Sunday 20 November 2016

Daily Reflection 20 November 2016

20th November 2016 Sunday - Christ the King

Reflection
Luke 23:35-43
 “Jesus our King”
As we proclaim today that Jesus is our King, our lives too should imitate His. Jesus shows us that we can break through out labyrinth of pain and suffering when we choose to love and love again. Facing our darkest hour should never make us close ourselves in our self-pity or shrink away in embarrassment or personal disgrace. It should never prevent us from reaching out to forgive, help, uplift, reconcile, give hope, etc. to others in need. Uniting ourselves with Jesus on the Cross, we too can love selflessly and deeply.

When I face my darkest hour, how can I imitate Jesus my King?
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻

20-11-16 基督普世君王节

路23.35-43
“你来为王时,请纪念我”(42节)
今天的读经中,“默西亚”(=受傅者=君王)和“君王”出现很多次(35,37,38,39,42节)。首领、兵士和凶犯之一都嘲笑耶稣说,如果他是君王,就应救救自己。最强烈的反讽是:这个君王是来救别人的。另一凶犯没提“救”,反而先得到救恩。

耶稣是悬在十字架上的君王,其中奥意,我参透多少?
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻

20 hb November 2016 - Kristus Raja Renungan

Lukas 23:35-43
“Yesus adalah Raja kita”
Sebagaimana kita menyatakan bahawa Yesus adalah Raja kita hari ini, kehidupan kita juga seharusnya dapat meniru kehidupanNya. Yesus menunjukkan kepada kita bahawa kita boleh memecahkan kepedihan dan penderitaan saat kita memilih untuk mencintai dan terus mencintai. Berhadapan dengan saat-saat kegelapan hidup kita tidak seharusnya membuatkan kita menutup diri kerana perasaan malu. Ia seharusnya tidak menghalang kita untuk mengampuni, membantu, memberikan harapan dan sebagainya. Dengan bersatu dalam Yesus di atas Salib, kita juga mampu mengasihi dengan tanpa batas.

Apabila saya berhadapan dengan saat-saat kegelapan, bagaimana saya boleh mencontohi Yesus Raja?
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻

20-11-16
Hari Minggu Kristus Rajah

Renungan
Luke 23:35-43
"Jesus Rajah Kitai"
Lebuh kitai muji Jesus ti Rajah Kitai, pengidup kitai patut nitih ka Iya. Jesus mandangka kitai ulih mecah ka pemayuh penusah sereta pemerinsa kitai lebuh kitai milih deka rindu belama. Betunga mua lebuh maya dituntung pemetang, kitai enda tau nutup diri sereta nyalah ka diri. Kitai patut meri diri deka nulung orang bukai. Begulai enggau Jesus atas kayu regang, kitai rindu enggau nadai adan ka semua.

Lebuh aku dalam pemetang, kati aku ulih nitih ka Jesus ti Rajah aku?
🔻 🔻 🔻 🔻 🔻 🔻 🔻 🔻

Acknowledgment: Reflections are based on “Prayer for Living: The Word of God for Daily Prayer Year C” by Sr. Sandra Seow FMVD.