Thursday 15 September 2016

Daily Reflection 15 September 2016

                        15th September 2016 Thursday Twenty Fourth Week of Ordinary Time - Our Lady of Sorrows

REFLECTION
Luke 2:33-35
"Standing by Jesus"
Today as we celebrate the Feast of Our Lady of Sorrows, we stand by her and look at how even when she did not understand the meaning of her sorrows, she stood firmly by the side of Jesus. She did not flee but fixed her eyes on Jesus. That is fidelity. Many times, when we find ourselves in the midst of so much darkness, we focus on what is happening to us and we ask the most natural question, “why God?” We understand little from illness, rejections, addictions and loneliness. We feel lost in our attempt to understand our darkness and try to look for distractions to numb the pain. Mary trusted in God’s plan and promise even when she did not understand. From her escape with Joseph and her Baby to Egypt to her encounter with Prophet Simeon to her heartbreak as she saw Jesus being rejected and misunderstood by the religious leaders and lastly her watching Him crucified on the cross. She remained faithful to God. Mary, our Mother, is always close to us as she constantly points her Son to us, especially when we are in our darkness of pain. Let us make a place for her in our home, in our hearts, in our lives.

What is Mary’s role for me at this point in my life?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-9-16 痛苦圣母

默想
路2.33-35
“利剑刺透你心”(35节)
玛利亚虽然万福,却不明白很多东西(33节),比如为什么说耶稣是“反对的记号”(34节)?很多人都有利剑刺心的经验,在黑暗、迷惘、失落、消沉的时候,举步艰辛,何去何从?

在困境中,求主助我效法圣母注视十字架上的你。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15 hb September 2016 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 24 - Kesengsaraan Maria

Renungan
Lukas 2:33-35
"Berdiri disamping Yesus"
Hari ini saat kita merayakan Pesta kesengsaraan Maria, kita berdiri bersama dia dan melihat bagaimana Maria walaupun tidak memahami maksud kesengsaraannya, tetap berdiri teguh disamping Yesus. Dia tidak meninggalkan Yesus tetapi matanya tetap tertuju kepada Yesus. Ini adalah kesetiaan.

Seringkali, apabila kita mendapati diri kita ditengah-tengah kegelapan, kita fokus kepada apa yang berlaku kepada kita dan kita bertanya soalan yang sama, “mengapa Tuhan?” kita memahaminya sedikit melalui penyakit, penolakan, ketagihan dan kesepian yang kita lalui dalam hidup. Kita rasa hilang dalam usaha kita untuk memahami kegelapan yang kita alami dan cuba mencari hiburan untuk mengurangkan kesakitan yang kita lalui.

Maria percaya kepada rancangan Tuhan dan berjanji walaupun tidak memahaminya. Bermula dengan pelariannya bersama Yusuf dan Anaknya ke Mesir,  pertemuannya dengan Nabi Simon,  hatinya yang hancur melihat Yesus yang tidak diterima dan tidak difahami oleh ramai pemimpin agama dan akhirnya menyaksikan Yesus disalibkan, Maria tetap beriman kepada Tuhan.

Maria, Ibu kita sentiasa dekat dengan kita dan sentiasa membawa Yesus kepada kita, terutama pada saat ktia megalami kegelapan. Marilah kita memberikan tempat untuknya di rumah kita, di dalam hati dan dalam kehidupan kita.

Apakah peranan Maria dalam kehidupan saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-09-16
Hari Empat Minggu Biasa Ka-24
Indai Maria ti Merinsa.

Renungan
Luke 2:33-35
"Bediri semak Jesus"
Pengerami saritu kitai bediri semak Indai kitai meda iya ti merinsa tang tetap talok ati bediri semak Jesus ti diregang. Iya tetap dia malik agai Jesus. Tu meh reti talok ati. Lebuh kitai diau dalam pementang tauka kena penusah kitai selalu nanya ,"lapa utai tu nyadi Tuhan?" Kitai kurang penemu ari  penyakit, ditulak orang, ketagih sereta berasai kediri. Kitai berasai puang dalam kitai deka nemu pasal pemetang diri ti mai kitai kacau runding sereta imun ari pemedis. Indai Maria andal ka tuju Allah Taala enggau janji Iya taja iya enda ulih mereti. Belabuh seduai lari ka menua Egypt, betemu enggau Nabi Simeon, meda Jesus di beduan pemesai orang Yahudi sereta penudi iya meda pemerinsa sereta pemati Jesus ba regang. Maria tetap andal. Maria tetap semak enggau kitai baka iya ti semak enggau Jesus, Maria selalu deka kitai malik ngagai Jesus taja kitai diau dalam pemetang sereta pemerinsa. Aram kitai mai Maria datai ngagai rumah kitai, ati kitai sereta pengidup kitai.

Nama tuju Maria dalam pengidup aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.