Tuesday 28 February 2017

Daily Reflection 1 March 2017



Daily Reflection 1 March 2017

1st March  2017 Wednesday - Ash Wed

Reflection
Matt 6:1-6,16-18
“Rend your heart”
Everything we do during this time of Lent should lead us to greater communion with God. Our communion with God then should lead us to greater communion with others.

“Indifference to our neighbour and to God also represents a real temptation for us Christians. Each year during Lent we need to hear once more the voice of the prophets who cry out and trouble our conscience… ‘What are you giving up for Lent?’ It’s a question a lot of people will get these few days. If you want to change your body, perhaps alcohol and candy is the way to go. But if you want to change your heart, a harder fast is needed. This narrow road is gritty, but it isn’t sterile. It will make room in ourselves to experience a love that can make us whole and set us free.” (Pope Francis)

How do I want to live this Lent?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

1-3-17 圣灰礼仪

玛6.1-6,16-18
“你的父在暗中看见,必要赏报你”(4,6,18节)。
这个句子出现三次,强调“做好事不求人知”的重要。

不管是施舍、祈祷、禁食(依此类推),如果行事的动机是为了博人赞赏;得了光荣,自己居功。

如果行事的动机是爱主爱人,光荣归主,不求回报;天父反而会赏报。

我是否很在乎别人给我“赞”?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

1 hb Mac 2017  Hari Rabu - Rabu Abu

Renungan
 Matius 6:1-6,16-18
"Robekkanlah hatimu"
Semua yang kita lakukan pada masa Prapaskah ini seharusnya membawa kita kepada kesatuan dengan Allah. Kesatuan ini akhirnya akan memimpin kita kepada kesatuan dengan orang lain.
“Sikap tidak peduli terhadap orang lain dan Allah  merupakan godaan sebenar kita sebagai umat Kristian. Setiap tahun semasa musim Prapaskah kita perlu mendengar sekali lagi suara para nabi yang berseru dan mengetarkan hati nurani kita...’Apakah yang anda ingin lepaskan pada masa Prapaskah ini?’ Ini merupakan soalan yang akan diterima oleh ramai orang dalam beberapa hari ini. Sekiranya anda ingin mengubah tubuh badan anda, mungkin alkohol dan makanan manis adalah cara yang terbaik. Namun, jika anda ingin mengubah hati anda, puasa amat diperlukan. Jalan sempit ini   sukar, tetapi tidak tandus. Ia memberi ruang kepada kita  untuk mengalami cintakasih yang menjadikan kita penuh dan bebas.” (Pope Francis)

Bagaimana saya hendak menjalani kehidupan pada masa Prapaskah ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

01-03-17
Hari Tiga Abu

Renungan
Matt 6:1-6,16-18
"Carika ati kita"
Semua utai dikereja kitai musin Lent patut mak kitai semak ngagai Allah Taala. Kaul kitai enggau Allah Taala patut mai kitai ngagai kaul ti manah ngagai orang bukai.

"Enda peduli ka orang bukai sereta Allah Taala mandang ka penguji ka kitai orang Kristian. Ninting taun maya musin Lent kitai mendingka nyawa bala nabi ti bejako enggau nyawa lantang sereta muka runding kitai...'nama utai deka ditulak aku maya Lent tu?' Tu meh tanya ti mayuh didinga orang maya tu. Enti kitai deka ngubah tubuh kitai, engka nulak ai bisa sereta utai manis jalai ti manah. Tang enti ka ngubah ati, bepasa enggau bendar sigi diguna. Jalai ti sempit tu bebatu tang enda putus. Ia deka muka ka kitai pengasai pengerindu ti ngemaru sereta ngelepaska kitai."(Pope Francis)

Kati aku diau maya musin Lent tu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 27 February 2017

Daily Reflection 28th February 2017

                        28th February 2017 Tuesday 8th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 10:28-31
“Losses and gains”
There is a cost for being a disciple of Jesus. How much are we willing to let go of our old ways in this journey of discipleship?
Like Peter, would we dare to be honest and frank with Jesus?
Jesus will never turn us away for asking such questions. Instead, He will tell us that if we leave behind all that hinders us from loving God and serving Him faithfully, we will not lose but gain. The greatest gain that we can ever have is to experience having God as our treasure, and living a life of deep peace and quiet joy.

What is Jesus’ invitation to me in this time of prayer?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28-2-17 常年期第八周星期二

谷10.28-31
“今世就得百倍房屋、兄弟姐妹、母亲、子女、田地”(30节)
今日读经与昨天的形成强烈对比。耶稣保证,为了他和福音而舍弃一切(29节),必定得回百倍赏报-----连迫害在内,并在来世获得永生(30节)。

失与得之间,考验我对主耶稣许诺的信赖。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28 hb Februari 2017 Hari Selasa Minggu Biasa Ke 9

Renungan
Markus 10:28-31
“Kehilangan dan keuntungan”
Menjadi murid Yesus ada akibatnya. Berapa banyak yang sanggup kita lepaskan dalam perjalanan pemuridan ini?
Seperti Petrus, adakah kita berani menjadi jujur dan berterus terang kepada Yesus?
Yesus tidak akan pernah menahan kita untuk bertanya soalan sedemikian. Sebaliknya, Dia akan menyatakan kepada kita bahawa jika kita meninggalkan semua yang menghalang kita untuk mengasihi dan melayani Allah dengan setia, kita tidak akan rugi dan kehilangan apa-apa, sebaliknya, kita akan menerima lebih banyak. Keuntungan yang besar yang dapat kita terima adalah mempunyai pengalaman bersama Allah, harta yang sebenar dan hidup yang penuh kedamaian dan sukacita.

Apakah jemputan Yesus kepada saya saat ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

28-02-17
Hari Dua Minggu Biasa-9

Renungan
Mark 10:28-31
"Pengerugi enggau penguntung"
Sigi rega enti nyadi murid Jesus. Berapa mayuh jalai lama ulih ditinggalka kitai dalam penjalai nyadi murid? Baka Peter, kati kitai berani nanya enggau bendar ngagai Jesus? Jesus enda nulak kitai lebuh meri tanya. Iya deka madahka kitai enti kitai ninggal ka semua utai ti nagang kitai ari rindu sereta mela Iya enggau talok ati, kitai deka bulih penguntung. Penguntung ti besai amat lebuh kitai ngasai ka Allah Taala nya reta kitai, sereta diau dalam pemaik enggau pengaga di dalam.

Nama kangau Jesus ka aku dalam awak diatu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD

Sunday 26 February 2017

Daily Reflection 27th February 2017

27th February 2017 Monday 8th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 10:17-27
“The problem of being rich”
“And if we ask how are we to know where our hearts are, the answer is just as simple – everything which hinders us from loving God above all things and acts as a barrier between ourselves and our obedience to Jesus is our treasure, and the place where our heart is.” (Dietrich Bonhoeffer)
Like the rich man, we too can let our hearts be possessed and controlled by our wealth, pride, lust, power, money, etc. These riches prevent us from entering into a more trusting and loving relationship with Jesus. Today, let us not be afraid to be looked upon by Jesus with love and listen to His voice calling us to a deeper following and a mature friendship.

What is in my heart that prevents me from following Jesus and loving Him more?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27-2-17 常年期第八周星期一

谷10.17-27
“有钱的人难进天国”(23-24节提了两次!)。
骆驼根本穿不过针孔,那么富人还有什么希望(25节)?难怪门徒深感惊奇(26节)。
耶稣却说,“为天主而言,一切都可能”(27节)。

钱财是个保障,可以包括权势、地位、才能、容貌、健康等等。我的钱财是什么?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27 hb Februari 2017 Hari Isnin Minggu Biasa Ke 9

Renungan
Markus 10:17-27
“Masalah menjadi kaya”
“Dan jika kita bertanya bagaimana untuk mengetahui dimana hati kita berada, jawapannya amat  sederhana – semua yang menghalang kita daripada mengasihi Allah dan menjadi tembok pemisah kita kepada Yesus adalah harta benda yang kita miliki, dimana hati kita berada.” (Dietrich Bonhoeffer)
Seperti pemuda yang kaya, kita juga mempunyai kecenderungan untuk membiarkan hati kita diikat dan dikawal oleh kekayaan, kesombongan, hawa nafsu, kuasa, wang dan sebagainya. Kekayaan inilah yang menghalang kita untuk mempunyai relasi yang penuh dengan kepercayaan dan cintakasih kepada Yesus. Hari ini, janganlah kita merasa takut untuk membiarkan Yesus menjaga kita dengan cintakasih dan dengarkan suaraNya yang memanggil kita untuk mengikutiNya dengan persahabatan yang matang dan mendalam.

Apakah yang ada dalam hati saya yang menghalang saya untuk mengikuti dan mencintai Yesus dengan lebih dalam?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

27-02-17
Hari Satu Minggu Biasa Ka-8
Renungan

Mark 10:17-27
"Penusah nyadi orang kaya"
"Enti kitai minta, kati kitai nemu endur ati kitai, saut tu senang-semua utai ti nagang kitai ari rindu ka Allah Taala ari atas semua sereta pengawa ti nyadi dinding antara kitai sereta talok ati ka Jesus dia meh reta kitai enggau endur ati kitai." (Dietrich Bonhoeffer)
Baka orang kaya tu, kitai mega ngelak ka ati kitai dipaut ulih reta, penyumbong, kuasa, pengingin tubuh, duit sereta utai bukai. Pengaya tu nagang kitai ati tama ngagai pengandal sereta pengerindu begulai enggau Jesus. Saritu awak ka kitai enda kekang ati mandang ngagai Jesus enggau pengerindu sereta ninga nyawa Iya ngangau ka Kitai ngagai kaul ti rapat agi.

Nama utai ti dalam nagang ati aku ari nitih ka Jesus sereta rinduka Iya  lebih agi?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 25 February 2017

Daily Reflection 26th February 2017

26th February 2017 Sunday 8th Week of Ordinary Time

Reflection
Matt 6:24-34
“The gift of the present”
We find ourselves liberated when we are able to live in the present (instead of the past or the future).  When we enjoy a day by itself, we are able to see more of God’s presence in the events and people we encounter throughout the day. We find that we have time to savour life as it is, to stay open to see and experience how God loves and provides for us, in very concrete yet ordinary ways.
Jesus invites us today, to live each day one at a time, to be present to what the God of Life is calling us to experience this day rather than to live for tomorrow.

 What is the concrete worry that I would like to entrust to God so that I can live life fully this day with more trust and peace?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26-2-17 常年期第八主日

玛6.24-34
“先寻求天主的国和它的义德”(33节)
耶稣要我们“活在当下”,因为天父会照顾一切,祂知道我们的种种需要(32节)。祂既然养活天上的飞鸟,装饰田间的花草,就必定眷顾世上儿女。

我有什么放不下心?为什么?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26 hb Februari 2017 Hari Ahad Minggu Biasa Ke 8

Renungan
Matius 6:24-34
“Karunia saat ini”
Kita menemukan diri kita bebas apabila kita mampu menjalani kehidupan saat ini (bukannya hidup untuk masa lalu dan masa hadapan). Apabila kita menikmati hidup setiap hari, kita akan mampu melihat lebih banyak kehadiran Allah melalui peristiwa dan orang-orang yang kita temui setiap hari. Kita menyedari bahawa kita mempunyai waktu untuk menikmati hidup, lebih terbuka untuk melihat dan mengalami cintakasih Allah yang telah Dia berikan dalam hidup seharian kita.
Yesus mengundang kita hari ini, untuk hidup setiap hari dengan penuh kesedaran, untuk menyedari panggilan Tuhan kepada kita saat ini dan bukannya hidup untuk hari esok.

Apakah kebimbangan konkrit yang ingin saya percayakan kepada Tuhan hari ini agar saya boleh hidup dengan pebuh kepercayaan dan kedamaian?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

26-02-17
Hari Minggu Biasa Ka-8
Renungan

Matt 6:24-34
"Pemeri awqk diatu"
Kitai nemu diri udah dilepaska enti kitai ulih diau dalam awak diatu (ukai maya suba tauka ti deka datai). Enti kitai teperindang ulih hari nya, kitao ulih meda enggau suah, Allah Taala selalu enggau kitai dalam semua pengawa sereta bala mayuh ti ditemu kitai sarinya. Kitai bisi masa ngasai pengidup maya nya, selalu deka belajar sereta meda cara Allah Taala rijdu sereta nyediaka kitai enggau badas enggau jalai teleba kitai.
Jesus ngangau kitai, diau ninting maya, ngenatai diri ka kangau Tuhan ti meri pengidup ngambi ngasai ka utai saritu ukai hari pegila.

Nama utai nakutka ati aku tang deka diberi aku ka Tuhan ngambi aku ulih diau dalam pemadas saritu enggau lebih pengarap sereta pemaik?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 24 February 2017

Daily Reflection 25th February 2017

25th February 2017 Saturday 7th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 10:13-16
“Child-likeness”
We all struggle with Jesus’ invitation to go back to being like little children/ We are called to become like little children with a child-like attitude of trusting in God, our Father, and to let go of our fears and resistance to trusting God.
Our experiences in the world teach us to be cautious, sceptical and even suspicious of others, and even of God. How can we trust God if we cannot see Him? How do we know if He will be true to His promises and not let us down?
Thus, we find it easier to give our time, money, and resources to God. In contrast, we find it impossible to surrender our will, our independence and our right to control to Him.
Today, let us be less complicated and ask Jesus for the grace to have a child-like trust in God.

How can I strive to be like a little child in the sight of God?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-2-17 常年期第七周星期六

谷10.13-16
“谁若不像小孩一样接受天主的国,绝不能进去”(15节)
古代人面对许多严酷考验,不敢奢谈“人权”。遇到灾难浩劫,最先牺牲的就是孩童。比如在围城中,人们吃掉自己的孩子(申28.53,55,57);很多女婴和残障男婴被父母杀害,为减轻家庭负担。
小孩脆弱无助,处处依靠别人,正如贫病困苦的人得全心信赖天主。

我以什么样的心态去接受天主的国?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25 hb Februari 2017 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 7
Renungan

Markus 10:13-16
“Seperti Anak kecil”
Kita semua berjuang dengan jemputan Yesus untuk kembali menjadi seperti anak kecil. Kita dipanggil menjadi anak kecil dengan sikap seperti anak kecil yang percaya kepada Allah, Bapa kita, dan melepaskan ketakutan dan rintangan untuk percaya kepada Allah.
Pengalaman kita didunia ini mengajar kita untuk lebih berhati-hati, mencurigai dan sangsi bukan sahaja kepada orang lain, malah sangsi terhadap Allah sendiri. Bagaimana mungkin kita boleh percaya kepada Allah jika kita tidak dapat melihatNya? Bagaimana kita tahu bahawa Allah akan mengotakan janji-janjiNya dan tidak mengecewakan kita?
Kerana itu, kita merasa lebih mudah untuk memberikan masa, wang dan sumber-sumber yang kita ada kepada Allah. Sebaliknya, kita merasa mustahil dan sukar untuk menyerahkan kehendak kita, kebebasan dan hak kita untuk mengawalNya.
Hari ini, marilah mohon rahmat daripada Yesus untuk memberikan kita kepercayaan seperti anak kecil yang sentiasa pasrah dan percaya kepada Bapa.

Apakah usaha yang boleh saya lakukan untuk menjadi seperti anak kecil di hadapan Allah?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

25-02-17
Hari Enam Minggu Biasa Ka-7

Renungan
Mark 10:13-16
"Baka Anak Mit"
Kitai semua berasai tusah nitih ka kangau Jesus awak nyadi baka anak mit/Kitai dikangau nyadi baka anak mit ti baka ulah anak mit ti selalu andal ka Allah Taala, Apai kitai, sereta nyerahka utai ti nakutka kitai enggau utai ti nulak kitai ari andal ka Allah Taala.
Pengasai kitai dalam dunya ngajar kitai nyadang diri, mayuh tanya sereta runding ka orang bukai sereta Allah Taala mega. Kati kitai ulih andal enti kitai enda meda Iya?Kati kitai nemu enti Iya nitih ka semaya Iya sereta enda ngelengka kitai?
Ketegal nya kitai meri awak, duit sereta perengka ka Allah Taala. Tang kitai agi bedau ulih nyerah semua ngagai Iya.
Saritu aram kitai anang mayuh runding bukai sereta minta Jesus meri nimet nyadi baka anak mit ti andal ka Allah Taala.

Kati aku ulih selalu baka anak mit didepan Allah Taala?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

RBC Meeting 21-23 February 2017



Back L-R: Sister Sandra Seow FMVD (Singapore Archdiocese), Fr Peter Mering (Miri Diocese), Fr David Reegon OFM Cap (Penang Diocese), Fr Moses Lui (Melaka-Johor Diocese), Fr Simon Kontou (Sandakan Diocese), Mr Fredoline Umis (Keningau Diocese)
Front L-R: Bishop Cornelius Sim (Brunei Vicariate), Ms Philomena Fernandez (KL Archdiocese), Archbishop John Ha (President RBC-CBCMSB), Monsignor William Sabang (Kuching Archdiocese)
Not in picture: Mr Richard Wong (KK Archdiocese)

Thursday 23 February 2017

Daily Reflection 24th February 2017

24th February 2017 Friday 7th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 10:1-12
“From Unteachable to teachable”
Are we unteachable? Maybe it is time for us to humbly ask God for the grace to be teachable so that we can motivate ourselves to live a purposeful, meaningful life of love as God meant for us from the beginning.
We are ‘unteachable’ because of pride, because we think we know what is best for ourselves and yet our myopic and narrow-minded view falls far short of the greater plan of a life of love that God initially planned for us.
Jesus is our Teacher who stays faithfully by our side and He teaches us patiently the true ways of life and love so that we can live the plan that God had for us from the beginning.

How can I be open to learn from Jesus about life and love?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

24-2-17 常年期第七周星期五

谷10.1-12
“天主所结合的,人不可拆散”(9节)。
申24.1开出丈夫休妻的条件,即“在她身上发现什么难堪的事”。“难堪”可以包括批评公婆、烧坏了菜、与陌生男人谈话等等。被休的妻子无依无靠,非常可怜。耶稣禁止休妻,是保护女性。

我对“教友离了婚又另找对象组成新家庭”,有什么看法?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

24 hb Februari 2017 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 7

Renungan
Markus 10:1-12
“Daripada sukar untuk diajar kepada yang mudah untuk diajar”
Adakah kita seorang yang sukar diajar? Mungkin sudah tiba waktunya kita mohon kepada Tuhan dengan rendah hati rahmat untuk menjadi peribadi yang mudah menerima ajaran agar kita mampu memberikan motivasi kepada diri kita sendiri untuk hidup lebih bermakna, mempunyai hala tuju kerana kita diciptakan untuk Tuhan.
Kita adalah peribadi yang “sukar diajar” kerana keegoaan, kerana kita berfikir kita tahu yang terbaik untuk diri sendiri, namun fikiran kita yang sempit ini amat jauh dari rancangan cintakasih Tuhan yang telah Dia rencanakan untuk kita. Yesus adalah Guru kita yang tetap setia berada disamping kita dan mengajar dengan penuh sabar jalan benar dalam hidup dan cintakasih agar kita boleh menghidupi rencana yang Tuhan telah sediakan untuk kita.

Bagaimana agar saya boleh lebih terbuka untuk mempelajari  tentang hidup dan cintakasih melalui Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

24-02-17
Hari Lima Minggu Biasa Ka-7

Renungan
Mark 10:1-12
"Nyadi orang ti ulih diajar"
Kati ka kitai enda ulih diajar?engka tu meh maya kitai ngemaroh diri minta nimet Allah Taala awak ulih belajar ngambi kitai ulih ngemansang diri kitai awak idup enggau bisi tuju, reti pengidup ti penuh pengerindua Allah Taala ka kitai ari pun kelia. Kitai enda ulih diajar ketegal ninggi diri, ketegal kitai nemu utai ti manah ka guna diri, tang runding kitai ti pandak jauh ari atur Tuhan ka kitai. Jesus meh pengajar kitai ti talok ati selalu enggau kitai sereta ngajar kitai enggau sabar jalai pemendar dalam pengidup sereta pengerindu ngambi atur Tuhan nyadi nengah kitai.

Kati aku ulih muka diri belajar pasal pengidup sereta pengerindu nengah Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 22 February 2017

Daily Reflection 23 February 2017

23rd February 2017 Thursday 7th Week of Ordinary Time - St. Polycarp

Reflection
Mark 9:41-50
“Be seasoned with salt in the path of following Christ!”
Jesus invites us to be seasoned daily with salt of a true loving relationship with God and with one another. We are called to be salty Christians who bring the flavour of God’s love to our families, friendships and communities, so that we can be at peace with one another.

Jesus also warns us that we should not scandalize and cause anyone to go away from walking the path towards God. Looking around us, the reality is that there are many Catholics who have stopped going to Church.

Today, let us allow Jesus to purify us with the light of His love so that He can remove all that prevents is from living our Christian faith with authenticity and conviction. Let us never stop being salty Christians!

What concrete change is Jesus inviting me to make?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23-2-17 常年期第七周星期四

谷9.41-50
“谁若使信者中的一个小子跌倒”(42节)
“小子”指脆弱无助者,比如儿童、青少年、新教友等。
耶稣严厉警告,与其使一个小子跌倒,不如自己颈项套个磨石沉入海底更好(42节)。

有没有人因为我而远离教会?远离天主?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23 hb Februari 2017 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 7 - St. Polycarp

Renungan
Markus 9:41-50
“Diasinkan dengan garam dalam mengikuti Yesus!”
Yesus mengundang kita untuk diasinkan dengan garam cintakasih relasi peribadi dengan Allah dan sesama setiap hari. Kita dipanggil untuk menjadi orang Kristian yang dapat membawa cintakasih Allah ke dalam keluarga kita, dalam persahabatan dan komuniti, agar kita mempunyai damai dengan satu sama lain.
Yesus juga mengingatkan kita agar tidak menjadi penyebab kepada orang lain untuk berpaling dari Tuhan. Melihat kepada realiti di sekitar kita hari ini, semakin ramai orang-orang Katolik telah berhenti datang ke Gereja.
Hari ini, marilah membenarkan Yesus membersihkan peribadi kita dengan cahaya cintakasihNya agar Dia dapat membuang segala godaan yang menghalang kita untuk menghidupi iman kristiani kita dengan penuh kebenaran dan keyakinan.  Jangan kita pernah berhenti menjadi Kristian yang diasinkan!

Apakah perubahan konkrit yang Yesus undang untuk saya lakukan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

23-02-17
Hari Empat Minggu Biasa Ka-7
St. Polycarp

Renungan
Mark 9:41-50
"Diasin enggau garam dalam nitihka Jesus"
Jesus ngangau kitai awak diasinka ngena garam pengerindu Allah Taala sereta orang bukai ninting hari. Kitai dikangau nyadi orang Kristian ti mai pengerindu Iya didalam bilik, kaul sereta gerempong kitai ngambi bisi pemaik enggau orang bukai. Jesus ngingatka kitai awak enda mai orang bukai ngelengka ka Tuhan.
Meda utai ti nyadi maya hari tu, mayuh orang Katolik ninggal ka Gerija. Saritu aram kitai meri awak ka Jesus meresi pengidup kitai enggau penampak Iya ngambi ka Iya ulih muai semua penguji ti nagang kitai ari diau dalam pengarap Kristian kitai enggau pemendar sereta pengering. Anang kitai ngetu nyadi orang Kristian ti diasinka.

Nama pemansang ti diasuh Jesus dikereja aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Tuesday 21 February 2017

Daily Reflection 22nd February 2017

22nd  February 2017 Wednesday 7th Week of Ordinary Time - The Chair of St. Peter the Apostle
Reflection
Matt 16:13-19
“An ordinary life”
Today, we celebrate the Feast of the Chair of St. Peter. This feast celebrates St. Peter who was chosen by Jesus to be a servant-leader of his flock.
An ordinary person with an extraordinary calling – this is also how Jesus calls us to follow Him. Yes, ordinary us with our many fallen moments, yet also with our strengths. The world is often impressed by people with great talent, wealth, beauty, popularity, accomplishments and high levels of education. Yet, Jesus looks at the inner hearts of men and women who desire to seek him alone and to do whatever he tells them to do.
We have this one precious life today. Jesus looks at us with great love and asks us again, ‘Who do you say I am?’ He wants us to enter into a personal relationship with Him.
How can I follow Jesus with greater faithfulness today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

22-2-17 建立圣伯多禄宗座(宗座= 备受尊崇的位子)

玛16.13-19
“在这磐石上,我要建立我的教会”(18节)。

四个圣史当中,只有玛窦提到“教会”(玛16.18;18.17)。教会是不是耶稣建立的?根据 玛16.18字面来看,是的。根据历史,自当别论。历史中的耶稣召集十二使徒,为的是复兴以色列十二支派,并没有计划建立“教会”,而伯多禄也不是第一任教宗。可是随着时间进展,犹太教的“耶稣派”渐渐自成一家,称为“教会”。

既然教会的根源来自耶稣,我们当然可以说耶稣建立了教会,也可以说伯多禄是第一任教宗。

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
22 hb Februari 2017 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 7 - Pesta Takhta St. Petrus
Renungan
Matius 16:13-19
“Hidup sederhana”
Hari ini, kita merayakan pesta Takhta St. Petrus. Pesta ini merayakan St. Petrus yang dipilih Yesus sebagai pemimpin.
Orang biasa dengan panggilan luarbiasa – ini adalah juga panggilan Yesus kepada kita untuk mengikutiNya. Ya, ‘biasa’ dengan peristiwa-peristiwa kejatuhan kita yang banyak, namun dengan kekuatan kita juga. Dunia ini sentiasa dikagumi dengan orang-orang yang mempunyai bakat yang besar, kekayaan, kecantikan, populariti, pencapaian dan tahap pendidikan yang tinggi. Namun, Yesus melihat hati manusia yang paling dalam yang ingin mencari Dia dan melakukan apapun yang Yesus ingin mereka lakukan. Kita mempunyai hidup yang sangat berharga hari ini. Yesus melihat kita dengan cintakasih yang besar dan bertanya lagi, ‘Menurut kamu, siapakah Aku ini?’ Dia ingin agar kita dapat masuk ke dalam relasi peribadi dengan-Nya.
Bagaimana saya boleh mengikuti Yesus dengan penuh kepercayaan hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
22-02-17
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-7
Kerusi St. Peter, Rasul.
Renungan
Matt 16:13-19
"Pengidup ti biasa"
Saritu kitai ngerami gawai Kerusi St. Peter. Gawai saritu ngenang St. Peter ti dikangau Jesus nyadi Ulun-Pala gerempong Iya. Orang biasa ti dikangau enggau cara ti luarbiasa-ketu mega Jesus ngangau kitai nitih ka Iya. Kitai orang biasa ti mayuh penanggol,tang mega bisi pengering. Dunya selalu mandang ka orang ti landik, kaya, tebilang, mayuh pemansang sereta tinggi sekula. Tang Jesus meda isi ati mensia ti ngiga Iya sereta nitih Jako Iya. Kitai bisi pengidup to berega sarotu. Jesus mandang kitai enggau pengerindu sereta nanya kitai baru,'Sapa aku munyi ko nuan?' Iya deka kitai begulai sereta bisi kaul enggau Iya. Kati aku ulih nitih ka Jesus enggau penalok ati saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 20 February 2017

Daily Reflection 21 February 2017

21st February 2017 Tuesday 7th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 9:30-37
“To be a servant of all”
Jesus, the patient Teacher, did not give up on His disciples. He continued to teach and remind them again of the true meaning of power and greatness. Today, Jesus reminds us too what “to be great” means for Him.
The life of Jesus is a life for others. The life of Jesus is a life of love and service. As His disciples, this too is our life.
Today, Jesus asks us again to make ourselves last of all and servant of all.

What is Jesus’ personal invitation to me in this time of prayer?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

21-2-17 常年期第七周星期二

谷9.30-37
“想居首的,应做众人的仆役”(35节)。
耶稣第二次预言自己的苦难、死亡和复活,门徒仍然不明白(31-32节)。他们只关心谁能接耶稣的位子(34节)。

耶稣以身作则,纡尊降贵,成了众人的仆役。我又如何?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

21 hb Februari 2017 Hari Selasa Minggu Biasa Ke 7

Renungan
Markus 9:30-37
“Menjadi hamba kepada semua”
Yesus, Guru penyabar, tidak berputus asa terhadap murid-muridNya. Dia berterusan mengajar dan mengingatkan mereka tentang erti sebenar kuasa dan kebesaran. Hari ini, Yesus juga mengingatkan kita makna “menjadi besar” bagiNya. Kehidupan Yesus adalah kehidupan untuk orang lain. Kehidupan Yesus adalah kehidupan untuk cinta dan pelayanan. Sebagai pengikut-pengikutNya, kehidupan seperti ini adalah juga kehidupan kita. Hari ini, Yesus meminta kita sekali lagi menjadikan diri kita yang terakhir dan mejadi pelayan untuk semua.

Apakah jemputan peribadi Yesus kepada saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

21-02-17
Hari Dua Minggu Biasa Ka-7

Renungan
Mark 9:30-37
"Nyadi ulun ka semua"
Jesus, pengajar ti nelap, enda ngelengka ka murid Iya. Iya tetap ngajar sereta ngingatka sida iya reti kuasa enggau terbilang. Saritu, Jesus ngingatka kitai reti nyadi "terbilang" dalam nitihka Iya. Pengidup Jesus sigi ketegal orang bukai. Pengidup Iya nya meh pengidup ti mau pengerindu sereta mela orang. Nyadi murid Jesus, tu mega pengidup kitai. Saritu Jesus ngangau kitai baru awak nyadi ulun sereta orang ti meri awak ka orang bukai dulu.

Nama kangau Jesus ka aku lebuh awak besembiang maya tu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Sunday 19 February 2017

Daily Reflection 20 February 2017

20th February 2017 Monday 7th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 9:14-29
“The life of faith is a journey”
How many of us ever experienced struggles in our faith? In today’s Gospel, the simple prayer of the father of the sick boy, “I do have faith. Help the little faith I have!” can help us in moments of our own disbelief.
Let us walk on this journey of faith together with Jesus. In the times when we struggle to believe and stumble along the way, let us not be ashamed but get up and walk on.
Jesus listens to our deep desires. He welcomes the little faith that we have. All we need to do is to trust and keep asking Jesus to strengthen our little faith!

Have I experienced moments of faith and moments of doubt?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20-2-17 常年期第七周星期一

谷9.14-29
“我信,请补助我的无信吧”(24节)。
马尔谷讲故事的确一流,今日读经是个好例子。
耶稣在19节的慨叹,充分显露他的人性(原来“不耐烦”是很自然的)。

耶稣说,“为信的人,一切都可能”(23节)。我们难以置信时,仍可以依靠祂,因为祂的能力远远胜过我们的无信。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20 hb Februari 2017 Hari Isnin Minggu Biasa Ke 7

Renungan
Markus 9:14-29
“Kehidupan iman adalah satu perjalanan.”
Berapa ramai diantara kita pernah mengalami perjuangan dalam iman? Dalam Injil hari ini, doa yang sederhana dari seorang bapa terhadap anaknya yang sedang sakit, “Saya percaya. Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” dapat membantu pada saat kita mengalami perjuangan iman.
Mari kita melalui perjalanan iman ini bersama dengan Yesus. Pada saat kita berjuang untuk percaya dan tersekat dalam perjalanan, janganlah kita malu tetapi tetaplah bangun dan meneruskan perjalanan.
Yesus mendengar setiap keinginan hati kita yang terdalam. Dia menerima sekecil manapun iman kita. Apa yang perlu kita lakukan adalah percaya dan berterusan memohon Yesus untuk menguatkan iman kita!

Pernahkah saya mengalami peristiwa yang menguatkan kepercayaan saya dan peristiwa ketika saya merasa ragu-ragu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

20-02-17
Hati Satu Minggu Biasa Ka-7

Renungan
Mark 9:15-29
"Pengidup bepengarap siti pejalai"
Berapa iko kitai udah kala ngasai merinsa dalam pengarap? Dalam Injil saritu, sampi apai ka anak iya ti sakit, " Aku bisi pengarap. Tulung pengarap aku ti mit tu!" Ulih nukung kitai lebuh kitai enda pengarap. Aram kitai sama-sama enggau Jesus bejalai dalam penjalai pengarap. Lebuh maya kitai tusah deka arap sereta labuh maya bejalai, aram kitai angkat baru sereta anang berasai malu. Jesus ningga ka peminta kitai ti dalam. Iya deka nyambut pengarap mit kitai. Kitai semina terus arap sereta minta Jesus ngering pengarap kitai ti mit!

Bisi ka aku kala ngasai ka awak bisi pengarap sereta awak benung enda arap?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 18 February 2017

Daily Reflections 19 February 2019

19th February 2017 Sunday 7th Week of Ordinary Time

Reflection
Matt 5:38-48
“Loving my enemies”
Hatred/dislike leads us to resentment. Resentment is like a chain that keeps us from being free to love, to forgive, to let go and move on. When we resent, we hurt only ourselves. The person we resent most likely will forget about what had happened and has moved on in life. But when we keep resentments, we bury ourselves in our pain, and continue to live in memories of the past. We hurt ourselves with our bitterness.
When Jesus tells us to ‘Love your enemies’, it is for our own good, for our own peace and happiness.
St. Paul reminds us that we are God’s Temple and that the Spirit of God is living in us. With the Spirit in us, what seems impossible becomes possible!

Is there someone in my life whom I find it hard to love?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-2-17 常年期第七主日

玛5.38-48
“应爱仇人,好成为天父的子女”(45节)。
43节的“恨仇人”不见于旧约经文(肋19.18只提到“爱近人”),反映的是世俗观点。
耶稣没有引经据典,却以自己的权威要求门徒爱仇人,为迫害他们的人祈祷,因为天父包容所有人,不管好坏。

我们应该活出天父子女的身份,就是“成全”=达到终极目标(48节的“成全”并非指“十全十美”,因为不是每个人都能考到100分的)。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19 hb Februari 2017 Hari Ahad Minggu Biasa Ke 7

Renungan
Matius 5:38-48
“Mengasihi musuh-musuh saya”
Kebencian memimpin kita kepada kemarahan. Kemarahan adalah seperti rantai yang mengikat dan menghalang kita untuk menjadi bebas mengasihi, mengampuni, melepaskan dan meneruskan kehidupan dengan sempurna. Apabila kita marah, kita menyakiti diri kita sendiri. Orang yang kita marah mempunyai kemungkinan akan melupakan peristiwa yang telah berlaku dan meneruskan kehidupan mereka seperti biasa. Tetapi apabila kita mendiamkan kemarahan tersebut, kita menguburkan diri kita sendiri dalam kesakitan, dan meneruskan kehidupan dengan masa lalu. Kita menyakiti diri kita sendiri dengan perasaan marah.
Apabila Yesus mengatakan kepada kita untuk “Kasihilah musuh-musuhmu’, ia adalah untuk kebaikan, kedamaian dan kegembiraan kita.
St. Paulus mengingatkan kita bahawa kita adalah Bait Allah dan Roh Kudus Allah tinggal bersama kita. Dengan kehadiran Roh Kudus diantara kita, apa yang kelihatan mustahil menjadi mungkin!

Masih adakah seseorang yang sukar untuk saya kasihi?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

19-02-17
Hari Minggu Biasa Ka-7

Renungan
Matt 5:38-48
"Rinduka munsuh aku"
Pengeringat/enda rindu mai kitai enda nyamai ati. Pengeringat tu baka rantai ti nagang kitai ari rindu enggau pengabis ati, ngampun penyalah, sereta nyerah semua alu nerus ka pengidup. Orang ti enda dikerindu kitai sigi udah enda ingat ka utai ti udah nyadi sereta nerus ka pengidup iya. Tang enti kitai agi enda lantang ati, kitai numbak pemedis ka diri empu sereta agi diau dalam awak ti udah nyadi. Kitai ngemedis diri empu enggau pengeringat kitai. Jesus madahka kitai awak 'rinduka munsuh kitai', ngambika kitai bulih pemaik, pemadas sereta pengelantang. St Paul ngingatka kitai tu meh Rumah Sembiang sereta Roh iya diau dalam kitai. Enggau Roh Kudus, semua utai ulih nyadi!

Katika bisi orang dalam pengidup aku ti agi enda ulih dikerinduka aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Daily Reflections 18 February 2017

18th February 2017 Saturday 6th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 9:2-13
“Transformation”
Today, we are also invited to be in this daily constant process of transfiguration or transformation. It is not simply a minor change or an external modification. Instead, it is a radical internal change of our old selves to our new selves.
To “listen” means that we ponder and keep His Word in our hearts. Thus, we need to set time and space to be with Jesus in prayer and listen attentively to what He has to say to us.
However, we must also remember that transformation is not instantaneous but a process where we allow Jesus to work in our life, day by day.

What is Jesus’ invitation to me today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18-2-17 常年期第六周星期六

谷9.2-13
“这是我的爱子,你们要听从他”(7节)。
在马尔谷福音中,耶稣的天主子身份只显露了三次(谷1.11受洗时;谷9.7显圣容时;谷15.39钉死架上时)。
作者以回文叙述(A-B-A格式),点明耶稣受洗是他的登基大典,钉架是受苦君王的极点;居中的耶稣显圣容结合两极,带出天主子的光荣(2-3节)和苦难(12节)密不可分。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18 hb Februari 2017 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 6

Renungan
Markus 9:2-13
“Transformasi”
Hari ini, kita juga dijemput untuk berada didalam proses transformasi atau perubahan secara berterusan. Ianya bukan perubahan yang kecil atau perubahan luaran. Sebaliknya, ianya merupakan perubahan radikal dalaman dari diri kita yang lama kepada diri yang baru.
Untuk “mendengar” bermakna kita merenungkan dan menyimpan PerkataanNya di dalam hati kita. Oleh kerana itu, kita perlu menetapkan waktu dan ruang untuk dapat bersama dengan Yesus melalui doa dan mendengar dengan penuh perhatian kepada apa yang ingin Dia sampaikan kepada kita.
Namun, kita juga harus ingat bahawa perubahan atau transformasi bukanlah berlaku serta merta tetapi satu proses dimana kita membenarkan Yesus bekerja dalam kehidupan kita setiap hari.

Apakah undangan Yesus kepada saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

18-02-17
Hari Enam Minggu Biasa Ka-6

Renungan
Mark 9:2-13
"Transformasi"
Saritu kitai dikangau awak bisi transformasi (berubah) ninting hari. Berubah ukai ketegal pekara mit tauka ngubah ari luar. Tang ngubah pengidup lama kitai ngagai pengidup baru.
Ningga mai kitai betati sereta nyaga Jako Iya dalam hati kitai. Ulih tu, kitai patut meri awak sereta endur enggau Jesus dalam sembiang sereta ningga enggau manah utai ti deka ditusoi Iya ka kitai.
Ngubah diri ukai nyadi tekala nya, tu siti proses lebuh kitai meri awak ka Jesus gawa didalam pengidup kitai tiap ari.

Nama kangau Jesus ka aku saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 17 February 2017

Daily Reflection 17 February 2017

                        17th February 2017 Friday 6th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 8:34-9:1
“A life lived for others”
Many people, including Christians, do not want to suffer or even die to themselves. We want to seek our own will and to live our way of life. We want to perceive life, people, ourselves through our own understanding. We are naturally self-centred and work for our own personal benefits and gains.
Yet, the way of discipleship entails the path of renouncing ourselves and taking up our cross in order to follow Jesus.
When we become Christ-centred, He will lead us to learn to give ourselves to love others and to seek for their good and their growth. We live, no longer for ourselves, but for others.

How can I follow Jesus with greater faithfulness today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17-2-17 常年期第六周星期五

谷8.34-9.1
“弃绝自己”(34节)
34节令很多人反感,尤其是那些喜欢摆出自拍照片为赢取“赞”的人。马尔谷一再挑战读者:做耶稣的门徒(即34节提到的两次“跟随我”)要付出很大的代价,才能领悟耶稣的“福音”(35节)真是“好消息”。

弃绝自己,背十字架,如果不是为了跟随耶稣,的确毫无意义,非常消极。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17 hb Februari 2017 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 6

Renungan
Markus 8:34-9:1
“Menjalani kehidupan untuk hidup orang lain.”
Ramai orang, termasuk orang-orang Kristian, tidak mahu menderita atau mati untuk dirinya sendiri. Kita ingin mencari kehendak kita sendiri dan hidup mengikut cara kita sendiri. Kita ingin melihat kehidupan, orang, diri kita sendiri melalui pemahaman kita sendiri. Secara semulajadi, kita mementingkan diri sendiri dan bekerja untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri.
Namun, jalan menuju pemuridan memerlukan kita menolak keinginan diri sendiri dan memikul salib untuk mengikuti Yesus.
Apabila kita menjadi peribadi yang berpusat kepada Kristus, Dia akan memimpin kita untuk belajar mengasihi orang lain dan mencari kebaikan dan melihat pertumbuhan mereka. Kita hidup, bukan lagi untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain.

Bagaimana saya boleh mengikuti Yesus dengan penuh kesetiaan hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

17-02-17
Hari Lima Minggu Biasa Ka-6

Renungan
Mark 8:34-9:1
"Pengidup ketegal orang bukai"
Mayuh orang enggau merinsa tauka mati ka cara pengidup diri. Kitai ngiga pengingin diri sereta diau nitih ka atur kitai empu. Kitai deka meda pengidup orang lain nitih ka runding kitai. Enggau bendar ia kitai mentingka diri sereta gawa ketegal ngiga penguntung diri. Tang dalam kitai nyadi murid Jesus, kitai patut nulak pengingin diri sereta bepun ngesan regang nitihka Jesus. Lebuh kitai nyadika Kristus pun pengidup kitai, Iya deka ngajar kitai rinduka orang bukai sereta ngiga pemadas enggau pemansang orang bukai. Pengidup kitai nyadi pengidup orang bukai mega.

Kati aku ulih nitih ka Jesus enggau pengelikun saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Asian Youth Day 7 Theme Song


Upcoming RBC Meeting in Kuching 21-14 February 2017

The next meeting of the Regional Biblical Commission will be held in Kuching, East Malaysia from 21st to 24th February, 2017. Members from the CBCMSB Youth Commission will also be joining some sessions to discuss ways to promote Bible reading among committed Catholic youth in our region of Malaysia, Singapore and Brunei.

Thursday 16 February 2017

Daily Reflection 16 February 2017

16th February 2017 Thursday 6th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 8:27-33
“Walking behind the Master”
Even though Peter answered that Jesus was the Messiah, He was not ready to follow the path of his Master. He therefore wanted to remould the mind of Jesus and correct the vision of Jesus. Jesus rebuked Peter in front of all the rest of the disciples, ‘Get behind me, Satan! Because the way you think is not God’s way but man’s.’
For Jesus, discipleship means to follow the Master’s footsteps.
Jesus wants us to correct our vision of him so that we might strive to live in Him, and to trust Him even though we might not fully understand the path He is leading us on.

How do I want to live this day so that my life reflects who Jesus is for me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

16-2-17 常年期第六周星期四

谷8.27-33
“你是默西亚”(29节)。
默西亚=基督=君王。
谷1.1“天主子耶稣基督福音的开始”,起头就表明作者要探讨:耶稣到底是什么样的一个君王?
伯多禄宣称耶稣是默西亚,完全正确;然而他不能容忍“受苦受难的默西亚”(31节),故此被耶稣斥为“撒殚”(原意指“阻挡者”)。

人生苦难多端,我能从中看到基督的救恩吗?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

16 hb Februari 2017 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 6

Renungan
Markus 8:27-33
“Berjalan dibelakang Guru”
Walaupun Petrus menjawab bahawa Yesus adalah Mesias, dia tidak bersedia mengikuti jalan Guru-nya. Kerana itu ia ingin membentuk minda Yesus dan membetulkan visi Yesus. Bagaimanapun, Yesus menegur Petrus dihadapan pengikut-pengikut yang lain, “pergilah dari sini, hai Iblis! Fikiranmu itu fikiran manusia, bukan fikiran Allah!”
Bagi Yesus, pemuridan bermakna mengikuti langkah Gurunya.
Yesus ingin agar kita membetulkan visi kita tentang Dia agar kita dapat berusaha mengikuti jalanNya, dan percaya kepadaNya walaupun kita tidak memahami sepenuhnya jalan yang akan
 Dia tunjukkan kepada kita.

Apakah yang boleh saya lakukan hari ini, agar hidup saya dapat menyatakan siapa Yesus bagi diri saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
116-02-17
Hari Empat Minggu Biasa Ka-6

Renungan
Mark 8:27-33
"Bejalai dibelakang Tuan"
Taja Peter nyaut Jesus meh Mesias, iya bedau besedia deka nitih ka Tuan iya. Iya deka ngubah runding sereta visi Jesus. Jesus nyaut Peter, 'lari nuan sitan!runding nuan ukai runding Allah Taala tang mensia.'
Jesus deka kitai nitih ka Iya. Jesus deka ngemetol ka runding sereta pengelansik mata kitai awak selalu diau dalam Iya, andal ka Iya taja kitai empai ulih betati ka jalao ti di bai Iya.

Kati aku ulih diau saritu nunda ka Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 15 February 2017

Daily Reflection 15 February 2017

15th February 2017 Wednesday 6th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 8:22-26
“Open my eyes, O Lord, help me to see you!”
This passage today shows that faith, like the sight of the blind man comes gradually. We, like the blind man, have been touched once, twice… but we continue somehow not to see things, events, people, ourselves, and especially God, clearly. Our vision is blurred by ambition, worries, prejudices, greed, lust, anger and selfishness. How many of us see, but do not see? Helen Keller, a great thinker who was deaf and blind said, ‘The most pathetic person in the world is someone who has sight, but no vision.’
Jesus never gives up on us. He is always at our side, correcting our vision, helping us to see people, things, events, ourselves, and most importantly, God in true perspective. We must be patient and humble to acknowledge that we see some truth, but not all the truth; we understand but perhaps do not fully understand.

What situations and people in my life and my faith am I not seeing clearly?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-2-17 常年期第六周星期三

谷8.22-26
“你看见什么没有?”(23节)
这故事讲马尔谷福音中唯一分阶段的治愈,玛窦和路加都不收录。叙述很注意细节,比如“耶稣牵着瞎子的手,领他到村外,往他眼上吐唾沫,给他覆手”(23节)等。

为什么耶稣没有一下子治愈瞎子,让他“清清楚楚看见一切”(25节)?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15 hb Februari 2017 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 6

Renungan
Markus 8:22-26
“Bukalah mataku, oh Tuhan, bantu aku melihatMu!”
Petikan hari ini menunjukkan bahawa iman, seperti penglihatan orang buta tersebut datang secara perlahan-lahan. Kita, seperti orang buta itu telah disentuh sekali, dua kali…tetapi kita tidak mampu melihat dengan jelas perkara-perkara, peristiwa yang berlaku, orang lain, diri kita sendiri dan terutamanya Tuhan Allah. Penglihatan kita telah dikaburi oleh cita-cita, kebimbangan, prasangka, ketamakan, hawa nafsu dan kepentingan diri sendiri. Berapa ramai diantara kita melihat, tetapi tidak dapat melihat? Helen Keller, seorang pemikir hebat yang pekak dan buta berkata, ‘orang yang paling menyedihkan didunia adalah seseorang yang mempunyai penglihatan tetapi tidak mempunyai visi.’
Yesus tidak pernah berputus asa kepada kita. Dia sentiasa berada disamping kita, membetulkan visi kita, membantu kita melihat orang lain, perkara-perkara, peristiwa, diri kita dan yang paling penting melihat Allah dalam perspektif yang benar. Kita harus sabar dan rendah diri untuk mengakui bahawa kita melihat kebenaran, tetapi bukan tidak dapat melihat sepenuhnya; kita memahami namun tidak dapat memahami sepenuhnya.

Apa situasi, orang-orang disekitar saya dan iman  yang tidak dapat saya lihat dengan jelas?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

15-02-17
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-6

Renungan
Mark 8:22-26
"Buka mata aku Tuhan, tulong aku meda Nuan!"
Jako saritu mandangka pasal pengarap datai lelubah baka orang ti buta nya. Kitai, baka orang ti buta ti udah ditegu sekali dua tang kitai enda alah meda mayuh pekara enggau tampak, utai ti udah nyadi, orang bukai, diri kitai empu sereta kelebih agi Allah Taala. Mata kitai dikabur ulih cita-cita, pengirau, bingking, gila reta, pengingin tubuh sereta pengaya ka diri empu. Berapa mayuh kitai ti meda tang enda betati? Hellen Keller, orang tebilang tang buta sereta tuli bejako,' orang ti paling merinsa didunya nya orang to ulih meda tang nadai visi.'
Jesus enda kala ngelengka kitai, Iya selalu enggau kitai, nulung kitai awak bisi visi pengidup, nulong kitai mandang ngagai orang lain, mayuh pekara, utai ti nyadi, diri kitai sereta keterubah ia, meda Allah Taala enggau tampak bendar. Kitai ngemaroh diri ngaku kitai meda pemendar, tang agi bedau negala:kitai mereti taja enda apus penemu.

Nama situasi bala mayuh dalam gerempong aku sereta pengarap ti enda ulih peda aku enggau tampak?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD

Tuesday 14 February 2017

Daily Reflection 14 February 2017

14th February 2017 Tuesday 6th Week of Ordinary Time - St. Cyril

Reflection
Mark 8:14-21
“Are you still without perception? Do you still not understand?”
Jesus, knowing what was troubling his disciples, warned them about the ‘yeast of the Pharisees and the yeast of Herod’.
To the Jews, the process of leavening (when yeast is added to bread) was a sign of “rotting’ or “corruption”. Jesus was warning them not to allow the corruption of the Pharisees and Herod, i.e., their unbelief, their power and their stubbornness to influence them.
When Jesus mentioned ‘yeast’, the disciples associated this with their immediate personal need of only having one loaf. They failed to understand the warning of Jesus and to see the meaning beyond his words.
Today, Jesus reminds us to trust in Him, and not be so distracted with one concern after another that we forget the small and big ‘miracles’ we have experienced in our lives.

Looking back at my life’s journey, when did I experience Jesus’ personal care and protection?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14-2-17 常年期第六周星期二

谷8.14-21
“你们还不明白吗?”(21节)
马尔谷常强调门徒的迟钝,他们总是不明白耶稣所言所行。这一点符合本福音的神学观,即 没有人了解耶稣天主子的身份和意义:一个受苦受难的君王(基督)。今日读经的耶稣发火了,一连抛出七个问题(17-21节),显得很不耐烦。

耶稣尚且觉得气馁,我们在信仰培育事工遇到挫折时应该有点安慰。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14 hb Februari 2017 Hari Selasa Minggu Biasa Ke 6 - St. Cyril

Renungan
Markus 8:14-21
“Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu faham?”
Yesus, mengetahui apa yang dibimbangkan oleh pengikut-pengikutNya, memberi amaran kepada mereka tentang ‘ragi orang Farisi dan ragi Herodes’.
Bagi orang-orang Yahudi, proses ragi (apabila ragi ditambah ke dalam roti) adalah tanda ‘reput’ atau ‘rasuah’. Yesus memberi amaran kepada mereka untuk tidak membenarkan rasuah orang Farisi dan Herodes, seperti,.ketidakpercayaan mereka, kuasa dan kedegilan mempengaruhi hidup mereka.
Apabila Yesus menyatakan tentang “ragi”, para pengikutNya mengaitkan ini kepada keperluan peribadi mereka iaitu dengan memiliki hanya satu roti. Mereka gagal memahami amaran dan melihat maksud terdalam perkataan Yesus.
Hari ini, Yesus mengingatkan kita untuk percaya kepadaNya, dan tidak terganggu dengan kebimbangan demi kebimbangan yang kita alami, sehingga kita lupa ‘mukjizat’ kecil dan besar yang kita alami dalam kehidupan kita.

Melihat kembali pengalaman hidup saya, bilakah saya mengalami perlindungan daripada Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

14-02-17
Hari Dua Minggu Biasa Ka-6
St. Cyril

Renungan
Mark 8:14-21
"Kati kita lalu apin nemu tauka mereti?Nama kebuah ati kita kieh?"
Jesus nemu utai ti irau ka bala murid Iya, sereta meri jako ajar awak enda nitih ka 'ragi orang Parisi enggau ragi bala Herod'.
Dalam adat Yahudi enti bisi ragi reti iya mai tanda utai udah 'reput' atau 'rasuah'. Jesus nerang awak sida Iya enda nitih ka rasuah bala Parisi enggau Herod. Lebuh Jesus ngajar pasal "ragi", bala murid Iya nemu ajar tu pasal pendiau sida iya siko-siko ti semina bisi siti roti aja. Sida enda mereti ajar Jesus. Saritu Jesus ngingat ka kitai awak selalu arap ka Iya sereta anang irau ka utai ti nakut ka ati datai ka kitai enda ingat 'kereja ajih' ti mit enggau besai ka udah di asaika kitai dalam pengidup.

Mulai ka pengingat dalam pengidup lebuh maya Jesus nyaga aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 13 February 2017

Daily Reflection 13 February 2017

13th February 2017 Monday 6th Week of Ordinary Time
Reflection
Mark 8:11-13
“Jesus, the greatest sign”
Let us not miss the point like the Pharisees. We do not need great and extraordinary miracles and signs because Jesus  is THE greatest miracle, and He is with us always. He comes to us in the Eucharist and in the Word. We have to open our eyes each day and see the presence of God around us and in us.
Today, let us re-embark the boat with Jesus and make our way to the opposite shore with Him. Let us not remain with the Pharisees, who no matter how many miracles they saw or how many of Jesus’ teachings they heard, refused to believe in Jesus and in God because of their hardened hearts.
Do I perceive with eyes of faith the presence of Jesus in the event of my life, in thre people around me, in the silence of my heart and in the gift of nature?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

13-2-17 常年期第六周星期一

谷8.11-13
“为什么这一世代要求征兆?”(12节)

要求天上来的记号,是为了走捷径,确定耶稣权威的由来。我们要天主指明是非黑白的道路,而不耐烦在纷扰的生活中探寻祂的旨意。

让我们信赖圣神的陪伴和引领,逐步完成天主在我们身上的计划。

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
13 hb Februari 2017 Hari Isnin Minggu Biasa Ke 6
Renungan
Markus 8:11-13
“Yesus, tanda terbesar”
Janganlah kita menjadi seperti orang-orang Farisi yang tidak mengerti. Kita tidak memerlukan mukjizat dan tanda yang besar dan luarbiasa kerana Yesus adalah Mukjizat Nyata, dan Dia sentiasa bersama kita. Yesus datang kepada kita melalui Ekaristi dan Sabda. Kita perlu membuka mata kita setiap hari dan melihat kehadiranNya ditengah-tengah kita.
Hari ini, marilah kita memulakan kembali persahabatan dengan Yesus dan memulakan perjalanan bersama denganNya. Janganlah kita kekal bersama dengan orang-orang Farisi, kerana mempunyai hati yang keras  menolak untuk percaya kepada Yesus walaupun mereka mendengar dan melihat banyak mukjizat serta ajaran yang Yesus lakukan.

Adakah saya melihat dengan mata iman kehadiran Yesus dalam hidup saya, melalui orang-orang disekeliling saya, dalam keheningan hati saya dan melalui karunia alam?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
13-02-17
Hari Satu Minggu Biasa Ka-6
Renungan
Mark 8:11-13
"Jesus,Tanda Pemadu Besai"
Anang kitai baka orang Parisi ti enda mereti. Kitai enda begunaka tanda besai sereta kereja ajih laban Jesus meh Kereja Ajih ti bendar sereta seruran enggau kitai. Iya datai ngagai kitai nengah Ekaristia sereta Bup Kudus. Kitai patut muka mata kitai tiap hari sereta meda Iya pengari aba kitai.
Saritu aram kitai bejalai, bepun ka kaul enggau nikal pulai ngagai Jesus. Anang kitai begulai belama enggau orang Parisi ti nulak Jesus taja sida ningga sereta meda kereja ajih enggau jako ajar Jesus.

Katika aku meda Jesus pegari ngena mata pengarap aku dalam pengidup, bala mayuh sereta pemaik ti didalam hati aku enggau utai ti nyadi?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Sunday 12 February 2017

Daily Reflection 12 February 2017

12th February 2017 Sunday 5th Week of Ordinary Time
Reflection
Matt 5:17-37
“The Law of Love”
As Christians, we must never miss the point of our faith, which is Love. The Kingdom of God is present when we start to live the power of love in our daily life.
‘Above all, do not be afraid of loving God. Do you not know that the more we love God, the happier we are? Because this is our ultimate end, the end for which we are all created. Do you not know that we are made to love God, so much so that outside of God there is nothing but emptiness?’ (Gabrielle Bosis)
The friendship we have with God will lead us to spontaneously and joyfully reach out to do good to others, instead of harming or hurting them. Let us not miss the whole point of our faith.
How can I love God and others more today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

12-2-17 常年期第六主日

玛5.17-37
“我来成全法律和先知”(17节)

“法律和先知”是圣经的统称,也是天主圣言的生活见证,犹太人宗教守则的根基。
耶稣来满全一切,使法律和先知臻于至善。至善境界绝非僵化条文,而是合乎主旨、释放人灵的精神。

“除非你们的义德超过经师和法利塞人的义德,你们绝进不了天国”(20节)。

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
12 hb Februari 2017 Hari Ahad Minggu Biasa Ke 5
Renungan
Matius 5:17-37
“Hukum cintakasih”
Sebagai orang-orang Kristian, kita seharusnya tidak boleh kehilangan asas utama iman kita iaitu Cintakasih. Kerajaan Allah hadir apabila kita mula menghidupi kuasa cintakasih dalam hidup harian kita.
‘Diatas semuanya, janganlah takut mencintai Allah. Tahukah kamu bahawa semakin kita mencintai Allah, semakin kita bahagia? Kerana inilah tujuan akhir kita, tujuan hidup kita diciptakan. Tidak tahukah kamu bahawa kita dicipta untuk mencintai Allah, sehingga hidup diluar Allah hanyalah kosong?’ (Gabrielle Bosis)
Persahabatan yang kita ada bersama Allah akan memimpin kita untuk menjangkau orang lain melakukan kebaikan secara spontan dan sukacita bukannya menyakiti mereka. Janganlah kita terlepas akan erti sebenar iman kita ini.
Bagaimana saya boleh lebih mencintai Allah dan orang lain hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
12-02-17
Hari Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Matt 5:17-37
"Ukum Pengerindu"
Pun pengarap kitai orang Kristian nya meh pengerindu. Perintah Allah Taala enggau kitai lebuh kitai bepun diau dalam kuasa pengerindu dalam pengidup kitai ninting hari.
'Keterubah ia, anang takut rindu ka Allah Taala. Kati ka kita enda nemu enti kitai lebih rindu ka Iya, kitai lebih agi lantang ati? Laban tu meh adan ti bendar,  adan keterubah kitai di adaka. Kitai di gaga ngambi rindu ka Iya, enti nadai Iya semua utai pulai puang?' (Gabrielle Bosis)
Kaul kitai enggau Allah Taala mai kitai enggau pengelantang meri tulung ka orang bukai, ukai mai penusah tauka pemedis. Awak kitai enda ngelengka ka pun pengarap kitai tu.

Kati aku ulih rindu ka Allah Taala sereta orang bukai saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Saturday 11 February 2017

Daily Reflection 11 February 2017

11th February 2017 Saturday - Our Lady of Lourdes

Reflection
Mark 8:1-10
“Trust that He will multiply!”
Jesus invited His disciples to see the crowd through His eyes. Today, He also invites us to do the same. Every day, we are surrounded by crowds of faceless people: in the train, along the street, in the office, etc. The crowds of today are hungry, not for bread, but for love, acceptance, hope and peace. Today, we can be His instruments to meet the needs of the people.

Jesus took the little that the disciples could offer, gave thanks, said a blessing and told the disciples to distribute the food to the crowd.

Let us stay close to Jesus and learn from Him again how to have compassion for people as well as how to trust that He is the one multiplying the loaves and fish to feed the people.

When I look at the crowds of people around me, am I moved with compassion and love?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

 11-2-17 露德圣母(元宵节)

谷8.1-10
“我很怜悯这批群众”(2节)
耶稣第二个增饼事件的地点是在外邦人的地区,马尔谷藉以表示信友服务的对象,不只限于天主选民,也包括普世苍生。6节的四个礼仪动作(拿起、祝谢、掰开、递给)与 谷6.41一样;这一点提醒我们,每一个信友都是复活主在这世界上肢体的延伸,都有责任去养育众生。

四千人吃饱还多出七篮碎饼。元宵月满,年年有余。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

1 hb Februari 2017 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 5 - Perawan Maria dari Lourdes

Renungan
Markus 8:1-10
“Percaya bahawa Dia boleh menggandakannya!”
Yesus mengundang pengikut-pengikutNya untuk melihat orang banyak itu melalui mataNya. Hari ini, Yesus juga menjemput kita untuk melakukan yang sama. Setiap hari, kita dikelilingi oleh orang-orang yang tidak dikenali; dalam kereta api, di sepanjang jalan, dalam pejabat dan sebagainya. Orang banyak hari ini lapar, bukan dengan roti, tetapi cintakasih, penerimaan, harapan dan damai. Hari ini, kita boleh menjadi instrument bagiNya untuk memenuhi keperluan mereka.  Yesus mengambil sedikit daripada yang boleh diberikan oleh pengikut-pengikutNya, mengucap syukur, menyatakan berkatnya dan mengarahkan pengikut-pengikutNya untuk membahagi-bahagikan makanan itu kepada orang banyak.

Marilah kita tetap dekat kepada Yesus dan belajar daripadaNya bagaimana untuk mempunyai belas kasihan kepada orang lain serta percaya bahawa Dialah yang mampu menggandakan roti dan ikan untuk memberi makan kepada orang banyak.

Apabila saya melihat orang ramai yang berada disekeliling saya, adakah saya mempunyai belas kasihan dan cintakasih?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

11-2-17
Hari Enam Minggu Biasa
Dara Tuchi ari Lourdes.

Renungan
Mark 8:1-10
"Andal ka Iya ulih nambah!"
Jesus ngangau murid Iya awak ka meda ari mata Iya. Saritu, Jesus minta kitai ngaga pengawa ka sama. Ninting hari kitai dikelingi orang ti enda dikelala; dalam kerita, sepanjai jalai, dalam opis sereta endur bukai. Kemaya haritu orang ukai lapar ketegal nadai pemakai tang nadai pengerindu, kena terima, pengandal sereta pemaik. Saritu kitai nyadi perengka Iya awak ulih nulong orang bukai. Yesus ngambi mimit ari ti diberi murid Iya, meri terima kasih, nyebut berekat sereta ngasoh murid Iya magi pemakai ngagai orang mayuh.

Aram kitai belajar ari Jesus cara bisi penyinu ka orang bukai sereta andal ka Iya ulih nambah ka Roti sereta ikan ka sida.

Kati aku ulih bisi penyinu sereta pengerindu ngagai orang bukai ti ngelingi aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD

Friday 10 February 2017

Daily Reflection 10 February 2017

                        10th February 2017 Friday 5th Week of Ordinary Time - St. Scholastica

Reflection
Mark 7:31-37
“Be opened”
God is with us but we are not aware because we are simply too caught up with many things. We live in our own world of worries, anxieties and exhaustion.
For this reason, we need to open to God and let Him communicate with us. Openness to God is essential if we really want to grow in our prayer life. This is because openness leads us to be fully aware of the presence of God in the silence of prayer, in the daily routine of life and in the people we encounter each day.
Today, Jesus wants to lead us aside in private, away from our busyness and distractions, in order to speak to us. Let us follow Him and let Him open our hearts to be aware of Him again.

How can I be aware of God’s presence today?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10-2-17 常年期第五周星期五

谷7.31-37
“开了吧”(34节)
马尔谷提及耶稣治愈聋哑人的过程相当细腻:他先领病人离开群众,接着把手指放进他耳朵,并用唾沫,抹他的舌头(33节)。望天叹息之后,耶稣没有像旧约的先知求主救助,只说,“开了吧”,聋哑人立刻能听能讲。

天主藉我身边的人,向我施以援手。我理会到吗?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10 hb Februari 2017 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 5 - St. Scholastica

Renungan
Markus 7:31-37
“Terbuka”
Allah bersama dengan kita tetapi kita tidak menyedarinya kerana kita disibukkan dengan banyak perkara. Kita hidup dalam dunia kita sendiri, kebimbangan, ketakutan dan keletihan.
Atas alasan ini, kita perlu terbuka kepada Allah dan membiarkan Dia berbicara dengan kita. Keterbukaan kepada Allah merupakan asas dalam hidup jika kita ingin benar-benar bertumbuh dalam kehidupan doa kita. Ini kerana, keterbukaan akan membawa kita untuk lebih menyedari kehadiran Allah dalam keheningan doa, dalam rutin hidup harian dan dalam diri orang-orang yang kita temui setiap hari.
Hari ini, Yesus ingin memimpin kita beralih dari kesibukan kita kepada keheningan, agar Dia dapat berbicara kepada kita. Marilah kita mengikutiNya dan membiarkan Dia membuka hati kita untuk menyedari akan kehadiranNya.

Bagaimana saya boleh menyedari kehadiran Allah dalam hidup saya hari ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

10-02-17
Hari Lima Minggu Biasa Ka-5
St. Scholastica

Renungan
Mark 7:31-37
"Muka Diri"
Allah Taala seruran enggau kitai taja kitai enda ngasai ka Iya ketegal mayuh pengawa dikereja kitai. Kitai diau dalam dunya ti mayuh pengirau ati, penyai sereta pengelelak.
Ketegal tu, kitai muka diri ngagai Iya sereta meri awak Iya bejako enggau kitai. Muka diri ka Iya sigi penting enti kitai ka mansang dalam pengidup sembiang kitai ti mai kitai ulih ngasai ka Allah Taala dalam sampi, pengawa ninting hari, sereta semua orang ti dikelala kitai.
Jesus deka kitai ngelengka pengawa diri empu sereta utai ti narit kitai ari bisi kaul enggau Iya. Aram kitai nitih ka Jesus, muka ati kitai ka pengasai Iya baru.

Kati aku ulih ngasai ka Allah Taala saritu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 9 February 2017

Daily Reflection 9 February 2017

9th February 2017 Thursday 5th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 7:24-30
“A woman’s faith”
The word ‘house-dogs’ means ‘little puppies0 and it does not refer to dirty, scabby dogs, but a little puppy that is a beloved pet in a household. The image here is one of a little puppy eagerly waiting under the table, hoping and expecting its owner to feed it with scraps of food. The woman understood Jesus’ reply and did not take offence but played along with Him, as she replied that she, like the little puppy, too deserved the scraps, the little crumbs of mercy, goodness and love.
Jesus, knew the hearts of the people was aware that this woman, thought a ‘pagan’, had great faith in God. He wanted His disciples to learn from this humble woman the valuable lesson of faith. At the end, the woman went home, happily, because her daughter was well again.

Can I identify with the faith of the Syrophoenician woman?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

9-2-17 常年期第五周星期四

谷7.24-30
“为了这句话”(29节)
“这句话”是指那外邦妇女说的,“小狗在桌底可吃孩子的饼屑”。它无关信德(那是 玛15.21-28改编后加上的意义),只是说话技巧高明,一语道破耶稣当时还没有参透的玄机。
耶稣认定他的使命是先拯救天主选民(27节),妇女却开了他的窍:主恩无限,点滴足救卑贱。

亚巴郎求情(创18.20-33)、梅瑟求情(出32.7-14)、外邦妇女也求情。我又怎样?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

9 hb Februari 2017 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 5

Renungan
Markus 7:24-30
“Iman seorang wanita!”
Perkataan ‘rumah-anjing’ bermakna ‘anak anjing kecil’  dan tidak merujuk kepada anjing yang kotor, berkurap, tetapi anak anjing kecil yang dikasihi oleh tuannya. Imej yang disampaikan disini adalah seekor anak anjing yang kecil menunggu dengan sabra di bawah meja, dengan harapan dan mengharapkan tuannya untuk memberikan sisa makanan kepadanya. Wanita tersebut memahami jawapan Yesus dan tidak merasa tersinggung tetapi memberikan responnya kepada Yesus dengan mengatakan bahawa dirinya seperti anak anjing yang kecil, juga layak diberikan sisa makanan, layak mendapat rahmat belas kasihan, kebaikan dan cintakasih.
Yesus, yang mengetahu hati manusia menyedari bahawa wanita ini yang difikirkan “pagan”, mempunyai iman yang sangat besar terhadap Allah. Yesus ingin agar pengikut-pengikutNya belajar daripada wanita yang rendah hati ini tentang iman. Pada akhirnya, wanita tersebut kembali ke rumah dengan penuh gembira kerana anaknya telah disembuhkan.

Mampukah saya mengenali iman wanita ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

9-2-17
Hari Empat Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Mark 7:24-30
"Pengarap Siku Indu"
Leka jako 'ukoi rumah' mai reti 'anak ukoi' reti jako ukoi ukai mai reti nadai beresi, ukoi bepenyakit tang ukoi ti dikerindu bilik nya. Cerita injil mandang ka ukoi ti gaga nganti dibaruh mija, ngarap ka pemakai ari tuai rumah ti meri ia pemakai. Indu nya nemu reti jako ajar Jesus sereta enda ngeransi, tang nyaut enggau gaya baka 'anak ukoi' ti ngarap pemakai taja mit penyinu, pemaik sereta pengerindu. Jesus nemu ati bala mayuh pasal siku indu nya ti besai pengarap. Jesus deka murid Iya belajar ari indu tu reti pengarap. Pengujong iya, indu nya pulai enggau ati gaga laban anang indu iya kena suman.

Kati aku ulih ngasaika pengarap indu tu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 8 February 2017

Daily Reflection 8 February 2017

                        8th February 2017 Wednesday 5th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 7:14-23
“Renew my heart, Lord!”
Today, Jesus invites us to examine our hearts. Why? Real uncleanness comes from the heart. From within us, we form evil intentions that lead us to act unlovingly. We have been created by God to love, not hate; to do good, not evil. Therefore, Jesus calls us to protect our hearts by staying close to God and letting Him love us. God is the one who can create in us clean hearts that seek to do good.
In this time of prayer, let us simply be loved by Jesus so that He can be the one transforming our heart to be like His. Let us never get tired of going to Jesus so that we can have hearts capable of loving.

What is Jesus’ invitation to me in this time of prayer?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-2-17 常年期第五周星期三

谷7.14-23
“从人里面出来的,才污秽人”(15节)。
我们很容易根据自己的标准,去判断想法作法不同的人,还自诩能看清别人的内心。殊不知从自己心里生出来的恶念,如 嫉妒、毁谤、骄傲、愚妄等,才是污秽之源(21-23节)!

求主护守我心,好能赞美主、颂扬主、感谢主!
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8 hb Februari 2017 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 5

Renungan
Markus 7:14-23
“Baharui hatiku, Tuhan!”
Hari ini, Yesus mengundang kita untuk memeriksa hati. Kenapa? Kenajisan sebenar datang dari hati. Melalui lubuk hati, kita membentuk keinginan jahat yang membawa kita melakukan tindakan yang jahat.  Kita telah dicipta Allah untuk mengasihi, bukannya membenci; untuk melakukan kebaikan, bukannya kejahatan. Oleh kerana itu, Yesus memanggil kita untuk melindungi hati kita dengan tetap berada dekat dengan Allah dan membiarkanNya mengasihi kita. Hanya Allah yang mampu membuatkan hati kita bersih dan sentiasa berusaha untuk melakukan kebaikan.
Dalam masa hening ini, marilah kita membiarkan Yesus mencintai kita agar hanya Dia yang boleh mengubah hati kita menjadi seperti hatiNya. Janganlah kita merasa penat untuk datang kepada Yesus agar kita mempunyai hati yang mampu mengasihi.

Apakah undangan Yesus kepada saya saat ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-02-17
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Mark 7:14-23
"Kemaru ka aku Tuhan!"
Jesus minta kitai mansik ati kitai. Lapa? Utai ti enda beresi datai ari ati. Ari dalam kitai, kitai ngaga penyai laban niat kitai ti enda mandangka pengerindu. Kitai digaga Allah Taala awak ka rindu, ngaga pemanah. Ketegal tu, Jesus ngangau kitai awak nyaga ati kitai awak selalu semak enggau Allah Taala sereta meri diri dikerindu ka Iya. Semina Iya aja ulih ngaga dalam kitai ati ti tuchi ti selalu deka ngaga pemanah.
Dalam awak tu, aram kitai minta dikerindu ulih Jesus ti ulih ngubah ati kitai baka ati Iya. Aram kita tetap mansang ngagai Iya awak ati kitai ulih rindu.

Nama kangau Jesus ka aku dalam awak sembiang tu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Daily Reflection 8 February 2017

                        8th February 2017 Wednesday 5th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 7:14-23
“Renew my heart, Lord!”
Today, Jesus invites us to examine our hearts. Why? Real uncleanness comes from the heart. From within us, we form evil intentions that lead us to act unlovingly. We have been created by God to love, not hate; to do good, not evil. Therefore, Jesus calls us to protect our hearts by staying close to God and letting Him love us. God is the one who can create in us clean hearts that seek to do good.
In this time of prayer, let us simply be loved by Jesus so that He can be the one transforming our heart to be like His. Let us never get tired of going to Jesus so that we can have hearts capable of loving.

What is Jesus’ invitation to me in this time of prayer?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-2-17 常年期第五周星期三

谷7.14-23
“从人里面出来的,才污秽人”(15节)。
我们很容易根据自己的标准,去判断想法作法不同的人,还自诩能看清别人的内心。殊不知从自己心里生出来的恶念,如 嫉妒、毁谤、骄傲、愚妄等,才是污秽之源(21-23节)!

求主护守我心,好能赞美主、颂扬主、感谢主!
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8 hb Februari 2017 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 5

Renungan
Markus 7:14-23
“Baharui hatiku, Tuhan!”
Hari ini, Yesus mengundang kita untuk memeriksa hati. Kenapa? Kenajisan sebenar datang dari hati. Melalui lubuk hati, kita membentuk keinginan jahat yang membawa kita melakukan tindakan yang jahat.  Kita telah dicipta Allah untuk mengasihi, bukannya membenci; untuk melakukan kebaikan, bukannya kejahatan. Oleh kerana itu, Yesus memanggil kita untuk melindungi hati kita dengan tetap berada dekat dengan Allah dan membiarkanNya mengasihi kita. Hanya Allah yang mampu membuatkan hati kita bersih dan sentiasa berusaha untuk melakukan kebaikan.
Dalam masa hening ini, marilah kita membiarkan Yesus mencintai kita agar hanya Dia yang boleh mengubah hati kita menjadi seperti hatiNya. Janganlah kita merasa penat untuk datang kepada Yesus agar kita mempunyai hati yang mampu mengasihi.

Apakah undangan Yesus kepada saya saat ini?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

8-02-17
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Mark 7:14-23
"Kemaru ka aku Tuhan!"
Jesus minta kitai mansik ati kitai. Lapa? Utai ti enda beresi datai ari ati. Ari dalam kitai, kitai ngaga penyai laban niat kitai ti enda mandangka pengerindu. Kitai digaga Allah Taala awak ka rindu, ngaga pemanah. Ketegal tu, Jesus ngangau kitai awak nyaga ati kitai awak selalu semak enggau Allah Taala sereta meri diri dikerindu ka Iya. Semina Iya aja ulih ngaga dalam kitai ati ti tuchi ti selalu deka ngaga pemanah.
Dalam awak tu, aram kitai minta dikerindu ulih Jesus ti ulih ngubah ati kitai baka ati Iya. Aram kita tetap mansang ngagai Iya awak ati kitai ulih rindu.

Nama kangau Jesus ka aku dalam awak sembiang tu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Tuesday 7 February 2017

Daily Reflections 7 February 2017

7th February 2017 Tuesday 5th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 7:1-13
“Consistent Christians”
“This people honour me only with lip-service, while their hearts are far from me.”
Let us look with all honesty at our life and ask ourselves if we have been inconsistent in what we say and what we do, between word and manner of life.
In His lifetime, Jesus was consistent in what He said and what He did, between words and manner of life. He had nothing to hide. Therefore, people were attracted to Him because the saw coherence in his life and teaching.
Today, people need consistent Christians who walk the walk and talk the talk. Let us fix our eyes on Jesus and draw close to Him do that we can be true living witnesses of our faith!

Is my Christian faith and life coherent?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

7-2-17 常年期第五周星期二

谷7.1-13
“你们为拘守传授,竟废除了天主的诫命”(9节)。
五十多年前,教宗若望二十三世召开梵蒂冈第二届大公会议,为的是革新教会,与时并进。他注意到有些人把教会的传统看得比基督的教导更重要,产生偏差。故此教宗要教会回到源头,活出耶稣基督的真精神。

“这民族用嘴唇尊敬我,他们的心却远离我”(6节)。让我们反躬自省。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

7 hb Februari 2017 Hari Selasa Minggu Biasa Ke 5

Renungan
Markus 7:1-13
“Orang-orang Kristian yang konsisten”
“Semua orang ini menghormati Aku dengan kata-kat, tetapi hati mereka sebenarnya jauh daripada Aku.”
Mari kita melihat hidup kita dengan penuh kejujuran dan bertanya sama ada kita konsisten dalam apa yang kita perkatakan dan apa yang kita lakukan, antara perkataan dan cara hidup kita.
Dalam hidupNya, Yesus sangat konsisten dengan perkataan dan perbuatanNya. Dia tidak menyembunyikan apa-apa. Oleh kerana itu, ramai orang tertarik kepadaNya kerana mereka melihat keseimbangan antara hidup dan ajaranNya.
Hari ini, manusia memerlukan orang-orang Kristian yang konsisten yang melakukan apa yang mereka perkatakan. Mari kita memandang hanya kepada Yesus dan mendekat kepadaNya agar kita benar-benar dapat menjadi saksi hidup kepada iman kita!

Adakah iman Kristiani dan hidup saya jelas kelihatan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

07-02-17
Hari Dua Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Mark 7:1-13
"Orang Kristen ti konsisten"
 ‘Orang tu ngemesaika Aku ngena mulut sida aja, tang ati sida jauh ari Aku."
Aram kitai meda enggau penalok ati ka pengidup kitai serta nanya diri enti nyema kitai nadai kala konsisten dalam jako sereta pengawa pengidup kitai. Dalam pengidup Iya, Jesus konsisten dalam jako sereta pendiau Iua. Iya nadai ngelalai sebarang utai. Ketegal nya mayuh orang nitih ka Iya.

Saritu, bala mayuh begunaka orang Kristen ti konsisten ti ngereja pengawa nitih ka semaya sida. Aram kitai mandang ngagai Jesus serta mansang semak ngagai Iya awak kitai ulih nyadi saksi ti amat ka pengarap kitai.

Katika pengarap Kristen aku sebaka enggau pendiau aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Monday 6 February 2017

Daily Reflections 6 February 2017

6th February 2017 Monday 5th Week of Ordinary Time - St. Paul Miki and Companions

Reflection
Ark 6:53-56
“To love like Jesus”
Jesus is our Lord, our God, our Friend and our Lover who has only one word for us today: “Come!”
In today’s Gospel, crowds and crowds of people hurried to see Jesus and to be with Him. Some wanted to be healed, others wanted their sick friends or family members to be touched by Jesus and others were curious to meet this man called ‘Jesus’. Whatever their motives were, Jesus did not turn them away but He stayed with them because He loved them.
Let us draw close to Jesus and allow Him to touch us. Peace flows from Him into our hearts and calms us. Love enters and gives us the strength to journey through life.

Do I have the enthusiasm the crowd had for Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-2-17 常年期第五周星期一

谷6.53-56
“凡摸到他的,都痊愈了”(56节)。
56节的“痊愈”原意指“得救”。所有患病的人,摸到耶稣的衣边都得救。今日读经没有提到“信德”,要突显的是耶稣救命的大能----- 马尔谷甚至没有忌讳去采用类似魔术的治病法。

这告诉我们什么?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6 hb Februari 2017 Hari Isnin Minggu Biasa Ke 5 - St. Paul Miki and Rakan-rakan

Renungan
Markus 6:53-56
“Mengasihi seperti Yesus”
Yesus adalah Allah kita, Sahabat kita dan Kekasih kita yang mempunyai hanya satu perkataan untuk kita: “Datang!”
Dalam Injil hari ini, ramai orang bergegas untuk melihat Yesus dan ingin bersama dengan Dia. Sebahagiannya ingin disembuhkan, yang lain mohon agar rakan-rakan dan keluarga yang sakit disentuh oleh Yesus dan sebahagian lagi mempunyai rasa ingin tahu dan ingin bertemu dengan peribadi yang bernama “Yesus” ini. Apapun motivasi mereka, Yesus tidak memalingkan mukanya tetapi tetap tinggal bersama mereka kerana Dia mengasihi mereka.
Marilah kita berusaha mendekati Yesus dan membenarkan Dia menyentuh hidup kita. DamaiNya mengalir dalam hati kita dan memberi ketenangan. Cintakasih masuk dalam hidup kita dan memberikan kekuatan kepada kita untuk meneruskan perjalanan kita melalui kehidupan di dunia ini.

Adakah saya mempunyai semangat seperti yang dimiliki oleh orang ramai ini terhadap Yesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

6-02-17
Hari Satu Minggu Biasa Ka-5
St. Paul Miki enggau kaban iya

Renungan
Mark 6:53-56
"Rindu baka Jesus"
Jesus meh Tuhan kitai, Allah Taala kitai, Pangan kitai sereta Pengerindu Kitai ti nyebut seleka jako aja ka kitai saritu:"Datai!"
Injil saritu mandangka bala mayoh ti berumban ka meda sereta begulai enggau Jesus. Sekeda minta disumanka, sekeda minta sida ti sakit diberekat ulih Jesus sekeda semina deka nemu sapa Iya ti dikumbai 'Jesus'. Jesus nadai nulak semua sida ti datai ngagai Iya, Iya milih deka begulai laban Iya rindu ka semua sida.
Aram kitai mansang ngagai Jesus sereta meri diri ngasai ka Iya. Penai lilih ari Iya tama kedalam ati kitai sereta ngelantangka kitai. Pengerindu tama sereta meri kitai pengering dalam pengidup.

Kati aku berasai gaga baka bala mayoh ti datai ngagai Jesus?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Sunday 5 February 2017

Daily Reflections 5th February 2017

5th February 2017 Sunday 5th Week of Ordinary Time

Reflection
Matt 5:13-16
“Salt and Light”
We are called to live a meaningful and purpose-driven life by being salt and light of the world. We are not here to bring pain and distress. We are here to bring the full flavour of God’s love into the lives of those around us. We are meant to bring the Light of God’s presence to the darkness in the lives of many people who live without love, hope and peace.
In this one short life, we are not meant to simply confine ourselves to routines, chase after money, fight for power, preserving beauty, etc. Life is more than all these! Life is about making a difference in the lives of the people around us. Through our love, we are called to influence those around us to live a more loving life and to lead them more towards God.

How can I live these words of Jesus: ‘You are the salt of the earth… Light of the world’ with more awareness and conviction?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5-2-17 常年期第五主日

玛5.13-16
“你们是世界的光”(14节)
耶稣是世界之光/ 万民之光(依42.6;49.6)。世界之光对门徒说,“你们是世界之光”。
信友领受了基督之光,不可收藏起来,放在斗底,而该照耀众人(15节),好能光荣在天之父(16节)。

《教会宪章》的拉丁名称是“万民之光”,既指耶稣基督,也指所有信友。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5 hb Februari 2017 Hari Ahad Minggu Biasa Ke 5

Renungan
Matius 5:13-16
“Garam dan Terang”
Kita dipanggil untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan mempunyai tujuan dengan menjadi garam dan terang kepada dunia. Kita berada didunia bukan untuk membawa kesakitan dan penderitaan. Kita berada disini untuk membawa cintakasih Allah yang penuh ke dalam hidup orang-orang disekitar kita. Kita dicipta dengan tujuan untuk membawa kehadiran Terang Allah di tengah-tengah hidup orang-orang yang dipenuhi kegelapan, yang hidup tanpa cintakasih, harapan dan kedamaian.
Dalam hidup yang singkat ini, kita dicipta bukan hanya membataskan diri kita kepada rutin harian, mengejar harta, kuasa, kecantikan dan sebagainya. Hidup adalah jauh melampaui semua ini! Hidup adalah tentang membuat perubahan dalam hidup orang-orang disekitar kita. melalui cintakasih, kita dipanggil untuk memberi pengaruh kepada orang-orang disekeliling kita agar menjalani hidup yang lebih mengasihi dan memimpin mereka kepada Allah.  

Bagaimana saya boleh menghidupi perkataan Yesus ini: ‘Kamu adalah garam dunia..Terang dunia’ dengan penuh kesedaran dan keyakinan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

5-02-17
Hari Minggu Biasa Ka-5

Renungan
Matt 5:13-16
"Garam sereta Terang"
Kitai dikangau diau dalam pengidup ti bisi reti sereta tuju. Kitai idup ukai mai pemedis sereta penusah. Kitai ditu laban deka mai pengasai pengerindu Allah Taala ngaga bala mayoh. Kitai mai terang  Allah Taala ngagai sida ti diau dalam pemetang ketegal nadai pengerindu, pengandal sereta pemaik. Pengidup kitai tu ukai semina ngaga utai ninting ari aja, begiga ka reta tauka nyaga pemajik diri. Pengidup kitai lebih agi ari utai aba dunya. Pengidup kitai patut mai pemansang ngagai orang bukai. Laban pengerindu kitai, kitai ulih mai bala mayuh semak ngagai Allah Taala.

Kati aku ulih diau dalam jako Jesus: 'Kita meh garam dunya...terang dunya' enggau lebih manah agi?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD

Saturday 4 February 2017

Daily Reflections 4 February 2017

4th February 2017 Saturday 4th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 6:30-34
“Sheep without shepherd”
We too can identify moments in our life when we feel like sheep without a shepherd. We could be tired with work, parish activities and responsibilities at home. Jesus, our Shepherd, come and invites us, “You must come away with me… and rest for a while.” We need moments to rest with our Shepherd and be renewed by His love again.
When we are renewed by Jesus, He will teach us how to become shepherds for others who are ‘shepherdless’. Today, let us stay with Jesus and let Him give us the rest we need so that we can go out and look at the crowd with the compassionate heart of Jesus.

What prevents me from going back to the source of peace and getting the rest that my heart needs?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4-2-17 常年期第四周星期六

谷6.30-34
“耶稣看见群众,就动了怜悯的心”(34节)
“动了怜悯的心”原意是“五内翻滚”。耶稣本来打算带着宗徒退到荒野休息,一见群众紧紧跟随,宛如无牧之羊,就不能自已,马上“开口教训他们许多事”(34节)。

马尔谷为什么用“五内翻滚”这个词?我什么时候有过这么强烈的情感?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4 hb Februari 2017 Hari Sabtu Minggu Biasa Ke 4

Renungan
Markus 6:30-34
“Domba tanpa gembala”
Kita mampu mengenalpasti pelbagai kejadian dalam hidup, apabila kita merasa seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Kita boleh sahaja menjadi penat dengan pekerjaan, aktiviti-aktiviti di paroki dan tanggungjawab di rumah. Yesus, Gembala kita, datang dan mengundang kita, “Engkau harus datang bersama Aku…dan beristirehatlah sejenak.” Kita perlu waktu untuk beristirehat bersama Gembala kita dan kembali diperbaharui oleh cintakasihNya.
Apabila kita dibaharui oleh Yesus, Dia akan mengajar kita cara untuk menjadi gembala kepada orang lain yang ‘tidak mempunyai gembala’. Marilah pada hari ini tinggal bersama Yesus dan membiarkanNya memberikan kita isitrehat yang kita perlukan agar kita boleh keluar dan melihat orang lain melalui hati Yesus yang penuh belas kasihan.

Apakah yang menghalang saya untuk kembali kepada sumber kedamaian dan menemukan istirehat yang diperlukan oleh hati saya?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

4-02-17
Hari Enam Minggu Biasa Ka-4

Renungan
Mark 6:30-34
"Bedus ti nadai pengibun"
Kitai mega bisi kala ngasai baka bedus ti nadai pengibun. Kitai lelak ketegal kereja, pengawa dalam Gerija sereta tangungjawab dalam bilik. Jesus, Pengibun Bedus, datai sereta ngangau kitai, " Nuan patut datai enggau aku...sereta ngetu gawa enda lama." Kitai patut bisi awak endur begulai enggau Pengibun kitai sereta nerima pengering ari Iya baru. Lebuh kitai dikeringka ulih Iya, Jesus ngajar kitai nyadi pengibun bedus ka orang bukai ti nadai pengibun. Saritu aram kitai begulai enggau Jesus sereta meri diri begulai enggau Iya awak kitai ulih bejalai sereta meda bala mayuh enggau ati penyinu baka ati Jesus.

Nama utai ti nangol aku ari datai ngagai pun pemaik ti ulih ngelantang ati aku?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Daily Reflections 4 December 2016

3rd  December 2016 Saturday 1st Week of Advent – St Francis Xavier

Reflection
Mark 16:15-20
 “Count on me, Lord!”
“The spread of the Gospel is not guaranteed either by the number of persons, or by the prestige of the institution, or by the quantity of available resources. What counts is to be permeated by the love of Christ, to let oneself be led by the Holy Spirit and to graft one’s own life onto the tree of life, which is the Lord’s Cross.” (Pope Francis)
If our hearts are empty of Jesus and His love, we cannot go out and proclaim that love. Therefore, in order to go out and proclaim the Good News, we must first encounter Jesus as our Friend and Companion in life and experience His tenderness and love.

How can I be a docile instrument to bring the Good News of Jesus’ love around me?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-12-16 圣芳济沙勿略

谷16.15-20
“主与他们合作”(20节)
圣芳济离乡背井,远赴南亚和东亚“向一切受造物宣讲福音”(15节)。17-18节提到的种种奇迹会随着“信的人”(复数指整体而言,不一定指个人)。

恳求圣神烧热我心,效法传教主保圣芳济,勇于为主作证。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3hb December 2016 Hari Sabtu Hari Minggu Advent Ke 1 - St. Francis Xavier
Markus 16:15-20

Engkau boleh mengharapkan saya, ya Tuhan

Penyebaran Injil tidak dijamin dengan jumlah orang yang banyak, atau dengan martabat sesebuah institusi atau dengan kuantiti sumber yang ada. Apa yang penting adalah kita diresapi dengan cintakasih Kristus, membenarkan seseorang dibimbing oleh Roh Kudus dan meletakkan diri ke pokok kehidupan, iaitu Salib Kristus. (Pope Francis) Sekiranya hati kita kosong dan tidak mempunyai Yesus atau cintakasihNya, kita tidak dapat keluar dan menyebarkan cintaNya.
Oleh kerana itu, sebelum kita dapat keluar dan menyebarkan Khabar Gembira, kita perlu mempunyai pertemuan dengan Yesus sebagai Kawan dan Sahabat seperjalanan dalam kehidupan dan mengalami cintaNya yang lembut dan penuh kasih.

Bagaimana saya boleh menjadi peribadi yang dapat membawa Khabar Gembira tentang cintakasih Yesus kepada orang lain disekeliling kita?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-12-16
Hari Enam Minggi Advent Ka-1
St. Francis Xavier

Renungan
Mark 16:15-20
"Arap ka aku, Tuhan!"
"Ngerembaika Injil ukai dipeda ari penyampau tubuh tauka pemanah gerempong, tauka penyampau sumber penatai. Utai ti diambi kira ianya diserayong ulih pengerindu Kristus, meri awak kitai di iri Roh Kudus sereta bepaut ka pengidup kitai dalam Pun Pengidup, Regang Kristus."(Pope Francis)
Enti ati kitai puang nadai Jesus sereta pengerindu Iya, kitai enda ulih ngerembai ka pengerindu. Keterubah ia,kitai patut ngelala Jesus ti pangan kitai dalam pengidup enggau ngasaika pemadas enggau pengerindu Iya.

Kati aku ulih badas dalam ngerembai ka Injil pengerindu Jesus ngagai bala mayoh?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Friday 3 February 2017

Daily Reflections 3 February 2017

                        3rd February 2017 Friday 4th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 6:14-29
“From darkness to light”
Like Herod, we might also spend our lives trying to hide skeletons locked in our closets. Yet, we are afraid that these skeletons would one day come out of the closet and force us to confront our darkest secrets. What would happen if Herod approached Jesus and spoke to Him? Would his life be touched and transformed by Jesus? What about us? Will we open our hearts and let Jesus love us so that He can bring all the dark skeletons out to the light of His merciful love?
Today, Jesus cleanses and loves all who come to Him. Let us find the courage to enter and enjoy the Light of His love.

Do I allow my past mistakes, regrets and fears to be in the light of God’s merciful love?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-2-17 常年期第四周星期五

谷6.14-29
“黑落德敬畏若翰”(20节)
大黑落德王之子分封侯黑落德安提帕,敬畏正义圣洁的若翰,喜欢听他讲道,也袒护他(20节)。故此黑落狄雅的女儿要若翰的头时,“王十分忧郁”(26节)。最后为了誓言,为了保全面子,就牺牲若翰。

什么时候能让步?什么时候不能?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3 hb Februari 2017 Hari Jumaat Minggu Biasa Ke 4

Renungan
Markus 6:14-29
“Dari kegelapan kepada terang”
Seperti Herodes, kita mungkin menghabiskan hidup kita dengan cuba untuk menyembunyikan kelemahan-kelemahan kita. namun, kita takut satu hari nanti kelemehan-kelemahan ini akan diketahui dan memaksa kita berhadapan dengan rahsia kita yang paling gelap. Apakah yang akan berlaku sekiranya Herodes menghadapi Yesus dan berbicara denganNya? Adakah hidupnya akan disentuh dan diubah oleh Yesus? Bagaimana dengan kita? Adakah kita akan membuka hati dan membiarkan Yesus mencintai kita agar Dia boleh membawa semua kegelapan dalam hidup kita kepada terang cintakasihNya yang penuh dengan belas kasihan?
Hari ini, Yesus membersihkan dan mencintai semua yang datang kepadaNya. Marilah kita mencari kekuatan untuk memasuki dan menikmati Terang cintakasihNya.

Adakah saya membenarkan kesilapan, penyesalan dan ketakutan masa lalu berada dalam terang cintakasih Allah yang penuh belas kasihan?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

3-2-17
Hari Lima Minggu Biasa Ka-4

Renungan
Mark 6:14-29
"Ari pemetang ngagai penampak"
Baka Herod, kitai suah ngabis awak ngelalai pengelemi kitai. Tang, kitai takut orang nemu pengelemi kitai sereta minta kitai maksa diri nunga pengelemi kitai ti petang. Kati enti nyema Herodias betungga mua enggau Jesus? Katika pengidup iya berubah ketegal Jesus? Kati baka kitai? Bisi kitai deka muka ati sereta meri awak ka Jesus rinduka kirai awak semia pemetang kitai nyadi terang ari pengerindu Iya ti penuh penyinu? Saritu Jesus nuchi sereta rindu ka semua orang ti datai ngagai Iya. Aram kitai tetemuka pengering tama sereta diau dalam Terang Pengerindu Iya.

Kati aku meri awak pengelemi, nesal ati sereta asai takut suba, diau dalam terang pengerindu Iya ti penuh penyinu?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Thursday 2 February 2017

Daily Reflections 2 February 2017

2nd February 2017 Thursday 4th Week of Ordinary Time - The Presentation of the Lord

Reflection
Luke 2:-22-40
“My eyes have seen!”
Jesus always encounters us in order to bring us to a deeper experience of God’s faithful love. Whether we are young or old, Jesus meets us at different stages of our life.
God uses the young to bring newness, creativity and joy to the world. God also uses the old to transmit to us the wisdom of faith and life. We must be people who welcome the very young and the very old into our families, our communities, parish and society. Each person, regardless of age, needs our respect and has to be valued. Every person, regardless of age, has something to contribute.

Do I recognize God’s presence in the young and the elderly?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

2-2-17 献耶稣于圣殿庆日

路2.22-40
“我亲眼看见了你的救援”(30节)
看见耶稣,就是看见上主的救援(为什么?),死而无憾。路加强调天主的救恩和眷顾,不只为以色列,更是为‘万民’(31-32节)。西默盎和女先知亚纳,先后赞美称谢天主,因为祂的慈爱永远常存。

献耶稣于圣殿,表示他必须在他父那里(路2.49)。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

2 hb Februari 2017 Hari Khamis Minggu Biasa Ke 4 - Yesus dipersembahkan

Renungan
Lukas 2:-22-40
“Mataku telah melihat!”
Yesus sentiasa menemukan kita agar dapat membawa kita kepada pengalaman yang lebih dalam akan cintakasih Allah yang setia. Yesus bertemu dengan kita pada tingkat kehidupan kita yang berbeza sama ada kita muda atau tua. Allah memakai yang muda untuk memberikan sifat yang baru, penuh kreativiti dan sukacita kepada dunia. Allah juga memakai orang-orang yang tua untuk memindahkan kebijaksanaan tentang iman dan kehidupan kepada kita. Kita harus menjadi manusia yang menerima orang-orang muda dan mereka yang telah berumur masuk ke dalam keluarga, komuniti, paroki dan masyarakat kita. Setiap peribadi, tanpa mengira umur, memerlukan penghormatan daripada kita dan perlu dihargai. Setiap individu tanpa mengira umur, memiliki sesuatu untuk disumbangkan.

Adakah saya mengenali kehadiran Allah melalui orang-orang muda dan tua?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

02-02-17
Hari Empat Minggu Biasa Ka-4 - Tuhan Jesus dienjok dalam Rumah  Sembiang.

Renungan
Luke 2:22-40
"Mata aku udah meda!"
Jesus seruran bejalai enggau kitai ngambi kitai ulih ngasai penalam pengerindu Allah Taala. Tuai tauka biak, Jesus datai ngagai kitai nitih ka ripih pengidup masing-masing. Sida ti biak mai utai ti baru, kreativiti serta pengaga ka dunya. Sida ka tuai nurun ka pengelandik pengarap sereta pengidup. Kitai patut ngalu ka sida ti tuai sereta biak dalam bilik, gerempong, Gerija sereta raban kitai. Genap iko orang sigi dipebasa sereta diangkat laban semua bisi utai deka dikongsi besama.

Kati aku ngelala Allah Taala dalam sida ti biak sereta tuai?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.

Wednesday 1 February 2017

Daily Reflections 1 February 2017

                        1st February 2017 Wednesday 4th Week of Ordinary Time

Reflection
Mark 6:1-6
“Open the door to Jesus”
There are times when Jesus and His teachings seem too familiar, unattractive and boring for us. With pride, we think that we ‘know’ everything and we can live our lives independently from Jesus.
Let us open the door to Jesus with humility and welcome Him fully into our lives. Jesus is a Friend whom we can trust. Out of love, Jesus will never force us to open the door of our heart to Him because He gives us the freedom to choose.
There is no middle way – either we open our door to Jesus or close ourselves in ‘the sufficiency and pride of self-deliverance.’

Am I open to recognise Jesus in my life as my Friend, my Lord, my God on whom I can trust and depend?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

1-2-17 常年期第四周星期三

谷6.1-6
“耶稣在那里不能行什么奇能”(5节)
玛窦和路加都省略“耶稣不能行奇能”这种说法。马尔谷不只说耶稣“不能”,还说“他因他们的无信心而感到诧异”(6节),暗示出乎他的意料。“不能”和“诧异”除了强调耶稣的人性,也表示天主不愿强逼人接受祂的恩宠。如果人抗拒天恩,上主会尊重他的自由选择,“不能”勉强他。

求主转化我的冥顽不灵,好能敏于受教。
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

1 hb Februari 2017 Hari Rabu Minggu Biasa Ke 4

Renungan
Markus 6:1-6
“Buka pintu kepada Yesus”
Ada kalanya Yesus dan ajaranNya kelihatan terlalu biasa, tidak menarik dan membosankan untuk kita. Dengan bangga, kita berfikir bahawa kita “mengetahui” segala-galanya dan kita menjalani kehidupan kita bebas dari Yesus. Marilah kita membuka pintu kepada Yesus dengan penuh kerendahan hati dan menjemput Dia sepenuhnya ke dalam kehidupan kita. Yesus adalah Sahabat yang boleh kita percayai. Dengan cintakasih, Yesus tidak pernah memaksa kita untuk membuka pintu hati kita kepadaNya kerana Dia memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih.
Tidak ada jalan tengah – samada kita membuka pintu kita kepada Yesus atau menutup diri dengan “kepuasan dan kebanggaan atas keselamatan diri sendiri”

Adakah saya terbuka untuk mengenali Yesus dalam kehidupan saya sebagai Sahabat, Tuhan dan Allah saya yang boleh dipercayai dan tempat saya bergantung?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

01-02-17
Hari Tiga Minggu Biasa Ka-4

Renungan
Mark 6:1-6
"Muka Pinta ka Jesus"
Bisi maya endur ajar Jesus nyadi suah didinga, enda nyamai ati sereta nadai narit ati kitai. Enggau ati sombong kitai mikir kitai "nemu" semua utai sereta ulih idup jauh ari Jesus. Aram kitai muka ati kitai ka Jesus enggau ati ti talok sereta nerima Iya diau dalam pengidup kitai. Ketegal Pengerindu, Jesus enda maksa diri awak kita muka ati kitai ka Iya laban Iya meri kitai peluang mutus ati awak ulih milih. Nadai jalai bukai; muka pintu ati kitai tauka nutup ati ketegal mikir 'diri ulih beridup sereta ngelapas diri empu'

Kati aku muka diri awak ngelala Jesus didalam pengidup aku baka pangan, Tuhan, Allah aku ti endur aku andal sereta bepanggai?
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year A” by Sr. Sandra Seow FMVD.