Tuhan ingin sampaikan kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20-09-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-25
St Andrew Kim Taegon & Paul Chong Hasang sereta kaban belayan.

Renungan
Luke 8:19-21
"Dinga sereta pejalaika"
Jesus minta semua orang ti ninga ka Iya awak ka bisi komitmen mending sereta penjalaika pesan Tuhan sereta bulih kaul ti rapat agi enggau diri sama diri. Kitai tu anembiak Allah Taala enti kitai ninga sereta pejalaika pesan Iya enggau ati ti talok. Ninting ari, kitai patut meri awak diri ngambi ulih betati ka pesan Tuhan. Tuhan bejako nengah utai ti nyadi dalam pengidup kitai. Iya mega bejako nengah orang bukai, tang keterubah ia, Iya bejako nengah Bup Kudus. Kitai patut mendingka pesan Iya.

Nama utai ti dipesan Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 19 September 2016

Daily Reflection 19 September 2016

                        19th September 2016 Monday Twenty Fifth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 8:16-18
"Let your light shine"
Today, there are many people on whom we can shine and bring Jesus, the Light of the world to – people we meet in our family, in our workplaces, at church, our neighbourhoods, etc. Our objective should never be to bring acknowledgement and praises for ourselves, but to let others come to know and love God. We are called to be lights, and not to put on a show to capture others’ attention. ‘So take care how you hear…’ We hear in order to understand, believe and put into practice. What we hear and live has to be passed on. The more we pass on our faith, the more we let our lights shine!

How can I shine, and not hide, the light of Christ in me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-9-16 常年期25周星期一

路8.16-18
“凡有的还要给他。”(18节)
耶稣要我们留心听(18节),听了以后要发光发热,让其他人看见光明(16节)。如果我们不传福音,连自以为有的,也要被夺去(18节)。

我是否把圣言据为己有?还是把好消息传给别人?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19 hb September 2016  Hari Isnin Minggu Biasa Ke 25

Renungan
Lukas 8:16-18
"Biar cahayamu bersinar"
Hari ini terdapat ramai orang yang boleh kita bawa kepada Yesus, Terang duinia – orang-orang yang kita temui dalam keluarga kita, tempat kerja, gereja, jiran tetangga dan lain-lain. Objektif kita seharusnya bukan untuk diberi perhatian atau pujian oleh orang lain, melainkan untuk membiarkan orang lain datang kepada Tuhan dan mencintaiNya. Kita dipanggil untuk menjadi cahaya, bukannya meminta perhatian. “perhatikanlah apa yang kamu dengar…” kita mendengar agar kita memahami, percaya dan melakukannya. Apa yang kita dengar dan hidupi perlu diteruskan. Semakin kita menyampaikan iman kita, semakin kita membiarkan cahaya kita bersinar!

Bagaimana saya boleh bersinar dan tidak menyembunyikan cahaya Kristus di dalam saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-09-16
Hari Minggu Biasa Ka-24

Renungan
Luke 8:16-18
"Awak ka penampak nuan mancar"
Kemaya aritu mayuh orang endur kitai ulih mancarka sereta mai Jesus, ti penampak dunya-dalam bilik, endur kereja, ba gerija sereta endur kitai diau. Pengawa kitai tu ukai laban kita deka minta dipebasa tauka di puji, tang awak ka orang ulih ngelala sereta rindu ka Allah Taala. Kitai dikangau nyadi penampak. Kitai ningga ngambika mereti, arap sereta ngaga utai nya.Mayuh agi kitai ngerembai ka pengarap, tampak agi penampak kitai.

Kati aku ulih mancar ka penampak Kristus ti diau dalam aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Sunday 18 September 2016

Daily Reflection 18 September 2016

18th September 2016 Sunday Twenty Fifth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 16:1-13
"For you, for them"
The dishonest steward belongs to the ‘children of this world’. They use well their resources to serve their own interests. What about us as ‘children of the light’? Do we stop and even reflect on how we want to use, not just our money, but also our talents, gifts and time to serve God and His people? We cannot bring with us all that we have accumulated here on earth when one day we leave this life. Thus, we need to use all that we have and accumulated for others, not just for selfish gains. We are called to become responsible and generous stewards. When we share what we have with others, their lives will be touched and changed for the better. We will then ‘win friends’ for ourselves in such a way that others will appreciated our friendship, values, talents and faith.

How can I be a responsible and generous steward today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18-9-16 常年期25主日

路16.1-13
“用不义的钱财结交朋友。”(9节)
所谓“不义”的钱财,是与“真实”的钱财对比而言(11节,参阅 路12.33)。路加强调善用钱财施恩(如 路14.13-14),用地上财物换取天上宝藏(9节)。

以可朽换不朽,我有没有这种精明盘算?(8节)
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18 hb September 2016  Hari Ahad Minggu Biasa Ke 25

Renungan
Lukas 16:1-13
"Untukmu, untuk mereka"
Pengurus yang tidak jujur tergolong dalam ‘anak-anak dunia ini’. Mereka menggunakan sumber-sumber yang mereka miliki untuk kepentingan diri mereka sendiri. Bagaimana dengan kita ‘anak-anak terang’? Adakah kita berhenti dan merenungkan bagaimana kita mahu menggunakan, bukan sahaja wang yang kita miliki, tetapu juga bakat, karunia dan masa kita untuk melayani Tuhan dan orang lain? Kita tidak boleh membawa bersama kita apa yang kita kumpul didunia apabila kita meninggal dunia. Oleh kerana itu, kita perlu menggunakan semua yang kita miliki untuk orang lain, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kita dipanggil menjadi pengurus yang bertanggungjawab dan baik hati. Apabila kita mengongsikan apa yang kita miliki kepada orang lain, hidup mereka akan disentuh dan diubah mejadi baik. Kita kemudian mempunyai sahabat dimana orang lain akan mula menghargai persahabatan, nilai hidup, bakat dan iman kita. pada akhir hidup kita, apabila kita berdiri di pintu syurga, kita akan mampu mendengar Guru kita menyatakan, “baik sekali perbuatanmu, hai hambaku yang baik dan setia! Masuklah dan bersukacitalah bersama-sama tuanmu.”

Bagaimana saya boleh menjadi pelayan yang bertanggungjawab dan baik hati hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18-09-16
Hari Minggu Biasa Ka-25

Renungan
Luke 16:1-13
"Ketegal nuan, Ketegal sida"
Pemesai ti enda betul ati nya enggi "anembiak dunya tu". Sida ngena enggau manah utai ti mai penguntung ka sida iya empu. Kati gaya kitai "anembiak penampak". Kati kitai bisi ngetu dulu sereta betati ka cara kitai ngena ukai aja duit kitai tang mega pengelandik, pemeri sereta masa kitai kena mela Tuhan enggau orang bukai mega. Kitai enda ulih mai reta kitai lebuh kitai parai. Ketegal tu kitai ngena semua kemisi sereta pengelandik kitai ka orang bukai mega. Kitai dikangau nyadi pengurus ti manah sereta bisi tanggungjawab laban lebuh kitai berkongsi semua kemisi kitai, sida ngasai ka diri ditegu sereta ngubah pendiau. Kitai nyadi kaban ka semua orang. Kitai deka bediri di pintu serega sereta ninga nyawa Tuan kitai " manah pengawa ti di kereja nuan. Tama sereta diau enggau Tuan nuan"

Kati aku ulih mela enggau tanggungjawab sereta pemaik ati?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 17 September 2016

Daily Reflection 17 September 2016

17th September 2016 Saturday Twenty Fourth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 8:4-15
"Committed disciples"
In today’s parable, there was a large crowd gathering and people from every town made their way to Him. What did Jesus see as He looked at the huge number of people? Jesus saw their hearts and perceived that there were people coming to Him with all kinds of attitudes and intentions. Thus, He started the parable of the Sower and the soil in order to challenge them to listen and love out what they understood in their own lives. Jesus did not want ‘fans’ but committed disciples who lived their loves, bearing good fruit of His life and love. He wants us to be good soil, not hardened, rocky or thorny soil. He wants us to become committed disciples. May Jesus, our patient Sower, plant His words deep into the soil of our hearts. May He be pleased with the fruit that comes as a consequence of our listening and living His words out in our daily life.

What kind of soil am I?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17-9-16 常年期24周星期六

路8.4-15
“保存这话,以坚忍结出果实。”(15节)
大家对这撒种的比喻应该不会陌生。路加加进了“以善良和诚实的心倾听……保存这话,以坚忍结出果实”,恰恰呼应玛利亚的心态:“默存心中,反复思想”(路2.19,51)。

求主助我热爱圣言,恒存心中。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17 hb September 2016  Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 24

Renungan
Lukas 8:4-15
"Pengikut-pengikut yang komited"
Dalam perumpamaan hari ini, terdapat ramai orang berkumpul dari pelbagai kota untuk mengikuti Yesus. Apakah yang dilihat oleh Yesus ketika Dia melihat jumlah orang yang ramai> Yesus melihat hati mereka dan menyedari bahawa terdapat ramai orang yang datang kepadaNya dengan pelbagai sifat dan intensi. Oleh kerana itu, Dia mula menyatakan perumpamaan tentang Penabur dan tanah untuk mencabar mereka untuk mendengar dan mengasihi apa yang mereka fahami dalam kehidupan mereka. Yesus tidak menginginkan ‘peminat’ tetapi pengikut yang komited yang menghidupi cintakasih, berbuah baik dalam hidupnya. Dia ingin kita menjadi tanah yang baik, tidak keras,  dan berbatu. Dia ingin agar kita menjadi pengikut yang komited. Semoga Yesus, Penabur kita yang sabar, menanam perkataanNya di dalam lubuk hati kita. Semoga Dia gembira dengan buah-buah hasil sikap dan perbuatan kita yang sentiasa mendengar dan menghidupi perkataanNya dalam setiap saat kehidupan kita.

Apakah jenis tanah yang saya miliki?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17-09-16
Hari Enam Minggu Biasa Ka-24

Renungan
Luke 8:4-15
"Murid ti bendar"
Dalam jako sempama saritu  mayuh orang begempuru ari macam negeri mansang ngagai Jesus. Nama utai di peda Jesus lebuh meda sida?Iya meda ati sida sereta mayuh macam bengkah peminta sida. Ketegal nya Oya ngajar sida jako sempama tu ngambika sida mending sereta rindu utai ti di temu sida dalam pengidup sida iya. Jesud deka kitai nitih ka Iya enggau bendar, ngasil ka buah pengidup enggau pengerindu Iya. Nyadi tanah ti manah. Awak ka Jesus ti nanam Jako Iya dalam ati kitai. Arapka Iya gaga enggau asil buah ti datai ari mending sereta nitih ka Jako Iya dalam pengidup kitai.

Nama jenis tanah pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 16 September 2016

Daily Reflection 16 September 2016

                        16th September 2016 Friday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - Ss. Cornelius  & Cyprian

REFLECTION
Luke 8:1-3
"Out of love"
In the time of Jesus, it was common for rabbis to exclude women. Each of these women mentioned in today’s gospel had experienced being loved, accepted and forgiven by Jesus. Because of this encounter of love, they followed Him faithfully. We must follow Jesus out of love, and not to seek personal benefits or glory. Our following needs to be constantly purified so that our hearts can truly centre on Jesus alone. When we take our following of Jesus sincerely, we will face persecutions from the world. This is because the spirit of this world cannot bear to see us taking our discipleship seriously. Yet, the more we really follow Jesus, something changes in us for the better because His love transform us from within.

What is Jesus’ invitation to me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

16-9-16 常年期24周星期五

路8.1-3
“许多妇女用自己的钱财资助他们。”(3节)
这三节路加独有的资料有几个重要提示:1. 耶稣打破传统,允许女门徒跟随他。 2. 有些女门徒曾被耶稣治愈。 3. 一个(约安纳)有相当地位。 4. 她们后来见证了耶稣的死亡(路23.49)、埋葬(路23.55)、复活(路24.1-10)。

这简短读经对我们有什么启发?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

16 hb September 2016  Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 24 - Ss. Cornelius  & Cyprian

Renungan
Lukas 8:1-3
"Kerana cinta"
Ketika zaman Yesus, membelakangkan wanita adalah perkara biasa bagi para rabi. Setiap wanita yang diperkatakan dalam injil hari ini mempunyai pengalaman dicintai, diterima dan diampuni oleh Yesus. Mereka mengikuti Yesus dengan setia kerana pertemuan kasih ini. Kita harus mengikuti Yesus kerana cinta, dan bukannya untuk kepentingan atau kemuliaan diri sendiri. Mengikuti Yesus perlu sentiasa disucikan agar hati kita benar-benar berpusat hanya kepada Yesus. Apabila kita mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh, kita akan berhadapan dengan penganiayaan dunia. Ini kerana roh dari dunia ini tidak sanggup melihat kesetiaan kita dalam mengikuti Yesus. Namun, semakin kita mengikuti Yesus dengan setia, kita akan mengalami perubahan kerana cintakasihNya mengubah peribadi kita dari dalam.

Apakah jemputan Yesus kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

16-09-16
Hari Lima Minggu Biasa Ka-24
Sto. Cornelius & Cyprian

Renungan
Luke 8:1-3
"Ketegal Pengerindu"
Lebuh maya Jesus, bala pengajar adat sigi enda mai bala indu dalam mayuh pengawa. Genap iko indu dalam cerita Injil saritu udah ngasai dirindu,diterima sereta diampun ulih Jesus. Ketegal tu sida tetap nitih ka Jesus. Kitai ti nitih ka Jesus selau deka di tuchi ngambika ati kitai selalu bepaut ba Tuhan taja kitai kena beduan orang laban dunya sigi enggai meda kitai nyadi murid Jesus ti bendar. Taja pia, makin kitai nitih ka Iya, pengerindu Iya ngubah kitai ari dalam.

Nama pesan Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 15 September 2016

Daily Reflection 15 September 2016

                        15th September 2016 Thursday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - Our Lady of Sorrows

REFLECTION
Luke 2:33-35
"Standing by Jesus"
Today as we celebrate the Feast of Our Lady of Sorrows, we stand by her and look at how even when she did not understand the meaning of her sorrows, she stood firmly by the side of Jesus. She did not flee but fixed her eyes on Jesus. That is fidelity. Many times, when we find ourselves in the midst of so much darkness, we focus on what is happening to us and we ask the most natural question, “why God?” We understand little from illness, rejections, addictions and loneliness. We feel lost in our attempt to understand our darkness and try to look for distractions to numb the pain. Mary trusted in God’s plan and promise even when she did not understand. From her escape with Joseph and her Baby to Egypt to her encounter with Prophet Simeon to her heartbreak as she saw Jesus being rejected and misunderstood by the religious leaders and lastly her watching Him crucified on the cross. She remained faithful to God. Mary, our Mother, is always close to us as she constantly points her Son to us, especially when we are in our darkness of pain. Let us make a place for her in our home, in our hearts, in our lives.

What is Mary’s role for me at this point in my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-9-16 痛苦圣母

默想
路2.33-35
“利剑刺透你心”(35节)
玛利亚虽然万福,却不明白很多东西(33节),比如为什么说耶稣是“反对的记号”(34节)?很多人都有利剑刺心的经验,在黑暗、迷惘、失落、消沉的时候,举步艰辛,何去何从?

在困境中,求主助我效法圣母注视十字架上的你。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15 hb September 2016 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 24 - Kesengsaraan Maria

Renungan
Lukas 2:33-35
"Berdiri disamping Yesus"
Hari ini saat kita merayakan Pesta kesengsaraan Maria, kita berdiri bersama dia dan melihat bagaimana Maria walaupun tidak memahami maksud kesengsaraannya, tetap berdiri teguh disamping Yesus. Dia tidak meninggalkan Yesus tetapi matanya tetap tertuju kepada Yesus. Ini adalah kesetiaan.

Seringkali, apabila kita mendapati diri kita ditengah-tengah kegelapan, kita fokus kepada apa yang berlaku kepada kita dan kita bertanya soalan yang sama, “mengapa Tuhan?” kita memahaminya sedikit melalui penyakit, penolakan, ketagihan dan kesepian yang kita lalui dalam hidup. Kita rasa hilang dalam usaha kita untuk memahami kegelapan yang kita alami dan cuba mencari hiburan untuk mengurangkan kesakitan yang kita lalui.

Maria percaya kepada rancangan Tuhan dan berjanji walaupun tidak memahaminya. Bermula dengan pelariannya bersama Yusuf dan Anaknya ke Mesir,  pertemuannya dengan Nabi Simon,  hatinya yang hancur melihat Yesus yang tidak diterima dan tidak difahami oleh ramai pemimpin agama dan akhirnya menyaksikan Yesus disalibkan, Maria tetap beriman kepada Tuhan.

Maria, Ibu kita sentiasa dekat dengan kita dan sentiasa membawa Yesus kepada kita, terutama pada saat ktia megalami kegelapan. Marilah kita memberikan tempat untuknya di rumah kita, di dalam hati dan dalam kehidupan kita.

Apakah peranan Maria dalam kehidupan saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-09-16
Hari Empat Minggu Biasa Ka-24
Indai Maria ti Merinsa.

Renungan
Luke 2:33-35
"Bediri semak Jesus"
Pengerami saritu kitai bediri semak Indai kitai meda iya ti merinsa tang tetap talok ati bediri semak Jesus ti diregang. Iya tetap dia malik agai Jesus. Tu meh reti talok ati. Lebuh kitai diau dalam pementang tauka kena penusah kitai selalu nanya ,"lapa utai tu nyadi Tuhan?" Kitai kurang penemu ari  penyakit, ditulak orang, ketagih sereta berasai kediri. Kitai berasai puang dalam kitai deka nemu pasal pemetang diri ti mai kitai kacau runding sereta imun ari pemedis. Indai Maria andal ka tuju Allah Taala enggau janji Iya taja iya enda ulih mereti. Belabuh seduai lari ka menua Egypt, betemu enggau Nabi Simeon, meda Jesus di beduan pemesai orang Yahudi sereta penudi iya meda pemerinsa sereta pemati Jesus ba regang. Maria tetap andal. Maria tetap semak enggau kitai baka iya ti semak enggau Jesus, Maria selalu deka kitai malik ngagai Jesus taja kitai diau dalam pemetang sereta pemerinsa. Aram kitai mai Maria datai ngagai rumah kitai, ati kitai sereta pengidup kitai.

Nama tuju Maria dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 14 September 2016

Daily Reflection 14 September 2016

                        14th September 2016 Wednesday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - Triumph of the Cross

REFLECTION
John 3:13-17
"The Cross of Christ"
As we celebrate today’s feast, let us contemplate the cross and perceive God’s faithful and unconditional love for each one of us. Sometimes, when we look at our fidelity, weakness and failures, we think that we are not worthy of God’s love. It is common to feel that God has abandoned us whenever we fall into temptations. WE find it hard to believe that God can love us so faithfully and unconditionally. We need to take the step to believe. To believe is not just an intellectual conviction of a set of rules and concepts. It implies having a relationship with God that leads one to live with trust and love I Him. Each day, we are called to grow and keep growing in this dynamic relationship with God.

What does today’s feast of the exaltation of the Holy Cross mean to me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14-9-16 光荣十字圣架

默想
若3.13-17
“天主竟这样爱了世界”(16节)
14节把 户21.8-9两次提到“悬挂”铜蛇在木竿,改为两次“高举”,因为在若望福音中,耶稣钉架是他的终极举扬,是他的“时刻”。这么血腥的酷刑,怎会是耶稣的光荣尽显?天主爱世界,需要做到那么绝吗?

“凡信的人,在他内得永生。”(15节)
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14 hb September 2016 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 24 - Pesta Salib Suci

Renungan
Yohanes 3:13-17
"Salib Kristus"
Sebagaimana kita merayakan pesta hari ini, marilah kita merenungkan salib dan melihat kesetiaan dan kasih Allah yang tidak terbatas kepada setiap peribadi kita. Kadangkala, apabila kita melihat kesetiaan kita, kelemahan dan kegagalan, kita berfikir bahawa kita tidak layak menerima kasih Allah. Ia adalah perkara biasa untuk merasa bahawa Allah telah meninggalkan kita setiap kali kita jatuh dalam percubaan. Kita merasa sukar untuk percaya bahawa Allah boleh mencintai kita dengan setia dan tanpa batas. Kita perlu mengambil langkah untuk percaya.  Untuk menjadi percaya memerlukan relasi dengan Allah yang akan membimbing kita untuk hidup dalam kepercayaan dan cintakasihNya. Setiap hari, kita dipanggil untuk bertumbuh dan terus bertumbuh dalam relasi peribadi dengan Tuhan.

Apakah erti Pesta Salib suci yang kita rayakan hari ini bagi saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14-09-16
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-24

Renungan
John 3:13-17
"Regang Kristus"
Dalam kitai ngerami gawai saritu, aram kitai betati ka regang sereta berundingka pemanah Tuhan sereta pengerindu Iya ti nadai puntan ka semua kitai. Enti kitai merening ka ulah diri, pengurang sereta pemayuh kitai labuh, kitai mikir diri enda patut nerima pengerindu Tuhan. Maya kitai labuh dalam penguji, kitai ngumbai Tuhan ninggal ka kitai. Kitai ngasaih diri tusah ka arap ka Tuhan ti ulih rindu ka kitai sereta tetap sayau ka kitai enggau nadai puntan. Kitai patut merani ka diri. Arap ukai ketegal ari penemu, adat tauka gaya runding. Tang bisi kaul enggau Tuhan ti mai kitai diau dalam pengandal sereta pengerindu ka Iya. Ninting hari kitai dikangau ngambika mansang dalam kaul enggau Tuhan.

Nama reti pengerami Regang Kudus ka aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Tuesday 13 September 2016

Daily Reflection 13 September 2016

13th September 2016 Tuesday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - St. John Chrysostom

REFLECTION
Luke 7:11-17
"Compassion in action"
Jesus walked into a town and He noticed a funeral procession taking place. Seeing the mother grieving for her dead son, Jesus was moved with compassion. What is compassion? A sense of pity? A sentimental feeling? Compassion means to ‘suffer with’ and to make the suffering of the other as one’s own. Our busy lives and hectic schedules can often get in the way of stopping, observing, being compassionate and simply being moved to action. If we want to imitate Jesus, then we should not be afraid to stop and offer tenderness and compassion to those who are suffering. As Jesus’ disciples, we must always allow compassion to reside in our hearts so that we can spread joy to those around us.

How can I imitate Jesus’ active compassion?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

13-9-16 常年期第二十四周星期二

默想
路7.11-17
“起来吧!”(15节)
耶稣看到寡妇死了独子,五内翻滚不能自已(13节“动了怜悯的心”原意)。他没等寡妇请求,就主动复活死者,还给母亲(14-15节)。

耶稣叫我起来,要把我交给谁?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

13hb September 2016 Hari Selasa Minggu Biasa Ke 24 - St. John Chrysostom

Renungan
Lukas 7:11
"Belas kasih dalam tindakan"
Yesus berjalan masuk ke kota dan melihat upacara pengkebumian sedang dijalankan. Melihat seorang ibu yang bersedih kerana anak lelakinya yang meninggal, Yesus tergerak oleh rasa belas kasihan. Apa itu belas kasihan?  Perasaan simpati? Perasaan sentimental? Belas kasihan bermaksud “menderita bersama” dan
menjadikan penderitaan orang lain sebagai penderitaan sendiri.
Kesibukan dalam hidup boleh menghalang kita untuk melihat dan menunjukkan belas kasihan. Sekiranya kita ingin meniru Yesus, kita tidak seharusnya merasa takut untuk berhenti dan menawarkan belas kasihan kepada mereka yang menderita. Sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita harus membenarkan belas kasihan memenuhi dan tinggal dalam hati kita agar kita dapat menyebarkan sukacita kepada orang-orang di sekeliling kita.

Bagaimana saya boleh meniru belas kasihan yang ditunjukkan Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

13-09-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-24
St. John Chrysostom

Renungan
Luke 7:11-17
"Bejalai Ka Penyinu"
Jesus mansnag ngagai negeri sebuah seret meda orang nganjong orang mati. Meda indai orang ti mati nya, Jesus berasai sinu. Nama reti sinu?reti ia "ngasaika pemerinsa" sida ti di tinggang penusah. Dalam pengidup kitai ti mayuh bengkah pengawa sereta utai digagai dalam ngiga pengeraja seretap pengaya tau mai kitai ninggal ka pengasai penyinu ka orang. Enti kitao nitih ka Jesus, kitai enda patut berasai takut badu ngaga pengawa manah s ereta meri tulong ti patut ka sida ti seranta sereta ditinggang penusah. Nyadi murid Jesus, penyinu patut selalu dalam hati litai ngambi kitai ulih ngerembaika pengaga ka semua orang.

Kati aku ulih nitih ka Jesus mandang ka penyinu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 12 September 2016

Daily Reflection 12 September 2016

12th September 2016 Monday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - The Most Blessed Name of Mary

REFLECTION
Luke 7:1-10
"Extraordinary faith of a centurion"
The centurion was a gentile who asked Jesus to heal his favourite servant. He sent some Jewish elders to speak on his behalf to Jesus. Jesus went with the elders but before He reached the centurion’s house, he was stopped by the centurion ‘s friends from going to his house because the centurion was confident that Jesus’ one word had the power to heal the servant from a distant. As a man of authority, this centurion understood Jesus’ authority. That day, the centurion became a model of extraordinary faith for the people of Israel. Perhaps, there are people, whom we regard as a ‘gentile’, an ‘enemy’, who can also teach us about true faith in Jesus. May we always be open to learn and perceive faith, even in the least unlikely person!

What strikes me as I pray with this passage today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

12-9-16 常年期第二十四周星期一(圣母圣名)

默想
路7.1-10
“只请你说一句话”(7节)
百夫长没见过耶稣(3节),竟相信他话语的力量。这外邦人展现宗教敏锐触觉,两度派中介传话,给足耶稣面子。耶稣称赞说,他在以色列没见过这样大的信德(9节)。

今天我请耶稣说哪一句话?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

12 hb September 2016 – Hari Isnin Minggu Biasa Ke 24 - Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus

Renungan
Lukas 7:1-10
“Iman luarbiasa oleh perwira”
Ketua askar Roma tersebut merupakan seorang bukan Yahudi yang meminta kepada Yesus untuk menyembuhkan hamba yang sangat dikasihinya. Dia menghantar orang-orang Yahudi untuk berbicara bagi pihaknya. Yesus pergi bersama dengan mereka namun sebelum Dia tiba di rumah ketua askar tersebut, Dia telah diberhentikan oleh rakan ketua askar tersebut untuk datang ke rumahnya kerana yakin bahawa dengan hanya satu perkataan, Yesus mempunyai kuasa untuk menyembuhkan hambanya dari jauh. Sebagai seorang yang berkuasa, ketua askar ini memahami kuasa Yesus. Pada waktu itu, ketua askar tersebut menjadi model kepada iman yang luarbiasa untuk orang-orang Israel. Mungkin, terdapat orang-orang yang kita namakan “musuh”, yang boleh mengajar kita tentang iman yang benar kepada Yesus. Semoga kita sentiasa terbuka untuk belajar dan mengenal iman walaupun pada orang yang sukar untuk kita kasihi.

Apakah yang menarik perhatian saya dalam petikan hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

12-09-16
Hari Satu Minggu Biasa Ka-24
Nama Tuchi Inda Maria.

Renungan
Luke 7:1-10
"Pengarap besai siko soldadu"
Soldadu nya orang bangsa Rome ti minta Jesus nyumanka ulun ti dikesayauka iya. Pemesai soldadu nya minta tuai orang Yahudi bejako ngagai Jesus ngari ka iya. Jesus datai enggau tuai orang Yahudi tang sebedau Iya datai ba rumah pemesai soldadu nya, pangan pemesai nya ngetu ka sida. Enggau pengarap ti besai, pemesai soldadunya nemu Jesus ulih nyumanka ulun iya ari jauh. Bepun hari nya, pengarap iya nyadi contoh ti besai ka bangsa Israel. Engka bisi orang ti dikumbai kitai orang luar tauka musuh, tang ulih ngajar kitai pasal pengarap ka Jesus. Awak kitai selalu deka belajar sereta nerima pengarap ari sapa aja.

Nama utai ti ngerak aku lebuh aku betatika jako Injil saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Sunday 11 September 2016

Daily Reflection 11 September 2016

11th September 2016 Sunday Twenty Fourth Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 15:1-32
"Be merciful as God is merciful"
The merciful love revealed in today’s parables is made visible and real in Jesus’ life. He, like the shepherd, never fails to go out and look for the lost ones who had fallen away. He, like the woman, never stops rejoicing when one repentant sinner comes back to God. Jesus is nothing but love that is compassionate and patient. Today, this is the path of love that we, Christians, are called to follow. In our busyness of everyday, may we never forget to live and show mercy.

What does the parables from Luke 15 mean to me at this point in my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

11-9-16 常年期第二十四主日

默想
路15.1-32
“失而复得,应当欢宴喜乐”(32节)
今天读经的三个比喻中,喜庆的原因都与“失而复得”有关,反映出天父的慈爱宽仁。法利塞人和经师着眼于与罪人划清界线,耶稣却交接罪人(1-2节)。有些人被标签被排挤或受忽略受白眼而失落,要找回来很不简单。

谁去找回失落的?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

11 hb September 2016 Hari Ahad Minggu Biasa ke 24

Renungan
Lukas 15:1-32
"Berbelas kasih seperti Allah yang berbelas kasih"
Cinta yang berbelas kasih yang ditunjukkan dalam perumpamaan hari ini menjadi kelihatan dan nyata dalam hidup Yesus.  Dia, seperti Gembala, tidak pernah gagal untuk keluar dan mencari domba yang hilang. Dia, seperti perempuan tersebut, tidak berhenti memuji apabila satu orang bertobat dan kembali kepada Tuhan. Yesus adalah kasih, yang penuh dengan belas kasihan dan kesabaran.

Sekarang, ini adalah jalan kasih yang kita, orang-orang Kristian dipanggil untuk mengikutinya. Dalam kesibukan kita setiap hari, semoga kita tidak pernah lupa untuk menghidupi dan menunjukkan belas kasihan.

Apakah yang dimaksudkan oleh perumpamaan dalam Lukas 15 ini dalam hidup saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

11-09-16
Hari Minggu Biasa Ka-24

Renungan
Luke 15:1-32
"Bepengasih baka Allah Taala ti bepengasih"
Pengasih ti dipandang dalam jako sempama saritu nyadi nyata dalam pengidup Jesus. Iya, baka Penjaga Bedus sigi deka begiga ka domba ti tesat. Iya, baka indu ti enda ngetu gaga laban bisi orang ti bedosa udah pulai baru. Jesus nya penuh enggau penyinu sereta penalok ati. Saritu, tu meh jalai tipatut dititih kitai orang Kristian. Dalam kitai sibuk enggau pengawa kitai aram kitai tetapi diau dalam pengasih.

Nama reti jako sempama ari Luke 15 tu dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Saturday 10 September 2016

Daily Reflection 10 September 2016

10th September 2016 Saturday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 6:43-49
"Fruitful trees"
Every Christian can be told by his/her own actions. This is because people can see what we have in our heart by the way we act. We might put on appearance of kindness, gentleness, goodness, etc. people might sing our praises and admire us for many good actions. However, if our actions do not flow from our inner life of living in love with Jesus, the truth will one day be revealed. Thus, there is a strong and indivisible bond between our inner and external life. Jesus has to fill our hearts. His Word has to be our Rock. He must be the motivation behind our words and actions. Jesus calls each of us, as His followers, to strive for fruitfulness. With Him in us, we can love coherent lives and bear good fruit of His life and love.

What fills my heart that moves me to do loving acts for others?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10-9-16 常年期第二十三周星期六

默想
路6.43-49
“听了而实行”(47节)
今天的读经是“平地圣训”的结尾(开端在 路6.17)。把听到的道理付诸实行的人,犹如建基于磐石,经得起严峻考验。这磐石指的是 路6.20-42种种谦虚的心态和慈爱的行为。

我口里说出话语,正面的多还是负面的多?(45节)
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10 hb September 2016 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 23

Renungan
Lukas 6:43-49
"Pohon berbuah"
Setiap orang Kristian dapat dikenal melalui tindakannya. Ini kerana orang lain dapat melihat apa yang ada dalam hati kita dengan melihat kepada tingkah laku dan cara tindakan kita. Kita mungkin menunjukkan kebaikan, kelemah-lembutan, orang ramai mungkin memuji dan kagum dengan banyaknya kebaikan yang kita lakukan. Namun, sekiranya tindakan kita itu tidak lahir dari hati yang dipenuhi dengan cintakasih bersama Yesus, kebenarannya akan kelihatan kemudian. Ini bermakna, terdapat ikatan yang kuat antara kehidupan batin dan luaran kita.

Yesus perlu memenuhi hati kita. PerkataanNya harus menjadi kekuatan kita. Dia harus menjadi motivasi di dalam semua perbuatan dan perkataan kita. Yesus memanggil setiap peribadi kita, sebagai pengikutNya, berjuang untuk berbuah. Bersama Dia dalam kita, kita boleh mencintai hidup dan menghasilkan buah yang baik dalam kehidupan dan kasihNya.

Apakah yang memenuhi hati saya yang menggerakkan saya untuk melakukan perbuatan mengasihi orang lain?

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10-9-16
Hari Enam Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 6:43-49
"Kayu ti bebuah manah"
Orang Kristian ulih dikelala ari cara pendiau sida. Laban orang bukai ulih meda isi ati kitai enggau cara pendiau kitai. Kitai ulih nampak ka pemadas, penelap, pengelikun sereta utai bukai, mensia deka muji pengawa manah digaga kitai. Tang enti pendiau kitai ukai datai ari pengidup ti dalam agi dalam pengerindu ka Jesus, pemendar deka ditemu dudi ari ila. Tu kebuah utai ti didalam ati kitai sereta utai luar enda ulih diserara. Jako Iya patut nyadi Batu ka kitai. Iya patut nyadi pemeransang dalam semua jako sereta pengawa kitai. Jesus ngangau tiap iko kitai nyadi murid Iya sereta bebuah manah. Enggau Jesus didalam kitai, kitai ulih berkongsi pengidup sereta bebuah manah ari pengidup sereta pengasih Iya.

Nama ngisi ati aku ti mai ati aku ngaga pemaik ka orang bukai?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Friday 9 September 2016

Daily Reflection 9 September 2016

                        9th September 2016 Friday Twenty Third Week of Ordinary Time – St Peter Claver

REFLECTION
Luke 6:39-42
"The splinter and plank"
Jesus invites us to go out and encounter others, without judging them but by accepting them as our brothers and sisters. We cannot see what goes on inside each person. We do not know all the facts of each person’s story. Therefore, let us stop focussing on other people’s sins because this does not make us into saints. Instead, let us grow in love. Jesus calls us to stay close to Him and experience ourselves being deeply loved despite our own brokenness, scars and weakness. He is merciful to us even though we struggle with our imperfections. He knows every plank and splinter of sin we have within us which we perhaps might not even recognise ourselves. Jesus, with His tender love, desires to remove them so that we can relate freely with other without judging them.

How can I grow in love?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
9 hb Ogos 2016 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 23 - St. Peter Claver

Renungan
Lukas 6:39
"Selumbar dan kayu balak"
Yesus menjemput kita untuk keluar dan bertemu dengan orang lain, tanpa menghakimi mereka tetapi dengan menerima mereka sebagai saudara-saudari kita. Kita tidak dapat melihat apa yang berlaku di dalam peribadi seseorang. Kita tidak mengetahui semua peristiwa yang berlaku kepada setiap orang. Oleh itu, marilah kita berhenti memusatkan fikiran kita kepada dosa-dosa orang lain kerana ini tidak akan menjadikan kita kudus. Sebaliknya, marilah kita bertumbuh dalam cintakasih. Yesus memanggil kita untuk datang dekat kepadaNya dan mengalami sendiri sentuhan cintakasihnya yang dalam kepada kita walaupun kita mempunyai kelemahan, luka-luka dan kegelapan dalam kehidupan kita. Dia Allah yang sangat berbelas kasih kepada kita walaupun kita berjuang dalam ketiidaksempurnaan kita. dia mengetahui setiap dosa-dosa kita yang mungkin kita sendiri tidak dapat melihatnya. Yesus, dengan cintakasihNya yang lembut, ingin membuang dosa-dosa ini agar kita dapat secara bebas mempunyai relasi dengan orang lain tanpa menghakimi mereka.

Bagaimana saya boleh bertumbuh dalam cintakasih?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

9-9-16 常年期第二十三周星期五

默想
路6.39-42
“瞎子岂能给瞎子领路?”(39节)
有时我们自认旁观者清,必能指正迷失的当局者。耶稣却提醒我们先取出眼中的大梁,好能看清楚兄弟眼中的木屑。

愿我领悟耶稣一番指点,好能相似师傅多一点(40节)。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

9-09-16
Hari Lima Minggu Biasa ka-23
St. Peter Claver

Renungan
Luke 6:39-42
"Empeleman sereta lumpung kayu"
Jesus minta kitai pansut sereta berkelala enggau orang bukai sereta enda ngakim tang nyadi menyadi kitai. Kitai enda nemu nama utai nyadi dalam ati siko-siko. Ketegal tu kitai patut badu ngiga penyalah orang bukai laban tu enda mai kitai nyadi orang kudus. Kitai patut mansang dalam pengerindu. Jesus minta kitai selalu semak enggau Iya sereta ngasai diri di kerindu taja kitai mayuh dosa, pemedis tauka pengelemi. Iya penuh enggau pengasih taja kitai agi belaban nyadi menyana. Iya nemu tiap iti empeleman sereta lumpung kayu dosa kitai taja kitai enda berasai diri kenya. Jesus, ulih kasih Iya, deka muai semua utai tu ngambi kitai ulih berkongsi enggau orang bukai enggau enda ngakim sida.

Kati aku ulih mansang dalam pengerindu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 8 September 2016

Daily Reflection 8 September 2016

                        8th September 2016 ThursdayTwenty Third Week of Ordinary Time – Birth of Mary

REFLECTION
Matt 1:1-16
"In God, I trust"
Mary lived her whole life trusting God. She trusted that God would not fail to stay close in both good and bad times. Trust is not a passive state of our mind. Trust is the firm confidence in a person to whom we are willing to give ourselves in total reliance for guidance and support.

How can I learn to trust more in God, who is with me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-9-16 圣母诞辰

默想
玛1.1-16
“玛利亚生耶稣”(16节)
九个月前,教会庆祝圣母始胎无玷,今天是圣母诞辰。玛1.1-16耶稣族谱中的五个不寻常女性(塔玛尔{3节}、辣哈布{5节}、卢德{5节}、乌黎雅的妻子{6节}、玛利亚{16节}),玛利亚出类拔萃。她继承犹太传统的所有优点,也因主恩免除所有愆尤。我们庆祝圣母诞辰,因为她是天主之母,生下救主耶稣。玛利亚是衔接过去和将来的桥梁,带领我们走向耶稣。

天主之母,为我等祈。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8 hb September 2016 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 23 - Kelahiran Maria

Renungan
Matius 1:1-16
"Dalam Tuhan, aku percaya"
Maria menjalani seluruh kehidupannya dengan kepercayaan teguh kepada Tuhan. Dia percaya bahawa Tuhan tidak akan meninggalkan hidupnya samada ketika dia mengalami keadaan yang baik atau buruk. Kepercayaan bukan satu keadaan yang pasif dalam minda kita. Kepercayaan adalah keyakinan penuh kepada seseorang sehingga kita bersedia untuk memberikan diri kita secara total kepada bimbingan dan sokongannya.
Hari ini, didalam kita merayakan hidup Maria, marilah bertanya kepada diri kita: Adakah kita percaya kepada Tuhan seperti Maria? Sejauh manakah kesanggupan kita untuk meletakkan kepercayaan kita kepada Tuhan?
Percaya kepada Tuhan tidak bermakna bahawa kita dilindungi di kepompong kita tanpa disentuh dan diganggu oleh peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Sebaliknya, seperti Maria, kita mengetahui bahawa walau apapun yang berlaku, kita percaya Tuhan tidak pernah menghampakan kita kerana Dia adalah Emmanuel dan dengan mempunyai Tuhan dalam hidup, kita akan mempunyai kekuatan untuk menghadapi apa saja masalah serta boleh merayakan sukacita dalam kehidupan.

Bagaimana saya boleh belajar untuk lebih percaya kepada Tuhan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-09-16
Hari Empat Minggu Biasa Ka-23
Hari Pengada Indai Maria

Renungan
Matthew 1:1-16
"Aku arapka Allah Taala"
Sepanjai pengidup Maria, iya arapka Allah Taala. Iya arapka Allah Taala ti selalu semak iya dalam tusah sereta penyenang. Arap ukai datai ari runding kitai, tang ari berasaika diri ulih ngarapka tulong sereta sukong ti semina ulih datai ari Iya ti endur kitai nyerah diri.

Kati aku ulih belajar lebih arap agi ka Allah Taala ti selalu enggau aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 7 September 2016

Daily Reflection 7 September 2016


                        7th September 2016 Wednesday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION

Luke 6:20-26
"Jesus’ way to happiness"
We all desire happiness. However, do we want happiness according to the world’s way or Jesus’ way? Jesus’ way of happiness calls for a conversion of our heart and mind, and to turn from the worldly ways and values.

Am I challenged to live out the Beatitudes in my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

7-9-16 常年期第二十三周星期三

默想
路6.20-26
“你们贫穷的是有福的”(20节)
贫穷的、饥饿的、哭泣的、受迫害的都是有福的;而富有的、饱饫的、欢笑的、被夸赞的都是有祸的。这强烈对比颇震撼人心。来世的报应颠覆了今生的世俗价值观。路加福音一再提醒人善用钱财,否则无缘欢宴天国。

我靠哪边站?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

7 hb September 2016 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 23

Renungan
 Lukas 6:20-26          
" Jalan Yesus ke arah sukacita"
Kita semua menginginkan kegembiraan. Namun, adakah kita menginginkan kegembiraan yang ditawarkan oleh dunia atau mengikut cara Yesus?

Sukacita yang ditawarkan Yesus membawa perubahan didalam hati dan minda, dan melupakan cara dan nilai-nilai kegembiraan yang ditunjukkan oleh dunia.  

Menurut cara Yesus, sekiranya kita benar-benar ingin mendapat kegembiraan sejati, kita perlu belajar menjadi miskin secara rohani dan membiarkan wang melayani kita, bukannya memerintah hidup kita. oleh itu, kita harus belajar datang kepada Tuhan dan membiarkan Dia menjadi harta kita yang paling berharga. Yesus sentiasa berusaha untuk setia kepada BapaNya, dan tidak menjadi terkenal dengan orang ramai yang mengikutiNya. Dia terus berbuat baik dan meneruskan kehidupan dengan penuh cintakasih, walaupun terdapat orang-orang yang tidak dapat menerimaNya.

Hari ini, Yesus menjemput kita untuk memilih kegembiraan melalui jalan yang ditunjukkanNya; bermula dengan membuat perubagan hati dan minda.

Adakah saya dicabar untuk menghidupi Sabda Bahagia dalam kehidupan saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

07-09-16
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 6:20-26
"Cara pengelantang Jesus"
Kitai semua ingin deka pengelantang. Tang kati kitai ka pengelantang cara dunya tauka Jesus?cara pengelantang Jesus minta kitai ngubah ati enggau runding kitai sereta ngelengka ka cara enggau ajar dunya.

Kati aku ulih diau nitih ka Pengelantang tu dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Tuesday 6 September 2016

Daily Reflection 6 September 2016

                        6th September 2016 Tuesday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 6:12-19
"Called by Jesus"
Jesus, after praying, summoned those whom He wanted. Each of them was chosen and called by Jesus to be His apostles. Each of them was ordinary common people. Jesus empowered these ordinary people for the extraordinary task of proclaiming His message of Good News to the world. Jesus knew each one of those He chose and called. He knew their faults and failings. He appreciated their talents and potentials. Jesus did not make a mistake in calling Judas Iscariot. Jesus loved Judas and gave him every opportunity to know and follow Him. Judas, however, had to make the choice to follow Jesus or follow his personal desires and ambitions. Today, Jesus calls us, ordinary as we are, to make our life as an offering to God and allow Him to use us for His extraordinary mission. Let us not think we have nothing to offer, but to trust that He is the one directing and opening us to bigger horizons.

How can I allow Jesus to use me for His purpose?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-9-16 常年期第二十三周星期二

默想
路6.12-19
“拣选十二人,称为宗徒”(13节)
耶稣彻夜祈祷后,从门徒中选了十二宗徒,同他们下山到平地。那里聚集了很多门徒和各地来的群众。人们来听他讲道,求他治病驱魔。这是门徒和宗徒学习的好机会。

上山蒙召,下山学道。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6 hb September 2016 Hari Selasa Minggy Biasa Ke 23

Renungan
Lukas 6:12-19
"Dipanggil oleh Yesus"
Yesus, selepas berdoa, memanggil mereka yang Dia inginkan. Setiap mereka dipilih dan dipanggil oleh Yesus menjadi murid-muridNya. Mereka yang dipanggil olehNya merupakan orang-orang biasa. Yesus memberi kuasa kepada orang-orang biasa ini untuk tugasan yang luarbiasa iaitu menyebarkan mesej Khabar Gembira kepada dunia.  Yesus mengenal setiap peribadi yang telah dipilih dan dipanggil olehNya. Dia mengetahu segala kelemahan dan kegagalan mereka. Dia menghargai bakat-bakat dan potensi mereka. Yesus tidak melakukan kesilapan ketika memanggil Yudas Iskariot. Dia mencintai Yudas dan memberikan dia peluang untuk mengenal dan mengikutiNya. Namun Yudas harus membuat pilihan samada mengikuti Yesus atau keinginan dan kehendak dirinya sendiri.

Hari ini Yesus memanggil kita, orang yang biasa mempersembahkan kehidupan kita kepada Tuhan dan membenarkan Dia menggunakan peribadi kita untuk misiNya yang luarbiasa. Janganlah berfikir bahawa kita tidak mempunyai apa-apa untuk dipersembahkan kepadaNya, tetapi percaya bahawa Tuhanlah yang akan menuntun kehidupan kita

Bagaimana saya boleh membenarkan Yesus menggunakan saya untuk misiNya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-9-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 6:12-19
"Dikangau Ulih Jesus"
Udah Jesus tembu besembiang, Iya ngangau ka sida ti dipilih Iya. Genap iko sida dipilih sereta dikangau nyadi murid Jesus. Genap sida orang biasa. Jesus meri sida kuasa ngerembaika Berita Manah ka dunya. Jesus ngelala genap iko sida ti dipilih sereta dikangau ka Iya. Iya nemu penyalah sereta pengelemi sida. Jesus muji penemu sereta pemandai sida. Jesus nadai ngaga salah milih Judas Iskariot. Jesus rinduka iya sereta meri iya peluang awak ka ulih ngelala sereta nitih ka Iya tauka nitih peneka Judas diri empu. Saritu, Jesus ngangauka kitai orang ti biasa nyadika pengidup kitai piring ka Allah Taala sereta meri awak Iya ngena kita ka Pengawa Iya. Anang kitai mikir nadai utai ka dibai nyadi piring ka Iya, tang arap ka Iya ti minching sereta muka runding sereta mata kitai ka pengawa ti lebih besai agi dalam pengidup kitai.

Kati aku meri awak Jesus ngena aku ka guna Iya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Daily Reflection 6 September 2016

                        6th September 2016 Tuesday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 6:12-19
"Called by Jesus"
Jesus, after praying, summoned those whom He wanted. Each of them was chosen and called by Jesus to be His apostles. Each of them was ordinary common people. Jesus empowered these ordinary people for the extraordinary task of proclaiming His message of Good News to the world. Jesus knew each one of those He chose and called. He knew their faults and failings. He appreciated their talents and potentials. Jesus did not make a mistake in calling Judas Iscariot. Jesus loved Judas and gave him every opportunity to know and follow Him. Judas, however, had to make the choice to follow Jesus or follow his personal desires and ambitions. Today, Jesus calls us, ordinary as we are, to make our life as an offering to God and allow Him to use us for His extraordinary mission. Let us not think we have nothing to offer, but to trust that He is the one directing and opening us to bigger horizons.

How can I allow Jesus to use me for His purpose?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-9-16 常年期第二十三周星期二

默想
路6.12-19
“拣选十二人,称为宗徒”(13节)
耶稣彻夜祈祷后,从门徒中选了十二宗徒,同他们下山到平地。那里聚集了很多门徒和各地来的群众。人们来听他讲道,求他治病驱魔。这是门徒和宗徒学习的好机会。

上山蒙召,下山学道。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6 hb September 2016 Hari Selasa Minggy Biasa Ke 23

Renungan
Lukas 6:12-19
"Dipanggil oleh Yesus"
Yesus, selepas berdoa, memanggil mereka yang Dia inginkan. Setiap mereka dipilih dan dipanggil oleh Yesus menjadi murid-muridNya. Mereka yang dipanggil olehNya merupakan orang-orang biasa. Yesus memberi kuasa kepada orang-orang biasa ini untuk tugasan yang luarbiasa iaitu menyebarkan mesej Khabar Gembira kepada dunia.  Yesus mengenal setiap peribadi yang telah dipilih dan dipanggil olehNya. Dia mengetahu segala kelemahan dan kegagalan mereka. Dia menghargai bakat-bakat dan potensi mereka. Yesus tidak melakukan kesilapan ketika memanggil Yudas Iskariot. Dia mencintai Yudas dan memberikan dia peluang untuk mengenal dan mengikutiNya. Namun Yudas harus membuat pilihan samada mengikuti Yesus atau keinginan dan kehendak dirinya sendiri.

Hari ini Yesus memanggil kita, orang yang biasa mempersembahkan kehidupan kita kepada Tuhan dan membenarkan Dia menggunakan peribadi kita untuk misiNya yang luarbiasa. Janganlah berfikir bahawa kita tidak mempunyai apa-apa untuk dipersembahkan kepadaNya, tetapi percaya bahawa Tuhanlah yang akan menuntun kehidupan kita

Bagaimana saya boleh membenarkan Yesus menggunakan saya untuk misiNya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-9-16
Hari Dua Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 6:12-19
"Dikangau Ulih Jesus"
Udah Jesus tembu besembiang, Iya ngangau ka sida ti dipilih Iya. Genap iko sida dipilih sereta dikangau nyadi murid Jesus. Genap sida orang biasa. Jesus meri sida kuasa ngerembaika Berita Manah ka dunya. Jesus ngelala genap iko sida ti dipilih sereta dikangau ka Iya. Iya nemu penyalah sereta pengelemi sida. Jesus muji penemu sereta pemandai sida. Jesus nadai ngaga salah milih Judas Iskariot. Jesus rinduka iya sereta meri iya peluang awak ka ulih ngelala sereta nitih ka Iya tauka nitih peneka Judas diri empu. Saritu, Jesus ngangauka kitai orang ti biasa nyadika pengidup kitai piring ka Allah Taala sereta meri awak Iya ngena kita ka Pengawa Iya. Anang kitai mikir nadai utai ka dibai nyadi piring ka Iya, tang arap ka Iya ti minching sereta muka runding sereta mata kitai ka pengawa ti lebih besai agi dalam pengidup kitai.

Kati aku meri awak Jesus ngena aku ka guna Iya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 5 September 2016

Daily Reflection 5 September

                        5th September 2016 Monday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 6:6-11
"Keep on loving"
In today’s gospel, the Pharisees were furious with Jesus because He put love above the laws of the Sabbath. Jesus saw the man with the withered hand and He was moved by love to heal him. Yet, He was judged and condemned for his act of goodness. What did Jesus do? Did He stop doing good because He was unfairly judged? Jesus continued to love without getting tired. As Christians, love should move our thoughts, words and deeds. It is a constant challenge to love and keep loving, especially when we meet with oppositions and misunderstandings. Today, let us stay close to Jesus and allow Him to love us so much so that His love becomes our strength and motivation.

How can I spread love to the people I will encounter today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5-9-16 常年期第二十三周星期一

默想
路6.6-11
“安息日许行善或作恶?”(9节)
安息日的设立是为了维护人的尊严,让人享有自由去赞颂天主。天主充满活力,也愿意万物生机勃勃。耶稣在安息日治好枯手人,完全合乎天主本意。经师和法利塞人见到这善行,反而图谋作恶。

宗教仪式必须导人向善,否则只是虚有其表。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5 hb September 2016 Hari Isnin Minggu Biasa Ke 23

Renungan
Lukas 6:6-11

"Terus mencintai"
Dalam Injil hari ini, ahli-ahli Farisi merasa marah dengan Yesus kerana Dia menempatkan cintakasih melebihi undang-undang hari Sabat. Yesus melihat seorang yang telah mati tangan kanannya dan dengan digerakkan oleh rasa cinta telah menyembuhkannya. Namun, Dia telah dihakimi dan dipersalahkan atas kebaikannya. Apakah yang telah Yesus lakukan? Adakah Dia berhenti melakukan kebaikan hanya kerana dihakimi dengan tidak adil? Yesus tetap terus mencintai tanpa merasa lelah.
Sebagai orang-orang Kristian, cintakasih seharusnya menggerakkan fikiran, perkataan dan perbuatan kita. Namun mencintai dan terus mencintai adalah cabaran yang sentiasa kita hadapi terutama bila berlaku pertentangan dan salah faham. Hari ini, marilah kita tetap dekat dengan Yesus dan membenarkan Dia mencintai kita dan menjadikan cintaNya kekuatan dan motivasi dalam hidup.

Bagaimanakah saya boleh menyebarkan cinta ini kepada orang yang akan saya temui hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5-9-16
Hari Satu Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 6:6-11
"Tetap rindu"
Dalam Injil saritu, orang Parisi ngeransi ka Jesus laban Iya nyuman enggau pengerindu taja Iya ngelangar ukum hari Sabat. Jesus meda orang ti mati lengan sepiak alu ati Iya berasai sinu sereta rindu datai ka orangnya disuman ka Iya. Taja pia, Jesus kena tekan laban ngaga pemaik. Kati saut Jesus?katika Iya alu badu tekala nya?Enda. Jesus tetap nyuman ka orang nya enggau Pengerindu. Nyadi orang Kristian, pengerindu patut narit runding, jako sereta pengawa kitai. Sigi bisi penanggol dalam ngereja pengawa ti mai pengerindu. Tang kitai patut semak selalu enggau Jesus sereta meri awak ka Iya mandang ka pengerindu Iya ka kitai ti nyadika pengering sereta peransang.

Kati aku ulih ngerembaika pengerindu ngagai orang bukai saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Sunday 4 September 2016

Daily Reflection 4 September 2016

                        4th September 2016 Sunday Twenty Third Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 14:25-33
"Determined and Committed"
What does it mean when Jesus uses the word ‘hate’?  ‘Hate’ here does not mean being emotionally loathing or hostile. In the Semitic language, ‘to hate’ means turning away from someone or something. Thus, Jesus demands from those who desire to follow Him a commitment to choose Him alone as our only Love, as our only Master. In our following of Jesus, we need to know that there is a price to pay. In the two parables, Jesus spoke of a person building tower and a king going to battle. Both of them wisely counted the costs before deciding what to do. If this was not done, they would start but would lack the perseverance to complete their tasks. Real disciples are ordinary people with extraordinary determination to choose and keep choosing Jesus in the midst of so many voices clamouring out attention and commitment.

Are we ready to be Jesus’ disciples, following Him out of love and to the very end?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4-9-16 常年期第二十三主日

默想
路14.25-33
“背自己的十字架跟随我”(27节)
要做耶稣的门徒,就得“恼恨”家人、背十字架、舍弃一切。26节的“恼恨”指不依附及保持距离(而“爱”是指依附及契合无间),意即以天父(而非本家)为第一效忠对象。加入教会新家庭,可能会被逐出本家,这等于背十字架。做决定前,有权势者都会仔细盘算(28-32节)。然而天主子女的身价是无法衡量的。为主舍弃一切(33节)的门徒,在今生来世都肯定获得多倍赏报(路18.28-30)。

痛苦的割舍是锤炼和提升,把地上宝藏转成天上宝藏(路18.22)。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4 hb Ogos 2016 Hari Ahad Minggu Biasa Ke 23

Renungan
Lukas 14:25-33
"Berazam dan komited
Apakah yang dimaksudkan apabila Yesus menggunakan perkataan ‘benci’? "
‘Benci’ yang dimaksudkan disini tidak bermakna kebencian atau permusuhan secara emosi. Dalam Bahasa Arab, ‘membenci’ bermaksud berpaling dari seseorang atau sesuatu. Oleh itu, Yesus menuntut kita yang berkeinginan untuk mengikutiNya agar mempunyai komitmen untuk memilih Dia sebagai cintakasih yang sebenar, sebagai satu-satunya Guru kita. Di dalam kita mengikuti Yesus, kita perlu mengetahui bahawa terdapat hal yang perlu kita hadapi.  Dalam kedua-dua perumpamaan, Yesus berkata tentang individu yang membina menara dan seorang raja yang pergi berperang. Kedua-dua mereka dengan bijaksana menilai segala kemungkinan sebelum membuat keputusan melaksanakannya. Sekiranya ini tidak dilakukan, mereka akan memulakannya tetapi kurang kesungguhan untuk menamatkan tugasan mereka.
Pengikut yang sebenar adalah orang biasa dengan kesungguhan yang luarbiasa untuk memilih dan terus memilih Yesus walaupun dikelilingi oleh suara-suara yang mendesak meminta perhatian dan komitmen.

Adakah kita bersedia menjadi pengikut Yesus, mengikutiNya dengan penuh kasih dan sehingga ke akhirnya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4-9-16 Hari Minggu Biasa Ka-23

Renungan
Luke 14:25-33
"Nama reti iya lebuh Jesus ngena leka jako 'begedi'? "
Reti jako tu ukai ngasoh kitai ringat tauka ngeransi. 'begedi' tu reti iya, ngelengka ka orang tauka benda. Ketegal nya Jesus minta kitai ti nitih ka Iya semina betuai ka Iya siko aja ti Pengerindu sereta Tuan. Kitai patut nemu, sigi bisi rega enti nitih ka Iya. Dalam dua jako sempama, Jesus ngajar pasal orang ti niri ka kubau sereta raja ti nurun beperang. Tang dua iko dalam cerita tu berunding ngira ka ungkos sekali cukup tauka enda kena ngereja ka pengawa nya Enti enda seduai endang enda ulih nembu ka pegawa seduai ia. Murid ti bendar ianya orang biasa ti ngaga pengawa enggau runding sereta ati ti bendar milih Jesus taja mayuh macam utai ngacau.

Kati kitai besedia nyadi anembiak Jesus, nitihka Iya enggau pengerindu datai ba adan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 3 September 2016

Daily Reflection 3 September 2016

3rd September 2016 Saturday Twenty Second Week of Ordinary Time - St. Gregory the Great

REFLECTION
Luke 6:1-5
"Master of the Sabbath"
The Pharisees interpreted these actions as the disciples working on a sacred Sabbath day and so the disciples had transgressed the Sabbath law. Jesus answered his opponents by stating a fact that David himself did things that were also not allowed. Thus, Jesus showed that the Pharisees had somehow gotten it wrong. The foundations of their faith should not be on laws, but on God alone. Jesus is the master of the Sabbath, of every moment of our days. He has to be the core of our Christian faith. It goes beyond just doing and fulfilling laws. Sometimes, we can be doing rituals out of habit, and miss encountering Christ. Today, let Jesus be the centre of our days ad actions. If Jesus is not at the centre, then other things will easily take His place.

Where is Jesus in my prayer life? Is He the centre of my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-9-16 常年期第二十二周星期六

默想
路6.1-5
“人子是安息日的主”(5节)
在短短的五节里,耶稣提示守法的真意义。法利塞人严守法律,待人苛刻。信仰若不是建基于天主,法律就变得冷酷无情。耶稣热爱生命,他来释放人(安息日的目的),不是捆绑人。

如果耶稣不是我生活的轴心,别的事物很快就取代祂,来
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3 hb September 2016 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 22 - St. Gregory Agung

Renungan

Lukas 6:1-5

"Guru hari Sabat"
Orang-orang Farisi mentafsir tindakan ini sebagai; para rasul bekerja pada hari Sabat dan oleh kerana itu para rasul telah melanggar hukum Sabat. Yesus menjawab mereka dengan menyatakan bahawa Daud sendiri telah melakukan perkara yang tidak diperbolehkan. Dengan demikian Yesus telah menunjukkan bahawa ahli-ahli Farisi memahaminya dengan salah. Asas iman mereka tidak seharusnya berpegang kepada hokum, tetapi kepada Allah.
Yesus adalah guru hari Sabat, setiap saat kehidupan kita. Yesus harus menjadi teras utama dalam iman Kristian kita. Ia seharusnya melampaui segala tindakan dan memenuhi hukum semata-mata. Kadang-kala kita hanya melakukan ritual sebagai satu kebiasaan semata-mata sehingga terlepas peluang untuk bertemu dengan Yesus.
Hari ini, biarkan Yesus menjadi pusat utama dalam tindakan kita setiap hari. Sekiranya Yesus tidak menjadi pusat utama hidup kita, perkara-perkara lain dengan mudah akan mengambil alih tempatNya.

Dimanakah Yesus dalam kehidupan doa saya? Adakah Dia menjadi pusat utama dalam kehidupan saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-09-16
Hari Enam Minggu Biasa Ka-22 - St. Gregory

Renungan
Luke 6:1-5
"Tuhan hari Sabat"
Orang Parisi ngira pengawa sida murid Jesus nya ngelanggar adat hari sabat. Jesus nyaut sida enggau pengawa ti digaga David lebuh iya tama Rumah Sembiang. Jesus mandang ka penyalah sida orang Parisi. Sida mangai ka pengarap sida enggau Adat, ukai bepanggai ba Allah Taala. Jesus nya meh Tuhan hari Sabat, sepemanjai pengidup kitai. Iya meh pun pengarap Kristian. Ukai semina bepanggai ba pengawa nitih ka adat tauka ator ukum aja. Saritu, awak ka Jesus nyadi pun dalam pengawa kitai sereta pengidup kitai. Enti enda pia, utai bukai deka nyadi ka pun kitai.

Dini Jesus dalam pengidup aku dalam sembiang?katika Iya pun dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 2 September 2016

Daily Reflection 2016

                        2nd September 2016 Friday Twenty Second Week of Ordinary Time

REFLECTION
Luke 5:33-39
"Opening to the old and new"
In today’s gospel, the Pharisees and scribes went to Jesus and asked Him, “why do you do things in a different way?” “Why don’t you and your disciples fast like John’s and our disciples?” They were holding onto the changelessness of their tradition as their top priority, as their highest value. They were afraid of the new ways of Jesus and how He seemed to be shaking their comfort zones. Jesus’ point to the Pharisees and scribes is that they had to open themselves to the newness that He was bringing to their lives. In order to do so, they could not hold onto their desire for changelessness. Bu doing so, they would experience the true joy of their faith. In our own faith journey, there is always place for the old and the new, for fasting and feasting. We must not be rigidly holding onto the changelessness of tradition, and close ourselves to the newness that Jesus wants to bring to our lives.

Does my faith in Jesus bring joy and love to my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

2-9-16 常年期第二十二周星期五

默想
路5.33-39
“新酒应装入新囊”(38节)
若翰和法利塞人的门徒禁食,是为了准备迎接默西亚(=基督)带来的天国救恩(路7.28;16.16)。基督终于来了,那是欢庆和感恩的日子,不能禁食。耶稣带来的新酒应装入新皮囊,意即天主选民应放下旧思想,采用新思维,才能领悟福音的奥义。

我是否认为旧传统总是比较好,陈年老酒远胜新酒(39节)?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

2 hb September 2016 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 22

Lukas 5:33-39
"Pembukaan kepada yang lama dan baru"
Di dalam Injil hari ini, ahli-ahli Farisi dan ahli-ahli Taurat datang kepada Yesus dan bertanya, “mengapa Engkau melakukan sesuatu perkara dengan cara yang berbeza?” “Mengapa engkau dan pengikut-pengikutmu tidak berpuasa seperti Yohanes dan pengikut kami?.  
Mereka berpegang teguh  kepada tradisi mereka yang  tidak pernah berubah, menjadikannya sebagai keutamaan dan nilai tertinggi dalam hidup. Mereka  takut kepada cara baru yang ditunjukkan Yesus dan bagaimana Yesus mengugat keselesaan mereka.
Pernyataan yang Yesus berikan kepada ahli Farisi dan ahli Taurat adalah, mereka harus membuka diri menerima perkara-perkara baru yang Yesus berikan di dalam kehidupan mereka.
Dalam usaha untuk berbuat demikian, mereka tidak boleh berpegang  kepada sikap yang tidak menginginkan perubahan. Tetapi dengan menerima perubahan, mereka akan mengalami sukacita sejati akan iman mereka.
Dalam perjalanan iman kita sendiri,  tempat untuk yang lama dan baru, untuk berpuasa dan berpesta sentiasa ada. Kita tidak boleh menjadi tegar berpegang kepada tradisi yang tidak pernah berubah, dan menutup diri untuk pembaharuan yang Yesus ingin bawa dalam kehidupan kita.

Adakah iman saya kepada Yesus membawa sukacita dan kasih dalam kehidupan saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

2-09-16
Ari Lima Minggu Biasa Ka-22

Renungan
Luke 5:33-39
"Muka ka baru sereta ke lama"
Dalam injil saritu, bala Parisi enggau pengajar adat mansang ngagai Jesus sereta nanya Iya," kati sida murid nuan enda bepasa baka murid John sereta murid kami?" Siga agi bepanggai ba adat sida sereta ngai ngubah diri sereta dibebasa ka adat lebih ari utai bukai. Sida takut nerima jalai adat Jesus. Jako Jesus mai sida iya ngagai pemaru ti ulih ngumbah pengidup sida. Kitai enda patut terlalu ninggi ka adat ti nyadi penanggol ka kitai empu enti kitai deka pengidup ti baru ti dibai Jesus dalam pengidup kitai.

Kati pengarap aku ka Jesus mai pengaga sereta pengasih dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 1 September 2016

Daily Reflection 1 September 2016

1st September 2016 Thursday Twenty Second Week of Ordinary Time

Reflection
Luke 5:1-11
"Facing Jesus and myself"
Before this miraculous event, Simon had witnessed Jesus healing his mother-in-law of her fever. However, at his particular moment, Simon experienced a deeper encounter with Jesus that opened his heart to recognise himself as a sinner in front of the Presence of Love. As he knelt, Simon knew that Jesus had the power, not just to out fish into his empty nets, but to put fullness of life and love into his empty heart.

May we have the humility to utter these words of Simon, “Leave me, Lord; I am a sinful person.” We are sinners on whom Jesus looks at with love and calls us always to draw close to Him. We are sinners but we trust in Jesus’ mercy and compassion. We know that each encounter with Jesus is a life changing moment towards fullness of life and love.

What is Jesus inviting me to do in this time of prayer?
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

1-9-16 常年期第二十二周星期四

默想
路5.1-11
“今后你要活捉人”(10节)
群众挤向耶稣听天主的话(1节),耶稣上了西满的船(象征教会),叫他撒网。一网到许多鱼,西满伯多禄在异人面前自惭形秽。耶稣却委以重任,要他当助手传扬生命圣言。路5.10不用谷1.17;玛4.19的“渔人”,而用“活捉人”=zogrein,强调捕人并满足人们对生命=zoe的渴望。

身为圣言使徒,我怎样协助传扬福音?
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

1 hb September 2016 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 22

Renungan
Lukas 5:1-11
"Berhadapan dengan Yesus dan diri sendiri "
Sebelum peristiwa mukjizat ini, Simon telah menyaksikan penyembuhan oleh Yesus kepada ibu mertuanya. Namun, Simon secara peribadi mengalami pertemuan yang lebih mendalam dengan Yesus sehingga membuka hatinya mengakui dirinya sebagai pendosa. Pada saat dia berlutut, Simon mengetahui bahawa Yesus mempunyai kuasa yang bukan sahaja mampu memberikan tangkapan ikan yang banyak, tetapi memberikan kepenuhan dalam hidup dan kasih ke dalam hatinya yang kosong.
Semoga kita mempunyai kerendahan hati untuk mengungkapkan perkataan seperti Simon. “Tuhan tinggalkanlah aku, kerana aku orang berdosa.” Kita adalah pendosa yang sentiasa diperhatikan oleh Yesus dengan penuh cintakasih dan sentiasa memanggil kita untuk selalu datang dekat denganNya. Kita adalah orang-orang berdosa, namun kita percaya kepada belas kasihan Yesus. Kita sedar bahawa setiap pertemuan bersama Yesus merupakan saat pertumbuhan peribadi kita menuju kepenuhan dalam hidup dan cintakasih.

Apakah jemputan Yesus untuk saya lakukan pada saat ini?
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

01-09-16
Ari Empat Minggu Biasa Ka-22

Renungan
Luke 5:1-11
"Bertunga Mua enggau Jesus sereta diri empu"
Sebedau kereja ajih tu, Simon meda Jesus nyumanka mentua indu iya. Taja pia, Simin sigi bisi ngasai ka diri udah ngelala Jesus enggau lebih dalam agi datai ka iya ngaku diri orang ti bedosa. Lebuh iya bersugang, iya nemu Jesus sigi bisi kuasa lebih agi ari nangkap ikan tang mega ulih meri pengidup ti bendar sereta pengasih dalam ati ti puang. Arapka kitai bisi ati ti talok baka Simon, "ngejang nuan ari aku tu Tuhan, lari ari aku, laban aku orang ti bedosa!" Kitai orang ti bedosa ti selalu diperati ka Jesus enggau penuh pengerindh sereta ngangau kitai semak ngagai Iya. Kitai orang bedosa tang kitai arapka pengasih Kristus. Kitai nemu tiap kali kitai betunga mua enggau Jesus, nya meh maya ti mai kitai tumbuh dalam pengidup sereta pengerindu.

Nama kangau Jesus ka aku maya tu?
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.